Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FEO Akselerasi Gaya Hidup Berkelanjutan Lewat Balap Mobil Listrik

Kompas.com, 27 Mei 2023, 08:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejuaraan Dunia Formula E yang digelar di AGI Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol, Jakarta Utara, pada 3-4 Juni 2023 mendatang diyakini bakal berkontribusi positif untuk banyak hal. Mulai dari lingkungan, sosial, hingga perekonomian di Jakarta, bahkan Indonesia.

Formula E Operation (FEO) berkomitmen mengakselerasi kemajuan kehidupan yang berkelanjutan melalui sarana balap listrik. 

Terlebih, turnamen ini adalah olahraga pertama dan satu-satunya di dunia yang mendapatkan sertifikasi net zero carbon sejak awal pembentukan.

Sustainability Director FEO Julia Palle mengatakan, Formula E hadir sebagai bentuk kepedulian organisasi olahraga terhadap perubahan iklim.

Salah satu caranya dengan mengadopsi kendaraan berbasis tenaga listrik, sehingga masyarakat terdorong menggunakan kendaraan listrik.

Baca juga: MUFG Jakarta Kejar Emisi Nol Bersih dengan Motor Listrik

Penggunaan kendaraan ramah lingkungan ini tentunya akan berdampak positif bagi iklim dunia. Terlebih perubahan iklim (climate change) menjadi salah satu isu penting yang menjadi pusat perhatian di dunia.

“Kami bisa memperkenalkan kepada generasi yang akan datang, ada balapan berkelanjutan. Ini pertama kalinya balapan yang menerapkan prinsip berkelanjutan, sekitar 26 persen energi terbuat dari material berkelanjutan yang tidak hanya didaur ulang untuk digunakan kembali,” kata Julia dalam talkshow Jakarta E-Prix 2023 bertema "Sustainable Race For Sustainable Future" di Studio Green Kompas TV, Palmerah, Rabu (24/5/2023).

Menurut dia, saat ini dunia memasuki era baru, yang mana energi berkelanjutan digunakan untuk olahraga balapan. Tidak hanya bagi lingkungan, turnamen ini juga bisa berkontribusi positif untuk sosial di masyarakat.

Selain itu, FEO juga melibatkan kelompok masyarakat untuk meningkat perspektif mereka terhadap kendaraan listrik.

Kehadiran kendaraan listrik tentunya bisa menyelamatkan planet ini dari perubahan iklim ekstrem yang dipicu oleh gas buang kendaraan berbasis bahan bakar minyak (BBM).

Baca juga: Industri Semen Manfaatkan Teknologi Panas Gas Buang Jadi Listrik

Pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai komunitas yang akan mencoba industri motosportMulai dari jurnalis, teknisi, mekanik, mereka akan ada aktivitas workshop untuk mengendarai kendaraan listrik.

Sementara itu Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin mengajak masyarakat, terutama penonton balap untuk mengedepankan pola waste management atau pengelolaan sampah.

Salah satu caranya membuang sampah plastik bekas makanan dan minuman ke tempat yang disediakan.

“Sekarang kita begitu tergantung sesuatu yang dianggap praktis, seperti botol minuman dan sebagainya. Dalam konteks kehidupan modern, kita tidak mengharamkan penggunaan alat itu sepanjang kita dapat mengelola (sampah) itu dengan baik,” kata Safrudin.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Allianz Utama Indonesia Ignatius Hendrawan mengatakan, Allianz merupakan official insurance partner of the ABB FIA Formula E World Championship, dan mitra utama Allianz Fan Village.

Baca juga: Energi Nuklir Jadi Bagian Rencana Jangka Panjang Indonesia

Dia menyebut, isu berkelanjutan yang ada di Formula E sejalan dengan tujuan Allianz, yaitu We Secure Your Future (Kami Mengamankan Masa Depan Anda).

“Kami ingin memastikan bahwa bisnis yang dilakukan, memberikan manfaat terhadap masyarakat pada masa depan, dan juga bumi di mana kita tinggal,” kata Hendrawan.

Allianz ingin terlibat dalam topik berkelanjutan di luar fokus industri asuransi. Apalagi isu lingkungan berkelanjutan merupakan hal penting yang harus diutamakan.

“Kami menghadapi tantangan darurat iklim dan fokus pada net zero carbon, kemudian self-sustained kita mendukung masyarakat dan generasi mendatang agar bisa bisa mandiri dan memiliki kehidupan yang lebih baik,” jelasnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Menteri LH Sebut Gelondongan Kayu Terseret Banjir Sumatera Bisa Dimanfaatkan
Menteri LH Sebut Gelondongan Kayu Terseret Banjir Sumatera Bisa Dimanfaatkan
Pemerintah
Bioetanol dari Sorgum Disebut Lebih Unggul dari Tebu dan Singkong, tapi..
Bioetanol dari Sorgum Disebut Lebih Unggul dari Tebu dan Singkong, tapi..
LSM/Figur
Asia Tenggara Catat Kenaikan 73 Persen pada Hasil Obligasi ESG
Asia Tenggara Catat Kenaikan 73 Persen pada Hasil Obligasi ESG
Pemerintah
4 Penambang Batu Bara Ilegal di Teluk Adang Kalimantan Ditangkap, Alat Berat Disita
4 Penambang Batu Bara Ilegal di Teluk Adang Kalimantan Ditangkap, Alat Berat Disita
Pemerintah
Drone Berperan untuk Pantau Gajah Liar Tanpa Ganggu Habitatnya
Drone Berperan untuk Pantau Gajah Liar Tanpa Ganggu Habitatnya
Swasta
6 Kukang Sumatera Dilepasliar di Lampung Tengah
6 Kukang Sumatera Dilepasliar di Lampung Tengah
Pemerintah
RI dan UE Gelar Kampanye Bersama Lawan Kekerasan Digital terhadap Perempuan dan Anak
RI dan UE Gelar Kampanye Bersama Lawan Kekerasan Digital terhadap Perempuan dan Anak
Pemerintah
UNCTAD Peringatkan Sistem Perdagangan Dunia Rentan Terhadap Risiko Iklim
UNCTAD Peringatkan Sistem Perdagangan Dunia Rentan Terhadap Risiko Iklim
Pemerintah
Tak Perbaiki Tata Kelola Sampah, 87 Kabupaten Kota Terancam Pidana
Tak Perbaiki Tata Kelola Sampah, 87 Kabupaten Kota Terancam Pidana
Pemerintah
Bencana di Sumatera, Menteri LH Akui Tak Bisa Rutin Pantau Jutaan Unit Usaha
Bencana di Sumatera, Menteri LH Akui Tak Bisa Rutin Pantau Jutaan Unit Usaha
Pemerintah
DP World: Rantai Pasok Wajib Berubah untuk Akhiri Krisis Limbah Makanan
DP World: Rantai Pasok Wajib Berubah untuk Akhiri Krisis Limbah Makanan
LSM/Figur
KLH Periksa 8 Perusahaan terkait Banjir Sumatera, Operasional 4 Perusahaan Dihentikan
KLH Periksa 8 Perusahaan terkait Banjir Sumatera, Operasional 4 Perusahaan Dihentikan
Pemerintah
TN Way Kambas Sambut Kelahiran Bayi Gajah Betina, Berat 64 Kilogram
TN Way Kambas Sambut Kelahiran Bayi Gajah Betina, Berat 64 Kilogram
LSM/Figur
Menteri LH Sebut Kayu Banjir Bukan dari Hulu Batang Toru
Menteri LH Sebut Kayu Banjir Bukan dari Hulu Batang Toru
Pemerintah
TPA Suwung Bali Ditutup 23 Desember 2025, Ini Alasannya
TPA Suwung Bali Ditutup 23 Desember 2025, Ini Alasannya
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau