Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkontribusi terhadap Pertumbuhan PLTS di Indonesia, SUN Energy Raih Penghargaan Solar Company of The Year 2023

Kompas.com, 11 Juni 2023, 10:37 WIB
Aningtias Jatmika,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pengembang proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) SUN Energy mendapatkan penghargaan sebagai “Solar Company of The Year” dalam ajang Solar Week Indonesia Leadership Awards 2023 yang digelar pada Kamis (8/6/2023).

Adapun raihan yang diterima SUN Energy ada pada kategori developer (pengembang) sektor komersial dan industrial serta ‘Best Construction Team of The Year’.

Pencapaian tersebut merupakan bukti keberhasilan dalam meluncurkan produk inovatif berupa Solar PV Roll Up Containerized yang mendukung implementasi sistem energi surya di lokasi pertambangan.

Sebagai informasi, Solar PV Roll Up Containerized menjadi solusi bagi industri pertambangan karena sifatnya dapat dipindahkan dengan mudah dan cepat.

Selain itu, pada 2022, SUN Energy juga berhasil melakukan instalasi sistem energi surya berkapasitas 9 MWp pada salah satu perusahaan pulp dan kertas terkemuka di Indonesia dalam jangka waktu enam bulan.

“Tahun ini merupakan kali kedua kami mendapatkan penghargaan ‘Solar Company of The Year’ pada ajang Indonesia Solar Week Indonesia Leadership Awards,” Chief Commercial Officer SUN Energy ujar Dion Jefferson dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (11/6/2023).

Dion melanjutkan, melalui dua penghargaan yang diperoleh, pihaknya berharap, dapat menjadi bukti konsistensi perusahaan yang dinaunginya dalam mengakselerasi pemanfaatan energi surya di Indonesia.

“Hal itu sejalan dengan peta jalan transisi energi, melalui solusi pelayanan jasa terintegrasi dan inovasi yang selama ini kami tawarkan kepada pelanggan, seperti solusi pembiayaan, pelayanan berbasis internet of things (IoT) dengan menghadirkan ruang pemantauan sistem energi surya ‘SUN Energy Tech Space’, serta kehadiran kami pada berbagai lebih dari 30 jenis industri melalui inovasi sistem PLTS yang diwujudkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan,” jelas Dion.

Perlu diketahui, dua penghargaan yang diperoleh SUN Energy akan mendukung upaya ekspansi bisnis dan inovasi dalam hal pemanfaatan energi surya sekaligus meningkatkan kepercayaan calon pelanggan untuk memanfaatkan energi surya.

“Kami berharap untuk bisa memberikan dampak nyata terhadap proses transisi energi di Indonesia serta mengambil peran sebagai akselerator energi terbarukan di Indonesia,” tambah Dion.

Adapun dua penghargaan tersebut, kata dia, akan menjadi komitmen pihaknya untuk terus melangkah dan mengembangkan sektor energi surya di Indonesia dan meningkatkan pertumbuhan bisnis yang signifikan,” ujar Dion.

Dukung upaya strategis pemerintah

Sebagai informasi, Pemanfaatan sistem energi surya di Indonesia merupakan bagian dari upaya strategis Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) dalam rangka pemenuhan akses, pasokan energi dan tenaga listrik merata, andal, efisien dan berkelanjutan.

Energi surya yang dimanfaatkan melalui sistem PLTS telah mengalami pertumbuhan seiring dengan komitmen Pemerintah melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) mengenai target bauran energi yang telah ditetapkan oleh Kementerian ESDM.

Menurut Laporan Kinerha Kementerian ESDM 2022, Realisasi pemanfaatan energi surya melalui sistem PLTS di Indonesia telah mencapai angka 271,6 MW dengan jumlah pelanggan hingga 6.461 pelanggan lintas sektor hingga 2022.

Dalam mengakselerasi pertumbuhan jumlah pemanfaatan sistem PLTS, SUN Energy berkomitmen untuk melakukan upaya menyeluruh dengan dimulai dari edukasi publik, penyediaan produk dan layanan, serta inovasi untuk menjawab berbagai tantangan setiap sektor sesuai dengan kebutuhannya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Pemerintah
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
LSM/Figur
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau