“Kami meyakini perlu adanya promosi kesehatan mental di komunitas yang bisa diterapkan di tingkat posyandu dan pendamping keluarga,” ucap Maria.
Menurutnya, posyandu masih bisa diandalkan sebagai pusat informasi dan pelayanan bagi ibu-ibu hamil. Para kader posyandu juga dinilai memiliki profesionalitas yang bagus.
Maria menyampaikan, model kesehatan jiwa juga didasari oleh data dari penelitian HCC tahun 2022.
“Kondisi ini dipengaruhi oleh kurangnya dukungan suami dan keluarga, gangguan klinis depresi pasca persalinan yang memanjang dan tidak adanya akses konseling, skrining dan diagnostik cepat di awal gangguan,” papar Maria.
“Di sini kami berharap model promosi kesehatan jiwa ini membantu para kader posyandu dapat membantu ibu-ibu mempunyai kemampuan menyusui ASI secara eksklusif,” ujar Maria.
Baca juga: Cussons Bantu Posyandu untuk Kesehatan Ibu, Bayi, dan Anak
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya