Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/06/2023, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, salah satunya adalah energi surya.

Menurut Outlook Energi Indonesia 2022 yang dirilis Dewan Energi Nasional (DEN), total potensi energi terbarukan di Indonesia mencapai 3.643 gigawatt (GW). Dari total potensi tersebut, energi surya memiliki potensi yang sangat besar yaitu 3.294 GW.

Dalam Rencana Umum energi Nasional (RUEN), energi terbarukan ditarget dapat berkontribusi sebesar 23 persen terhadap bauran energi nasional pada 2025.

Baca juga: Dukung Energi Bersih, Pakuwon Pasang PLTS di Empat Mal

Dari target tersebut, pemanfaatan energi surya menjadi energi listrik dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) diupayakan mencapai 4,7 GW.

Meski demikian, menurut Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2021, kapasitas terpasang PLTS baik yang on-grid maupun off-grid baru sebesar 190,15 megawatt peak (MWp) pada 2021.

Salah satu hambatan dalam mengembangkan PLTS di Indonesia adalah kendala lahan.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Energi Surya

Untuk dapat mengembangkan PLTS secara besar, diperlukan lahan yang luas. Lahan yang luas biasanya ada di daerah dengan kepadatan penduduk yang rendah. Padahal daerah ini konsumsi listriknya sedikit.

Sebaliknya, daerah padat penduduk yang kebutuhan listriknya tinggi, lahan yang
tersedia untuk pembangunan PLTS sangatlah terbatas. Kalaupun dapat menggunakan PLTS atap, tidak semuanya dapat dipasangi PLTS.

Salah satu solusi untuk mengatasi kendala lahan adalah dengan membangun PLTS terapung di perairan, baik itu waduk atau danau.

Baca juga: Gandeng SUN Terra Bangun PLTS, ITSB Canangkan Kampus Hijau Energi Mandiri

Potensi PLTS terapung di Indonesia

Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) TerapungDOKUMENTASI PLN Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung

Berdasarkan penghitungan yang dilakukan badan penelitian dan pengembangan Kementerian ESDM, potensi PLTS terapung di Indonesia cukup besar yaitu 28,4 GW.

Potensi tersebut tersebar di 783 lokasi waduk dan danau dengan potensi minimal
1 MW, sebagaimana dilansir publikasi berjudul PLTS Terapung sebagai Kunci Akselerasi Pengembangan Tenaga Surya Skala Besar di Indonesia yang dirilis Institute for Essential Services Reform (IESR).

Selain itu, setidaknya terdapat 4,8 GW potensi dari 27 lokasi waduk dan danau yang juga memiliki pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Untuk waduk atau bendungan dengan PLTA, pengembangan PLTS terapung lebih mudah karena telah memiliki infrastruktur ketenagalistrikan setempat.

Baca juga: Daftar Negara dengan PLTS Terbanyak, China Juaranya

Potensi waduk dan danau dengan PLTA memiliki potensi investasi sebesar 3,84 miliar dollar AS (Rp 55,15 triliun).

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Investasi 14 Miliar Dollar AS Diperlukan untuk Pulihkan Hutan Kelp Global
Investasi 14 Miliar Dollar AS Diperlukan untuk Pulihkan Hutan Kelp Global
Swasta
Kemenhut: Sulit Berantas Tambang Ilegal di TNGHS yang Jadi Mata Pencaharian
Kemenhut: Sulit Berantas Tambang Ilegal di TNGHS yang Jadi Mata Pencaharian
Pemerintah
Kemenhut Temukan 411 Lubang Tambang Emas Ilegal di Gunung Halimun Salak
Kemenhut Temukan 411 Lubang Tambang Emas Ilegal di Gunung Halimun Salak
Pemerintah
Menteri LH: Tambang Picu Dampak Serius, Aktivitasnya Harus Dikawal Kembali
Menteri LH: Tambang Picu Dampak Serius, Aktivitasnya Harus Dikawal Kembali
Pemerintah
Di Balik Sunyi Rawa Gambut Ketapang: Perjuangan Warga Menantang Api Karhutla
Di Balik Sunyi Rawa Gambut Ketapang: Perjuangan Warga Menantang Api Karhutla
LSM/Figur
PBB: Emisi Dunia Hanya Turun 10 Persen, Gagal Capai Target 60 Persen
PBB: Emisi Dunia Hanya Turun 10 Persen, Gagal Capai Target 60 Persen
Pemerintah
22 Pabrik Cikande Rampung Didekontaminasi, Kini Bisa Beroperasi Kembali
22 Pabrik Cikande Rampung Didekontaminasi, Kini Bisa Beroperasi Kembali
Pemerintah
KLH Bakal Cek Kerusakan Ekosistem akibat Tambang Emas Ilegal di Gunung Salak
KLH Bakal Cek Kerusakan Ekosistem akibat Tambang Emas Ilegal di Gunung Salak
Pemerintah
PBB Sebut Pendanaan Adaptasi Iklim Global Harus Naik 12 Kali Lipat
PBB Sebut Pendanaan Adaptasi Iklim Global Harus Naik 12 Kali Lipat
Pemerintah
TMD Lippo Land Dukung Generasi Sehat dan Cerdas lewat Bantuan Pendidikan untuk Siswa SD
TMD Lippo Land Dukung Generasi Sehat dan Cerdas lewat Bantuan Pendidikan untuk Siswa SD
Swasta
DLH Jakarta Pertimbangkan Sanksi Sosial ke Pembakar Sampah, Foto Pelaku Bakal Dipajang
DLH Jakarta Pertimbangkan Sanksi Sosial ke Pembakar Sampah, Foto Pelaku Bakal Dipajang
Pemerintah
Krisis Iklim bagi Gen Z Masih Soal Cuaca Ekstrem, Pelibatan Mereka Sekadar Formalitas
Krisis Iklim bagi Gen Z Masih Soal Cuaca Ekstrem, Pelibatan Mereka Sekadar Formalitas
LSM/Figur
IESR: SNDC Tak Hadirkan Terobosan, Cuma Perbarui Metode Hitung Emisi
IESR: SNDC Tak Hadirkan Terobosan, Cuma Perbarui Metode Hitung Emisi
LSM/Figur
Sisir Tambang Ilegal di Gunung Salak, Petugas Hancurkan 31 Tenda Biru
Sisir Tambang Ilegal di Gunung Salak, Petugas Hancurkan 31 Tenda Biru
Pemerintah
BRIN Kembangkan WoodPlastic, Plastik Ramah Lingkungan dari Serbuk Kayu
BRIN Kembangkan WoodPlastic, Plastik Ramah Lingkungan dari Serbuk Kayu
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau