KOMPAS.com – Miliaran orang di seluruh dunia masih kesulitan mendapatkan akses ke air bersih dan sanitasi layanan, capaian Sustainable Development Goals (SDGs) terancam terhambat.
Dalam laporannya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan bahwa kelangkaan dan krisis air adalah masalah yang terus terjadi di sejumlah besar wilayah di dunia.
Permasalahan tersebut semakin parah akibat konflik yang berkecamuk di daerah itu dan perubahan iklim yang terjadi di seluruh dunia.
Setiap tahunnya, PBB merilis laporan pencapaian SDGs. Pada Mei 2023, PBB kembali merilis capaian SDGs skala global.
Baca juga: Laporan SDGs 2022: Elektrifikasi Meningkat di Seluruh Dunia
Salah satu tujuan agenda SDGs tahun 2030 adalah air bersih dan sanitasi layak yang tertuang dalam tujuan nomor enam.
Di sisi lain, polusi dan pencemaran air juga menjadi tantangan berat untuk diselesaikan. Permasalahan tersebut tentu memengaruhi kesehatan manusia dan lingkungan di banyak negara.
Agar tujuan bersih dan sanitasi layak tercapai, diperlukan sejumlah strategi yang harus dikerjasamakan.
Strategi tersebut berupa peningkatan investasi infrastruktur, meningkatkan koordinasi lintas sektor, dan mengatasi perubahan iklim.
Berikut capaian tujuan nomor enam SDGs yaitu air bersih dan sanitasi layak pada 2022 menurut laporan dari PBB.
Baca juga: Media Online Paling Dipercaya Pembaca soal Publikasi SDGs Perusahaan atau Merek
Meski ada kemajuan, masih ada 2,2 miliar orang yang masih kesulitan mendapatkan akses air minum yang dikelola dengan aman pada 2022.
Selain itu, 3,4 miliar orang tidak memiliki layanan sanitasi yang dikelola dengan aman dan 1,9 miliar tidak memiliki layanan kebersihan dasar pada 2022.
Mayoritas penduduk yang tinggal di daerah pedesaan mengalami kemajuan yang stagnan. Sedangkan penduduk yang tinggal di perkotaan cukup meningkat.
Diperkirakan baru 58 persen air limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga diolah dengan aman pada 2022, berdasarkan data dari 140 negara dan wilayah.
Tren untuk air limbah rumah tangga menunjukkan bahwa hanya sedikit ada kemajuan yang dicapai menuju target untuk mengurangi limbah yang tidak aman pada 2030.
Baca juga: Laporan SDGs 2022: Perlindungan Lautan Masih Hadapi Tantangan Berat
Efisiensi penggunaan air meningkat dari 17,4 dollar AS per meter kubik pada 2015 menjadi 18,9 dollar AS per meter kubik pada 2020 di seluruh dunia.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya