KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut sektor pertanian sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sejauh ini, pertanian berkontribusi cukup besar terhadap total produk domestik bruto (PDB) yaitu sebesar 11,8 persen sehingga perannya sangat strategis.
Presiden Jokowi mengatakan, sektor pertanian memegang peran penting dan menyediakan lapangan pekerjaan untuk 40 juta orang.
Baca juga: Jokowi: Bagaimana Saya Bisa Putuskan Kebijakan Pertanian kalau Datanya Tak Akurat
“Sektor ini sudah 29 persen dari total angkatan kerja yang ada,” kata Jokowi saat membuka Sensus Pertanian 2023, Senin (15/5/2023), sebagaimana dikutip dari situs web Kementerian Pertanian.
Di sisi lain, Presiden Jokowi juga mengingatkan adanya kemungkinan krisis pangan besar yang diakibatkan cuaca ekstrem dan perang di Eropa yang terus bergejolak.
Jika krisis pangan terjadi, 345 juta orang di dunia terancam kekurangan pangan dan kelaparan.
“Hati-hati di sektor ini sekarang sangat rawan dan kita tahu krisis pangan dimana mana. Jadi sekali lagi saya mendukung sensus pertanian tahun 2023 ini dan saya minta seluruh pelaku kepentingan di sektor pertanian mensukseskan sensus ini," ujar Jokowi.
Baca juga: Sensus Pertanian 2023, Jokowi: Saya Minta Seluruh Pemangku Kepentingan Mendukung
Dia meminta agar pelaksanaan sensus pertanian dilaksanakan setiap lima tahun sekali untuk menghasilkan sebuah data yang akurat dan berkualitas.
Pasalnya, data yang akurat dan berkualitas adalah modal bagi sebuah keputusan dan kebijakan.
“Menurut saya juga kelamaan sudah berjalan berubah 10 tahun. Mestinya ini setiap lima tahun. Kan biayanya juga tidak banyak mungkin sekitar Rp 3 triliun,” papar Jokowi.
Saat Covid-19 dan ekonomi indonesia terkontraksi minus 2,07 persen, pertanian tetap tumbuh positif di angka 1,77 persen dan pada 2021 tumbuh 1,87 persen.
Baca juga: Data Pertanian Tidak Akurat, Jokowi Akui Pemerintah Kedodoran
Pada 2022, pertanian tumbuh 2,25 persen dan memberikan kontribusi pada perekonomian nasional sebesar 12,40 persen.
Selain itu, sektor pertanian juga mampu menyerap 40,69 juta orang atau 29,36 persen tenaga kerja pada Februari 2023.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengungkapkan bahwa selama ini data sektor pertanian terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Karena itu, hasil sensus pertanian 2023 diharapkan dapat menjadi landasan yang valid dalam perumusan kebijakan di bidang pertanian.
Baca juga: Luncurkan Sensus Pertanian 2023, Jokowi: Terakhir 10 Tahun Lalu
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan bahwa pelaksanan sensus pertanian penting untuk kebijakan yang tepat sasaran, salah satunya mengenai pupuk subsidi yang harus tersedia sebanyak 24 juta ton.
“Tapi kemampuan uang negara hanya 8 juta ton dan memang kita ini memiliki keterbatasan. Karena itu kita perlu mendorong masyarakat untuk by name by address,” kata SYL.
Saat ini, kata dia, distribusi saat ini menggunakan geometrik, dari pusat ke provinsi, provinsi ke kabupaten, dan kabupaten ke petani.
“Semua bisa kita awasi dengan baik. Dan perlu diketahui, pupuk itu tidak hanya bersoal di Indonesia saja, tapi juga seluruh dunia. Nah selama ini kita terlalu manja dengan Pupuk kimia. Kenapa kita tida buat pupuk organik,” ucapnya.
Baca juga: Minta Ada Hilirisasi Pertanian, Wapres: Bermanfaat ke Rakyat, kalau Hilirisasi Tambang ke Pengusaha
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya