Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2023, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Perkembangan industri penerbangan merevolusi cara manusia melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya dengan cepat.

Adanya pesawat dan perkembangannya yang pesat membuat manusia bisa berpindah lintas pulau bahkan lintas benua dengan waktu yang relatif cepat, bahkan dalam hitungan jam.

Akan tetapi, cepatnya industri penerbangan ini juga menimbulkan konsekuensi yang serius terhadap lingkungan.

Baca juga: Tak Kalah dengan Asing, Pesawat N219 Uji Coba di Landasan Tak Beraspal

International Energy Agency (IEA) melaporkan bahwa semua aktivitas manusia dari industri, pembukaan lahan, energi, hingga transportasi, melepaskan emisi sebanyak 32,6 gigaton karbon dioksida ke atmosfer pada 2017.

Dari jumlah tersebut, industri penerbangan berkontribusi sekitar 1 gigaton karbon dioksida setiap tahunnya. Itu berarti, sektor penerbangan hanya bertanggung jawab sekitar 3 persen dari jumlah itu.

Akan tetapi, bila dilihat lebih dalam, hanya ada sekitar 20 persen dari total populasi dunia yang menggunakan industri penerbangan.

Dari data tersebut, artinya terjadi ketimpangan yang besar. Ada relatif lebih sedikit orang yang “menghasilkan” emisi lebih banyak daripada 80 persen dari total populasi dunia.

Di sisi lain, jumlah orang yang yang terbang dengan pesawat juga terus bertumbuh setiap tahunnya.

Dilansir dari Conserve Energy Future, berikut lima alasan industri penerbangan berdampak terhadap lingkungan.

Baca juga: Lemak Babi Bisa Diolah Jadi Bahan Bakar Pesawat dan Solar, Begini Caranya

1. Membakar bahan bakar dalam jumlah banyak

Pesawat yang terbang membakar dan mengonsumsi bahan bakar dalam jumlah yang sangat banyak.

Smithsonian Magazine melaporkan, Boeing 747 memiliki kapasitas tangki bahan bakar sebesar 63.500 galon atau sekitar 240.373 liter. Setiap mil penerbangan, pesawat tersebut mengonsumsi sekitar lima galon atau sekitar 18 liter.

Jika pesawat mengangkut lebih banyak barang dan beratnya semakin meningkat, konsumsi bahan bakar juga semakin meningkat.

2. Melepaskan gas rumah kaca

Industri penerbangan menghasilkan sekitar 2 hingga 3 persen emisi karbon dioksida.

Selain karbon dioksida, emisi yang dihasilkan adalah nitrogen oksida, oksida sulfir, uap air, jejak kondensasi, dan partikulat.

Semua emisi yang dihasilkan tersebut memiliki efek pemanasan global tambahan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Masyarakat Jabodetabek Butuh Hutan Sebagai Penyangga, Tapi Alih Fungsi Lahan Kian Masif

Masyarakat Jabodetabek Butuh Hutan Sebagai Penyangga, Tapi Alih Fungsi Lahan Kian Masif

Pemerintah
Eksekutif Perusahaan Setuju Aktivitas Keberlanjutan Bisa Dongkrak Penjualan

Eksekutif Perusahaan Setuju Aktivitas Keberlanjutan Bisa Dongkrak Penjualan

Swasta
Walhi Laporkan 47 Perusahaan yang Diduga Rusak Lingkungan ke Kejagung

Walhi Laporkan 47 Perusahaan yang Diduga Rusak Lingkungan ke Kejagung

Pemerintah
RUU Masyarakat Adat: Janji Politik atau Ilusi Hukum?

RUU Masyarakat Adat: Janji Politik atau Ilusi Hukum?

Pemerintah
Jakarta Jadi Pionir Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon

Jakarta Jadi Pionir Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon

Pemerintah
Jakarta dan Hangzhou Alami Dampak Paling Parah akibat Perubahan Cuaca Ekstrem

Jakarta dan Hangzhou Alami Dampak Paling Parah akibat Perubahan Cuaca Ekstrem

Pemerintah
Pemasangan Panel Surya Global Dinginkan Bumi Hingga 0,13 Derajat C

Pemasangan Panel Surya Global Dinginkan Bumi Hingga 0,13 Derajat C

LSM/Figur
Pemerintah Wacanakan Bangun Hutan Wakaf untuk Ibadah dan Pelestarian Alam

Pemerintah Wacanakan Bangun Hutan Wakaf untuk Ibadah dan Pelestarian Alam

Pemerintah
Pemerintah Akan Evaluasi PLTSa, dari 12 Kota Hanya 2 yang Beroperasi

Pemerintah Akan Evaluasi PLTSa, dari 12 Kota Hanya 2 yang Beroperasi

Pemerintah
Sedekah Sampah Ala Hanan Attaki, Masyarakat Bisa Jual Plastik di Masjid

Sedekah Sampah Ala Hanan Attaki, Masyarakat Bisa Jual Plastik di Masjid

LSM/Figur
Jakarta Kembali Masuk 10 Besar Ibu Kota Paling Berpolusi di Dunia Sepanjang 2024

Jakarta Kembali Masuk 10 Besar Ibu Kota Paling Berpolusi di Dunia Sepanjang 2024

LSM/Figur
Indonesia Disebut Berpeluang Pasarkan Jasa Penyimpanan Karbon ke Luar Negeri

Indonesia Disebut Berpeluang Pasarkan Jasa Penyimpanan Karbon ke Luar Negeri

Pemerintah
Pemerintah Targetkan 30 Kota Kelola Sampah Jadi Listrik 4 Tahun Lagi

Pemerintah Targetkan 30 Kota Kelola Sampah Jadi Listrik 4 Tahun Lagi

Pemerintah
Terbukti Cemari Lingkungan, Pengelola TPA Ilegal Dikenakan Pidana

Terbukti Cemari Lingkungan, Pengelola TPA Ilegal Dikenakan Pidana

Pemerintah
Mikroplastik Hambat Fotosintesis Tanaman, Jutaan Orang Terancam Kelaparan

Mikroplastik Hambat Fotosintesis Tanaman, Jutaan Orang Terancam Kelaparan

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau