Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2023, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Deforestasi atau penggundulan hutan netto di Indonesia pada periode 2020 hingga 2021 mencapai 113.534,3 hektare (ha).

Dalam Rencana Laporan Kinerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2022, laju deforestasi pada periode 2020 hingga 2021 menurun 8,33 persen bila dibandingkan periode 2019 hingga 2020.

Deforestasi netto sendiri menghitung luas deforestasi bruto dikurangi dengan luas reforestasi sebagai akibat dari perubahan atau pengurangan luas penutupan lahan kategori berhutan pada kurun waktu tertentu.

Baca juga: Investigasi Lintas Organisasi Temukan Deforestasi dalam Rantai Pasok Perusahaan Pengolahan Kayu dan Pulp

Deforestasi bruto pada kurun 2020 hingga 2021 mencapai 139.086,9 ha sedangkan reforestasi pada periode yang sama adalah 25.552,6 ha.

Deforestasi bruto terdiri atas tiga klasifikasi hutan yaitu hutan primer 7.735 ha, hutan sekunder 129.255,4 ha, dan hutan tanaman 2.096,6 ha.

Sehingga bila deforestasi netto dikurangi reforestasi, didapatkan angka deforestasi netto pada periode 2020 hingga 2021 adalah 113.534,3 ha.

Target deforestasi pada 2020 hingga 2021 adalah 0,20 Juta ha. Dengan realisasi tersebut, maka upaya penghentian laju deforestasi mencapai 181,81 persen alias melebihi target.

Baca juga: RGE Bantah Tudingan Deforestasi dalam Rantai Pasok

Dalam kata pengantarnya di Rencana Laporan Kinerja KLHK 2022, Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan bahwa deforestasi netto pada periode 2020 hingga 2021 adalah yang terendah.

“Laju deforestasi juga mengafirmasi perbaikan kualitas lingkungan tersebut dengan mencatatkan angka 0,11 juta ha per tahun yang merupakan laju deforestasi terendah sepanjang masa,” tulis Siti.

Berdasarkan tujuh pulau besar atau kepulauan yang ada di Indonesia, deforestasi netto tertinggi terjadi di Pulau Kalimantan seluas 47.972,7 ha atau 42,25 persen.

Sedangkan deforestasi terkecil terjadi di Pulau Jawa dengan luas 454,2 ha atau 0,40 persen.

Berikut tujuh pulau besar atau kepulauan di Indonesia yang mengalami deforestasi pada periode 200 hingga 2021 menurut catatan KLHK.

  • Pulau Sumatera: 41.668 ha
  • Pulau Kalimantan: 47.972,7 ha
  • Pulau Sulawesi: 11.033,3 ha
  • Kepulauan Maluku: 2.257,4 ha
  • Papua: 5.580,3 ha
  • Pulau Jawa: 454,2 ha
  • Pulau Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara: 4.568,4 ha

Baca juga: Aturan Anti Deforestasi Uni Eropa Rugikan RI, Kopi hingga Kakao Jadi Sasaran

Reforestasi

Deforestasi Indonesia telah dihitung secara periodik sejak 1990. Metode penghitungannya terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

Mulai periode 2011-2012, penghitungan deforestasi dilakukan dengan mempertimbangkan reforestasi. Pada periode sebelumnya, penghitungannya hanya berdasarkan deforestasi bruto.

Reforestasi terjadi karena aktivitas penanaman, baik yang dilakukan dalam upaya produksi hasil hutan kayu, pertumbuhan tanaman, atau upaya rehabilitasi hutan dan lahan.

Reforestasi dapat terjadi di area izin usaha hutan tanaman maupun area rehabilitasi.

Reforestasi Indonesia pada periode 2020 hingga 2021 adalah sebesar 25.552,6 ha yang terjadi di hutan sekunder dan hutan tanaman.

Pada periode 2020 hingga 2021, reforestasi hutan sekunder sebesar 2.559 ha atau 10,01 persen dan reforestasi hutan tanaman sebesar 22.993,7 ha atau 89,99 persen.

Baca juga: Ekspor RI ke Uni Eropa Terhalang Aturan Anti Deforestasi, Mendag: Cari Pasar Baru

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Selundupkan 16 Elang Dilindungi, Pemuda di Sumsel Terancam 15 Tahun Penjara
Selundupkan 16 Elang Dilindungi, Pemuda di Sumsel Terancam 15 Tahun Penjara
Pemerintah
Kebakaran Lahan Gambut Akibat El Nino Bisa Terulang pada 2027
Kebakaran Lahan Gambut Akibat El Nino Bisa Terulang pada 2027
LSM/Figur
Bappenas : PDB Pantura Besar, Pembangunan 'Giant Sea Wall' Demi Selamatkan Indonesia
Bappenas : PDB Pantura Besar, Pembangunan "Giant Sea Wall" Demi Selamatkan Indonesia
Pemerintah
Musim Panas Ekstrem di Eropa Sebabkan Kerugian 43 Miliar Euro
Musim Panas Ekstrem di Eropa Sebabkan Kerugian 43 Miliar Euro
LSM/Figur
23 Ribu Lahan Gambut Terbakar pada Juli 2025, 56 Persen Terkait Izin Sawit dan PBPH
23 Ribu Lahan Gambut Terbakar pada Juli 2025, 56 Persen Terkait Izin Sawit dan PBPH
LSM/Figur
IEA Proyeksikan Pertumbuhan Kuat Proyek Hidrogen Rendah Emisi
IEA Proyeksikan Pertumbuhan Kuat Proyek Hidrogen Rendah Emisi
Pemerintah
KKP Bangun Kampung Nelayan Merah Putih di 65 Lokasi Pada Tahun Ini
KKP Bangun Kampung Nelayan Merah Putih di 65 Lokasi Pada Tahun Ini
Pemerintah
Geo-engineering Tidak Cukup untuk Lindungi Kutub dari Perubahan Iklim
Geo-engineering Tidak Cukup untuk Lindungi Kutub dari Perubahan Iklim
Pemerintah
Titik Karhutla 2025 Terbanyak di Kalbar, Kontributor Terbesar dari Pembukaan Lahan Sawit
Titik Karhutla 2025 Terbanyak di Kalbar, Kontributor Terbesar dari Pembukaan Lahan Sawit
LSM/Figur
Wujud Kepedulian, Pertamina Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir di Bali
Wujud Kepedulian, Pertamina Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir di Bali
BUMN
Laporan Bank Dunia: Perlindungan Alam Kunci Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan
Laporan Bank Dunia: Perlindungan Alam Kunci Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan
Pemerintah
Pertagas Kembangkan Budidaya Madu hingga Ikan Keramba untuk Berdayakan Masyarakat Riau
Pertagas Kembangkan Budidaya Madu hingga Ikan Keramba untuk Berdayakan Masyarakat Riau
BUMN
Salahkan Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab Karhutla, Menhut Dinilai Lepas Tanggung Jawab
Salahkan Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab Karhutla, Menhut Dinilai Lepas Tanggung Jawab
Pemerintah
KLH Segel Perusahaan yang Diduga Jadi Sumber Paparan Radioaktif Udang Beku
KLH Segel Perusahaan yang Diduga Jadi Sumber Paparan Radioaktif Udang Beku
Pemerintah
BRIN Sebut 5 Faktor Gabungan Sebabkan Hujan Ekstrem hingga Banjir di Bali
BRIN Sebut 5 Faktor Gabungan Sebabkan Hujan Ekstrem hingga Banjir di Bali
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau