Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2023, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Berdasarkan temuan penelitian sumber utama polusi Jakarta, Vital Strategies merekomendasikan sejumlah kebijakan untuk mengurangi buruknya kualitas udara di jakarta.

Berikut rekomendasi dari Vital Strategies.

Baca juga: Kelakar Heru Budi Atasi Polusi Udara di Jakarta: Saya Tiup Saja…

1. Membatasi emisi asap knalpot kendaraan

Emisi kendaraan dibatasi melalui strategi pengendalian polusi kendaraan yang komprehensif dan sinergis dengan menyasar perbaikan kualitas bahan bakar, standar pengendalian emisi, dan pengujian emisi wajib bagi semua kendaraan.

Selain itu bisa dengan pemanfaatan teknologi alternatif misalnya kendaraan
hibrida atau listrik dan pemeliharaan jalan.

Selain itu, melanjutkan dan mempercepat perluasan sistem angkutan umum terintegrasi di
Jakarta dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan mengurangi emisi kendaraan.

2. Larangan pembakaran terbuka

Untuk mencegah pembakaran sampah, disarankan melakukan intervensi untuk meningkatkan
pengumpulan, pengelolaan dan daur ulang sampah padat yang didukung oleh pemeliharaan rutin dan kampanye kesadaran publik.

Baca juga: Menagih Janji Pemprov DKI Usai Kalah Gugatan Polusi Udara Warga Jakarta 2 Tahun Lalu

3. Mengurangi pembakaran batu bara

Mayoritas pembakaran batu bara, yaitu 80 persen, dimanfaatkan untuk pembangkitan energi listrik. sisanya untuk industri.

Jakarta merasakan dampak pembakaran batu bara meski tidak ada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara di dalam batas kota.

Untuk mengurangi emisi dari pembakaran batu bara dalam waktu dekat kewajiban untuk pemasangan scrubber dan sistem filter serta teknologi produksi yang lebih bersih
dapat diterapkan.

Selain itu, menerapkan standar emisi yang ketat untuk pembangkit listrik dan industri berbahan bakar batu bara akan menurunkan peranan dari sumber tersebut.

4. Pengendalian debu konstruksi, debu jalan beraspal, dan tanah tersuspensi

Penyebaran debu dan partikel tanah oleh angin perlu dikurangi dengan beberapa tindakan, contohnya menyiram permukaan yang terbuka di lokasi konstruksi, jalan, dan permukaan tanah.

Selain itu juga direkomendasikan memasang pengikat debu melalui reagen kimia di
permukaan tanah untuk menjaga agar permukaan tetap basah.

Rekomendasi lain adalah menutup muatan kendaraan pengangkut tanah atau pasir dan menanam tanaman yang sesuai untuk menjaga kelembaban tanah.

Baca juga: Usul Legislator Soal Polusi Udara di Jakarta: Kurangi Kendaraan Bermotor dan Atur Tata Ruang

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau