Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2023, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK) Alue Dohong mengatakan, Indonesia merupakan lumbung energi terbarukan.

“Indonesia ini lumbung energi baru terbarukan, surganya kalau saya bilang,” kata Alue dalam Indonesia Net-Zero Summit 2023 di Djakarta Theatre XXI, Jakarta, Sabtu (24/6/2023).

Beberapa contoh sumber energi terbarukan tersebut seperti tenaga angin atau bayu, tenaga surya, bioenergi dan energi hidro atau air.

Baca juga: Potensi Energi Terbarukan Asia Tenggara Melimpah, Peluang Investasi Perlu Diperluas

Menurut dia, Indonesia merupakan negara super power untuk sumber energi baru terbarukan seperti energi hidro, panas bumi, tenaga angin, tenaga surya, dan sebagainya.

Untuk panas bumi, kata Alue, Indonesia memiliki potensi sebesar 4 gigawatt (GW) melalui kawasan hutan dan konservasi saat ini.

Selain itu, Indonesia juga mempunyai seluas 13,43 juta hektare (ha) lahan gambut sedangkan hidrologis unit gambut seluas 24 juta ha di dalamnya tersimpan 38 sampai 55 gigaton karbon.

“Jauh dari angka 36 juta gigaton yang target kita mau natural global. Tinggal kita lindungi saja (lahan gambut Indonesia),” ujarnya.

Baca juga: Ini Caranya Capai Ketahanan Energi Terbarukan di ASEAN

Tidak hanya itu, Indonesia turut memiliki kawasan mangrove atau bakau seluas 3,14 juta ha. Total karbon yang tersimpan dalam ekosistem mangrove Indonesia diperkirakan mencapai 3 gigaton.

“Kalau dua ekosistem (lahan gambut dan kawasan mangrove) ini kita jaga dan lindungi sudah means a lot (sangat berarti),” ucap Alue.

Di sisi lain, pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia sejauh ini masih sangat rendah.

Secara total, menurut Outlook Energi Indonesia 2022 yang dirilis Dewan Energi Nasional (DEN), Indonesia memiliki potensi energi terbarukan sebesar 3.643 gigawatt (GW).

Total energi terbarukan tersebut terdiri atas energi samudra 17,9 GW, energi panas bumi 23,9 GW, bioenergi 56,9 GW, energi bayu, 159,9 GW, energi hidro 95,0 GW, dan energi surya 3.294 GW.

Baca juga: BRIN Teliti Pemanfaatan Limbah Sawit Jadi Sumber Energi Terbarukan

Pengunjung mengamati panel surya di pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap di area Rumah Sakit Pertamina Cilacap (RSCP) di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (28/6/2022).KOMPAS.com/DANUR LAMBANG PRISTIANDARU Pengunjung mengamati panel surya di pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap di area Rumah Sakit Pertamina Cilacap (RSCP) di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (28/6/2022).

Dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), bauran energi baru dan terbarukan pada 2025 ditargetkan paling sedikit mencapai 23 persen dari total bauran energi primer.

Sedangkan pada 2050, target bauran energi baru dan terbarukan diharapkan mencapai 31 persen dari total bauran energi primer.

Hingga 2021, pasokan energi baru terbarukan mencapai 25 juta ton minyak ekuivalen atau 12,2 persen dari total pasokan energi primer. Jumlah meningkat dari capaian 2022 yang sebesar 11,3 persen.

Akan tetapi pengembangan ini dinilai belum cukup karena kondisi capaian energi baru terbarukan masih di bawah proyeksi RUEN.

Khusus untuk pembangkit listrik, total potensi energi terbarukan yang baru dikembangkan menjadi pembangkit listrik sebesar 11,6 GW atau 0,3 persen dari potensi sebesar 3.643 GW.

Baca juga: Investor Singapura Tertarik Kembangkan Sistem Energi Terbarukan di IKN

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Rasa Takut pada yang Gaib Bantu Cegah Kerusakan Lingkungan
Rasa Takut pada yang Gaib Bantu Cegah Kerusakan Lingkungan
LSM/Figur
Ilmuwan Sebut Pohon Pisang Bisa Jadi Kunci Atasi Perubahan Iklim
Ilmuwan Sebut Pohon Pisang Bisa Jadi Kunci Atasi Perubahan Iklim
Pemerintah
Pembatasan Emisi Sebelum 2050 Cegah Kenaikan Permukaan Laut 0,6 Meter
Pembatasan Emisi Sebelum 2050 Cegah Kenaikan Permukaan Laut 0,6 Meter
Pemerintah
Sinergi Pangan dan Energi Masa Depan
Sinergi Pangan dan Energi Masa Depan
Pemerintah
Respons Putusan MK soal Izin Berkebun di Hutan, Kemenhut Siapkan SE Menteri
Respons Putusan MK soal Izin Berkebun di Hutan, Kemenhut Siapkan SE Menteri
Pemerintah
Kemenhut: Penebangan Hutan Terencana Bukan Deforestasi, Indonesia Beda dengan Eropa
Kemenhut: Penebangan Hutan Terencana Bukan Deforestasi, Indonesia Beda dengan Eropa
Pemerintah
Marine Safari Bali, Gerbang Edukasi dan Konservasi Laut Nusantara
Marine Safari Bali, Gerbang Edukasi dan Konservasi Laut Nusantara
Swasta
Dari Data Kesehatan Memprihatinkan ke Budaya Hidup Sehat, Begini Transformasi PLN UID Banten lewat Program GELORA
Dari Data Kesehatan Memprihatinkan ke Budaya Hidup Sehat, Begini Transformasi PLN UID Banten lewat Program GELORA
Pemerintah
Bali Luncurkan Unit Layanan Disabilitas untuk Penanggulangan Bencana
Bali Luncurkan Unit Layanan Disabilitas untuk Penanggulangan Bencana
Pemerintah
DLH Jakarta Akui Sulit Setop 'Open Dumping' di TPS Bantargebang
DLH Jakarta Akui Sulit Setop "Open Dumping" di TPS Bantargebang
Pemerintah
DKI Gadang Sunter Jadi Lokasi Waste to Energy, Kelola 2.200 Ton Sampah
DKI Gadang Sunter Jadi Lokasi Waste to Energy, Kelola 2.200 Ton Sampah
Pemerintah
RDF Rorotan Beroperasi November, Diklaim Bisa Redam Sebaran Mikroplastik
RDF Rorotan Beroperasi November, Diklaim Bisa Redam Sebaran Mikroplastik
Pemerintah
United Tractors Dorong Inovasi Berkelanjutan Lewat SOBAT Competition 2025
United Tractors Dorong Inovasi Berkelanjutan Lewat SOBAT Competition 2025
Swasta
Mikroplastik Ada di Udara dan Hujan, Menteri LH Minta TPA Lakukan Capping
Mikroplastik Ada di Udara dan Hujan, Menteri LH Minta TPA Lakukan Capping
Pemerintah
Ironis, Udara Kita Tercemar Mikroplastik, Bernafas pun Bisa Berarti Cari Penyakit
Ironis, Udara Kita Tercemar Mikroplastik, Bernafas pun Bisa Berarti Cari Penyakit
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau