Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2023, 14:35 WIB
Josephus Primus,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Daur ulang kemasan bekas minum (KBM) menjadi pilihan Tetra Pak yang memilih untuk lebih fokus pada bisnis makanan dan minuman atau food and beverage (FnB) berkelanjutan.

"Kelestarian itu penting untuk bisnis makanan dan minuman berkelanjutan," kata Direktur Marketing Tetra Pak untuk Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Singapura John Jose, Selasa (9/5/2023).

John menerangkan, Tetra Pak Indonesia sudah melaksanakan program daur ulang KBM sejak 2005, diawali dengan pengumpulan dari berbagai titik.

Hingga 2022 usai, sudah ada enam kemitraan berkenaan dengan pengumpulan KBM meliputi wilayah Jawa dan Bali.

Dasar pertimbangan daur ulang KBM adalah riset bersama Balai Besar Pulp dan Kertas Kementerian Perindustrian. Hasil riset menunjukkan, KBM bisa didaur ulang sepenuhnya sesuai dengan jenis industri pendaur.

Baca juga: Pimpin Kampanye Daur Ulang, Danone Ingatkan Pengelolaan Sampah Plastik

Tentang kelestarian bisnis F&B, Tetra Pak juga melakukan edukasi kepada konsumen, yang berfokus pada pemilahan kemasan KBM sejak dari sumbernya.

Hingga kini, terdapat 80.000 konsumen yang mendapatkan edukasi tersebut.

Hal yang juga penting, imbuh John, Tetra Pak menggunakan bahan baku KBM dari kayu hutan lestari bersertifikat Forest Stewardship Council (FSC).

Kayu hutan lestari bersertifikat FSC ini ada dalam pegelolaan bertanggung jawab untuk pembaruan berkelanjutan.

Pada bagian selanjutnya, Tetra Pak mencermati perilaku konsumen pada industri makanan dan minuman melalui laporan Trendipedia 2023.

Pada laporan itu termaktub tiga tren utama konsumen di empat negara yakni Indonesia, Singaoura, Malaysia, dan Filipina yang mencakup flexi-shopping, in control, dan eatertainment.

Tren flexi-shopping bisa diartikan sebagai perilaku konsumen pemilik pola pikir fleksibel untuk selalu membeli makanan dan minuman pendukungn aspek kesehatan maupun berkelanjutan menjadi lebih penting dari harga.

Sementara in control artinya konsumen yang memiliki perilaku untuk mengendalikan cara makan dan minum. Dengan cara itu, konsumen mendapatkan perasaan kotrol dalam kehidupannya.

Kemudian, eatertainment yang menunjukkan bahwa konsumen sering mengikuti saran dari influencer di media sosial untuk membeli makanan dan minuman.

Menurut John, cara mengikuti Trendipedia ini membuat konsumen memiliki kebiasaan mencoba hal-hal baru tentang makanan dan minuman mulai dari resep, rasa, dan tren baru dari dunia maya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Swasta
Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Pemerintah
Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemerintah
Bank Tetap Biayai Investasi Batu Bara meski Ada Target Iklim

Bank Tetap Biayai Investasi Batu Bara meski Ada Target Iklim

Pemerintah
IEEFA Sebut 'Power Wheeling' Bisa Dorong Investasi Hijau

IEEFA Sebut "Power Wheeling" Bisa Dorong Investasi Hijau

LSM/Figur
Penerapan Karbon Dioksida Tak Lagi Berguna Jika Suhu Bumi Lampaui Batas

Penerapan Karbon Dioksida Tak Lagi Berguna Jika Suhu Bumi Lampaui Batas

Pemerintah
Dosen UI Teliti Limbah Plastik Jadi Penangkap Karbon Dioksida

Dosen UI Teliti Limbah Plastik Jadi Penangkap Karbon Dioksida

LSM/Figur
Berbagai Ancaman Kerusakan Ekosistem Mangrove di Indonesia

Berbagai Ancaman Kerusakan Ekosistem Mangrove di Indonesia

LSM/Figur
APP Group Raih Penghargaan Primaniyarta 'Eksportir Sustainable' di Ajang TEI 2024

APP Group Raih Penghargaan Primaniyarta "Eksportir Sustainable" di Ajang TEI 2024

Swasta
Kualitas BBM di Indonesia Tertinggal Dibandingkan Negara Asia Tenggara

Kualitas BBM di Indonesia Tertinggal Dibandingkan Negara Asia Tenggara

LSM/Figur
Ini Sejumlah Kendala dalam Mengejar Target Transisi Energi di Indonesia

Ini Sejumlah Kendala dalam Mengejar Target Transisi Energi di Indonesia

Swasta
Warga DKI Jakarta Bakal Ditarik Retribusi Sampah Tahun Depan

Warga DKI Jakarta Bakal Ditarik Retribusi Sampah Tahun Depan

Pemerintah
Emisi Karbon Naik 50.000 persen Akhir Abad Ini Akibat Hutan Mangrove Rusak

Emisi Karbon Naik 50.000 persen Akhir Abad Ini Akibat Hutan Mangrove Rusak

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau