Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan SDGs 2022: Miliaran Orang Masih Kekurangan Akses Air Bersih dan Sanitasi Layak

Kompas.com - 12/07/2023, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Miliaran orang di seluruh dunia masih kesulitan mendapatkan akses ke air bersih dan sanitasi layanan, capaian Sustainable Development Goals (SDGs) terancam terhambat.

Dalam laporannya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan bahwa kelangkaan dan krisis air adalah masalah yang terus terjadi di sejumlah besar wilayah di dunia.

Permasalahan tersebut semakin parah akibat konflik yang berkecamuk di daerah itu dan perubahan iklim yang terjadi di seluruh dunia.

Setiap tahunnya, PBB merilis laporan pencapaian SDGs. Pada Mei 2023, PBB kembali merilis capaian SDGs skala global.

Baca juga: Laporan SDGs 2022: Elektrifikasi Meningkat di Seluruh Dunia

Salah satu tujuan agenda SDGs tahun 2030 adalah air bersih dan sanitasi layak yang tertuang dalam tujuan nomor enam.

Di sisi lain, polusi dan pencemaran air juga menjadi tantangan berat untuk diselesaikan. Permasalahan tersebut tentu memengaruhi kesehatan manusia dan lingkungan di banyak negara.

Agar tujuan bersih dan sanitasi layak tercapai, diperlukan sejumlah strategi yang harus dikerjasamakan.

Strategi tersebut berupa peningkatan investasi infrastruktur, meningkatkan koordinasi lintas sektor, dan mengatasi perubahan iklim.

Berikut capaian tujuan nomor enam SDGs yaitu air bersih dan sanitasi layak pada 2022 menurut laporan dari PBB.

Baca juga: Media Online Paling Dipercaya Pembaca soal Publikasi SDGs Perusahaan atau Merek

  • Kekurangan akses air bersih

Meski ada kemajuan, masih ada 2,2 miliar orang yang masih kesulitan mendapatkan akses air minum yang dikelola dengan aman pada 2022.

Selain itu, 3,4 miliar orang tidak memiliki layanan sanitasi yang dikelola dengan aman dan 1,9 miliar tidak memiliki layanan kebersihan dasar pada 2022.

Mayoritas penduduk yang tinggal di daerah pedesaan mengalami kemajuan yang stagnan. Sedangkan penduduk yang tinggal di perkotaan cukup meningkat.

  • Air limbah

Diperkirakan baru 58 persen air limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga diolah dengan aman pada 2022, berdasarkan data dari 140 negara dan wilayah.

Tren untuk air limbah rumah tangga menunjukkan bahwa hanya sedikit ada kemajuan yang dicapai menuju target untuk mengurangi limbah yang tidak aman pada 2030.

Baca juga: Laporan SDGs 2022: Perlindungan Lautan Masih Hadapi Tantangan Berat

  • Efisiensi

Efisiensi penggunaan air meningkat dari 17,4 dollar AS per meter kubik pada 2015 menjadi 18,9 dollar AS per meter kubik pada 2020 di seluruh dunia.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

LSM/Figur
Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Pemerintah
Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

LSM/Figur
“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

Swasta
Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Pemerintah
Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

LSM/Figur
Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

LSM/Figur
Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

LSM/Figur
Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Pemerintah
79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

Pemerintah
 Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Pemerintah
Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

LSM/Figur
Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

LSM/Figur
Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Swasta
Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau