Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Masyarakat Bintan Tanam Mangrove

Kompas.com - 06/06/2023, 09:12 WIB
Hadi Maulana,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BINTAN, KOMPAS.com – Sejumlah karyawan Laguna Bintan yang terdiri dari Banyan Tree Bintan, Angsana Bintan, Cassia Bintan dan Laguna Golf yang berada di Kawasan Bintan Resort Lagoi bersama Mahasiwa Umrah, Perwakilan Pemkab Bintan, dan masyarakat Desa Pengundang, Kabupaten Bintan, melakukan penanaman mangrove atau pohon bakau.

Tidak saja penanaman pohon bakau, kegiatan tersebut juga dilanjutkan dengan bersih-bersih Pantai di Kawasan Bintan Resort Lagoi.

“Kegiatan ini merupakan bentuk memperingati World Environment Day atau Hari Lingkungan Hidup Sedunia,” kata Assistant Environment Naturalist Banyan Tree Bintan Renald Yude kepada Kompas.com melalui telepon, Senin (5/6/2023).

Renald mengungkapkan, kegiatan ini merupakan kerjasama antara KMI Coral Umrah, Banyan Tree Bintan, dan Pengundang Mangrove.

Baca juga: Tingkatkan Kesadaran Pengelolaan Sampah, SBI Gelar Aksi Sesama

“Sedangkan bibit mangrove yang ditanam merupakan bantuan dari BPDAS Sei Jang Duriangkang,” jelas Renald.

Sebelumnya mereka juga telah melakukan pelepasan 70 anak penyu jenis Hawksbill Turtle di Pantai Cassia Bintan yang disaksikan 250 lebih tamu yang menginap di hotel Banyan Tree dan Cassia.

“Penanam pohon 2.000 bibit mangrove dan bersih pantai di Desa Pengudang ini, kegiatan terakhir,” ungkap Renald.

Dari aksi bersih-bersih pantai, mereka mengumpulkan sampah plastik, stereofoam dan botol kaca sebanyak 120 kilogram.

Kegiatan tersebut juga diikuti salah seorang mahasiswa asal Perancis, Sarah, yang terlihat asyik dan ikut basa-basahan saat menanam mangrove.

“Baru pertama kali menanam mangrove. Saya pikir penanaman mangrove diperlukan untuk lingkungan dan sangat bagus untuk lingkungan, menanam mangrove dan membersihkan sampah,” kata mahasiswa Exchange Program di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Umrah ini.

Sementara itu, Ketua Kelompok Mahasiswa Ilmiah Coral Umrah Muhammad Nabil Samrota mengatakan, kegiatan rutin ini terlaksana dengan baik berkat kerjasama dengan Bayan Tree.

Baca juga: Cara Unilever Tangani Sampah Plastik dari Hulu ke Hilir

“Setelah ditanam akan dimonitor dengan rutin. Penanaman mengrove ini akan berdampak bagi mahasiswa untuk kepentingan riset dan penelitian, serta biodata di sekitar ekosistem,” kata Nabil.

Kasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan BPDAS Sei Jang Duriangkang Hendy Noordianto menambahkan, pihaknya sangat mendukung kegiatan penanaman mangrove di Desa Pengundang, Kabupaten Bintan ini.

“Kami hampir setiap tahun memberikan bibit mengrove gratis kepada masyarakat, tidak hanya mangrove saja, tanaman kayu-kayuan ada juga,” ucap Hendy.

Hal denada juga dikatakan Cluster Coordinator Sustainability Banyan Tree Hotels & Resorts Asia Pasific Henry Ali Singer, bahwa penanaman mangrove memilih lokasi Pengudang Bintan Mangrove, karena masyarakatnya peduli mangrove.

Desa Pengundang juga merupakan daerah konservasi, bagus untuk penelitian. Kalau nanam mangrove di Desa Pengudang 80 persen tumbuh.

Baca juga: Pilar 3 SDGs: Pembangunan Lingkungan

Selain itu, Desa Pengundang juga merupakan salah satu lokasi projek nasional yakni program Badan Restorasi Gambut Nasional (BRGM).

“Dari segi wisita populer di Bintan salah satunya mangrove tour, karena mangrove potensi wisata yang bisa dikemas, dan wisata edukasi,” pungkas Henry.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Swasta
Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Pemerintah
Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

LSM/Figur
Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Pemerintah
 PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

Swasta
Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Swasta
5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

Swasta
Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

BUMN
Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau