Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

World Water Forum 2024 di Bali Jadi Tonggak Penting Tercapainya SDGs

Kompas.com, 5 Juli 2023, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Penyelenggaraan World Water Forum dianggap menjadi salah satu tonggak penting tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu tujuan nomor enam, air bersih dan sanitasi layak.

World Water Forum tahun depan akan digelar di Bali pada 18-24 Mei 2024. Gelaran kali ini adalah penyelenggaraan ke-10.

World Water Forum merupakan forum lintas batas terbesar di dunia yang fokus dalam pembahasan isu-isu air.

Baca juga: Waspadai Hari Tanpa Hujan pada Juli, Pemda dan Masyarakat Diminta Mulai Tampung Air

Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja mengatakan, para pemangku kepentingan dalam World Water Forum bersama-sama mencari solusi bersama sevara global.

"Kami mencari solusi bersama secara global yang diangkat dalam World Water Forum," kata Endra dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (5/7/2023).

Endra menuturkan, solusi yang akan dicari berorientasi pada level lokal dan semuanya berorientasi pada aksi.

"Bukan sekadar pertemuan yang tidak ada follow up (tindak lanjut)," kata Endra.

Baca juga: Kopi Tirto, Dukungan Aqua untuk Konservasi Air

Sebagai negara yang besar terlebih mayoritas wilayahnya adalah lautan, Indonesia memiliki kepentingan dalam penyelenggaraan World Water Forum.

Endra menuturkan, Indonesia dapat berbagai pengalaman dalam menanggapi tantangan pengelolaan sumber daya air dan keberhasilannya.

Indonesia, ujar Endra, juga akan menampilkan beberapa proyek dalam World Water Forum di Bali tahun depan.

"Tentunya kita berharap bahwa dari pertemuan ini banyak lahir MoU (memorandum of understanding) untuk ditindaklanjuti menjadi project-project," kata Endra.

Baca juga: Tim Wantannas Kunjungi Pabrik Aqua, Bahas Ketahanan Air Nasional

Dilansir dari Antara, Endra menyampaikan bahwa hasil World Water Forum diharapkan dapat menjadi sumbangan Indonesia pada dunia dalam pengelolaan air.

"Hasil World Water Forum mudah-mudahan jadi legacy (warisan) dari Indonesia, sumbangan Indonesia untuk dunia dan ini bisa jadi benchmark (tolok ukur) baru dalam penyelenggaraan World Water Forum ke depan sesudah Indonesia," ucap Endra.

Dalam World Water Forum ke-10 di Bali 2024, terdapat enam topik pembahasan.

Keenam topik tersebut adalah Water for Humans and Nature (air untuk manusia dan alam), Water Security and Prosperity (ketahanan dan kelestarian air), Disaster Risk Reduction and Management (manajemen dan pengurangan risiko bencana), Cooporation and Hydro Diplomacy (kerja sama dan diplomasi hidro), Water and Innovative Finance (air dan pembiayaan inovatif), serta Knowledge and Innovation (pengetahuan dan inovasi).

Selain itu, akan ada juga agenda dari berbagai negara yang terbagi ke dalam beberapa kelompok di antaranya Kawasan Mediterania, Asia-Pasifik, dan Amerika.

Baca juga: Begini Strategi Kecamatan Tallo Makassar Tangani Krisis Air

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Bapeten Musnahkan 5,7 Ton Udang Ekspor yang Terkontaminasi Cesium-137
Bapeten Musnahkan 5,7 Ton Udang Ekspor yang Terkontaminasi Cesium-137
Pemerintah
IESR: Revisi Perpres 112 Tahun 2022 Ancam Target Transisi Energi
IESR: Revisi Perpres 112 Tahun 2022 Ancam Target Transisi Energi
LSM/Figur
8 Juta Anak Indonesia Memiliki Darah Mengandung Timbal Melebihi Batas WHO
8 Juta Anak Indonesia Memiliki Darah Mengandung Timbal Melebihi Batas WHO
Pemerintah
Bobibos Diklaim Lebih Ramah Lingkungan, Ini Penjelasan BRIN
Bobibos Diklaim Lebih Ramah Lingkungan, Ini Penjelasan BRIN
LSM/Figur
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
Swasta
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Pemerintah
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
Pemerintah
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Pemerintah
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Swasta
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Pemerintah
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
Pemerintah
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Pemerintah
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
LSM/Figur
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Swasta
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau