KOMPAS.com - Penanganan krisis air di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan dilakukan dengan strategi menadah air hujan dalam bak berskala besar.
Tadah air hujan tersebut mampu untuk memenuhi kebutuhan air untuk sekitar 500 keluarga, sebagaimana dilansir Antara.
Direktur Pusat Kajian Rekayasa Sumber Daya Air Universitas Hasanuddin (Unhas) Rita Tahir menyampaikan, strategi tersebut mampu memenuhi kebutuhan warga.
Baca juga: Jerremy dan Aksi The Spring Membangun Akses Air Bersih dan Sanitasi Layak
"Pengadaan alat penampungan air hujan dalam skala besar ini, mampu memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga," kata Rita di sela-sela kunjungan ke Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Rabu (14/6/2023).
Rita menyampaikan, pengadaan fasilitas tadah air hujan tersebut berasal dari bantuan lembaga yang fokus terhadap isu air, Terra.
Cara kerja penadah air hujan tersebut adalah menampung air hujan dari atap sebuah perusahaan di samping makam Raja-raja Tallo.
Ketika hujan jatuh dan menimpa atap perusahaan tersebut, airnya dialirkan melalui pipa kemudian masuk ke bak penampungan tadah air hujan.
Baca juga: Waspada, 7 dari 10 Sumber Air Rumah Tangga Tercemar Limbah
"Pada bak penampungan air itulah yang diberikan zat adiktif untuk melindungi konsumsi air rumah tangga, terbebas dari bakteri Escherichia coli," jelas Rita.
Selain pengadaan tadah air untuk kebutuhan air bersih di wilayah yang rawan krisis air di Tallo, dibangun juga alat serupa di wilayah Unhas.
Hal itu dibenarkan Ketua RW 5 Kelurahan Kalukuang, Kecamatan Tallo, Jumado.
Baca juga: Pasar Desalinasi Air Global Tembus Rp 476,8 Triliun hingga 2027
Dia mengatakan, di Kelurahan Kalukuang masing-masing keluarga mendapatkan jatah delapan jeriken per hari.
Salah seorang penerima manfaat, Hasmah, mengaku sangat terbantu dengan adanya pengadaan fasilitas penyediaan air bersih tersebut.
Pasalnya, sebelum ini dia dalam sebulan bisa menghabiskan anggaran Rp 500.000 untuk membeli kebutuhan air.
Baca juga: Australia dan Indonesia Perbarui Perjanjian Kerja Sama Pengelolaan Sumber Daya Air
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya