Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Pasang PLTS di Rumah, Baiknya Lakukan 3 Persiapan Ini

Kompas.com - 25/06/2023, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) kini semakin populer. Ada banyak orang atau keluarga yang tertarik memasang PLTS di rumah mereka.

Ada beberapa alasan mengapa semakin banyak orang atau keluarga yang memasang PLTS di rumah mereka, salah satunya adalah menghemat tagihan listrik.

Memasang PLTS di rumah juga dapat membantu meningkatkan bauran energi terbarukan yang dapat melawan perubahan iklim. Karena, energi matahari yang dipanen menjadi listrik tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK).

Baca juga: Daftar Negara Dunia dengan PLTS Terbesar, China Nomor Satu

Pemasangan PLTS di rumah biasanya dilakukan di atap karena lebih leluasa dalam memanen energi matahari yang bersinar.

Jika Anda termasuk orang yang tertarik untuk memasang PLTS di rumah, ada baiknya memperhatikan beberapa hal yang terkait dengan persiapannya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan lembaga donor AS USAID telah merilis Panduan Perencanaan dan Pemanfaatan PLTS Atap di Indonesia.

Dalam buku panduan tersebut, terdapat setidaknya ada tiga persiapan yang baiknya diperhatikan sebelum memasang PLTS. Berikut penjelasannya.

Baca juga: PLTS Terapung Jadi Salah Satu Solusi Keterbatasan Lahan

1. Menganalisa luas dan orientasi atap rumah

Pada umumnya, atap rumah dapat dimanfaatkan untuk memasang PLTS. Akan tetapi, ternyata tidak semua atap dapat digunakan secara efektif.

Hal ini karena orientasi atap tertentu memungkinkan timbulnya efek bayangan yang dapat mengurangi efektifitas kinerja PLTS.

Oleh karenanya perlu menganalisa luas atap dan orientasinya sebelum mulai memasang PLTS.

Bila perlu bantuan analisis, Anda bisa menghubungi lembaga instalasi listrik yang tersertifikasi atau kontraktor.

Baca juga: Berapa Lama Masa Pakai PLTS?

2. Memeriksa kekuatan struktur

PLTS Atap tak hanya bikin Pulau Medang di Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak lagi gelap gulita saat malam hari namun juga meningkatkan nilai tambah tangkapan hasil laut. Kebutuhan listrik penduduk pulau Medang yang merupakan pulau terisolir ini mulai dari 600 Watt sampai 1.000 Watt. Dok. ISTIMEWA PLTS Atap tak hanya bikin Pulau Medang di Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak lagi gelap gulita saat malam hari namun juga meningkatkan nilai tambah tangkapan hasil laut. Kebutuhan listrik penduduk pulau Medang yang merupakan pulau terisolir ini mulai dari 600 Watt sampai 1.000 Watt.

Analisa struktur atap atau dinding atau area pemasangan panel surya juga perlu dilakukan.

Hal ini untuk menilai apakah lokasi tersebut memadai atau layak untuk menahan beban rangkaian PLTS.

Sebagaimana poin satu, bila perlu bantuan analisis, Anda bisa menghubungi lembaga instalasi listrik yang tersertifikasi atau kontraktor.

Baca juga: Berapa Lama Masa Pakai PLTS?

3. Analisis bayangan

Untuk mendukung perencanaan PLTS atap yang baik, perlu dilakukan analisis bayangan untuk menilai layak atau tidaknya lokasi tersebut.

Analisis bayangan bertujuan untuk menganalisa sinar matahari yang jatuh ke PLTS supaya tidak terhalang oleh objek yang berada di sekitar, misalnya bayangan pohon, bayangan gedung, atau bayangan PLTS itu sendiri.

Untuk melakukan analisa ini, telah terdapat beberapa software atau aplikasi yang dapat digunakan.

Contoh software atau aplikasi yang bisa digunakan adalah Solar Pathfinder, Steprobotics, HORIcatcher, Sun Angle Calculator, Sonnenbahn Indikator Pro, dan lain-lain.

Baca juga: Potensi PLTS Atap Indonesia Tembus 32,5 Gigawatt

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

LSM/Figur
Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Pemerintah
Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Swasta
Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

LSM/Figur
Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Pemerintah
Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Swasta
IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

LSM/Figur
Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

LSM/Figur
Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

LSM/Figur
Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Pemerintah
Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

LSM/Figur
Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Pemerintah
Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau