Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Ekonomi Biru, Binus-Unpad Rilis 3 Program S2 Double Degree

Kompas.com - 28/07/2023, 15:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu program perkuliahan yang kini banyak diminati oleh mahasiswa adalah program double degree atau gelar ganda.

Program ini memungkinkan mahasiswa untuk memeroleh dua gelar akademis sekaligus dalam satu periode masa studi perkuliahan.

Dua gelar akademis tersebut bisa diraih di universitas dalam negeri maupun universitas luar negeri. Sehingga ketika lulus mahasiswa akan mendapatkan satu gelar dari dalam negeri dan satu gelar berstandar internasional.

Banyak manfaat yang bisa mahasiswa raih jika berhasil lulus dengan double degree, di antaranya adalah mendapat gelar ganda, dapat bersaing di kancah internasional, mengetahui sistem pendidikan luar negeri, mempermudah berkarir di perusahaan multinasional, memperluas relasi, mengasah kreativitas dan masih banyak lagi.

Baca juga: Dukung Pendidikan dan Pemberdayaan Terintegrasi, SBI Hadirkan Solusi Academy

Tidak heran jika mahasiswa yang ingin menempuh gelar ganda atau double degree harus melewati serangkaian tes dan syarat-syarat tertentu.

Tidak semua universitas di Indonesia menyediakan program double degree. Namun, baru-baru ini Binus University (Binus) berkolaborasi dengan Universitas Padjadjaran (Unpad) meluncurkan tiga program S2 double degree.

Ketiga program tersebut adalah Master of Digital Economy, Master of Digital Business Fisheries, dan Master of Marine Digital Technology.

Rektor Binus University Harjanto Prabowo mengatakan, kolaborasi Binus dengan Unpad ini merupakan tindak lanjut dari MoU yang sebelumnya ditandatangani.

Baca juga: Martabe Dukung Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi Pertanian

"Hal ini merupakan bentuk komitmen BINUS University dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan pendidikan berbasis digital,” tutur Prof. Harjanto, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (27/7/2023).

Rektor Universitas Padjadjaran Rina Indiastuti menambahkan, hadirnya program Magister Gelar Ganda ini diharapkan dapat berkontribusi menghasilkan sumber daya manusia unggul di bidang ekonomi biru.

"Kami mendukung program penguatan pemerintah, khususnya di bidang ekonomi biru melalui penyiapan sumber daya manusia di bidang perikanan dan maritim yang pandai, tidak hanya di bidang perikanan, tetapi juga siap hadapi transformasi digital," kata Rina.

Ekonomi biru sendiri memiliki pilar-pilar utama yang menjadi kebijakan pemerintah saat ini dalam lingkup kesehatan ekologi, pertumbuhan ekonomi, dan inklusi sosial.

Selain itu kolaborasi dengan berbagai sektor untuk mengembangkan solusi digital inovatif dalam pemantauan, penanggulangan pencemaran, dan konservasi sumber daya laut.

Baca juga: Gandeng Dua Pemkab di Jambi, Tanoto Foundation Tingkatkan Kualitas Pendidikan Dasar

Kerja sama antara Binus dan Unpad ini juga dilandasi oleh perkembangan permintaan konsumen dalam sektor ekonomi digital, perikanan, dan konservasi laut.

Tentunya, kebutuhan ini bermuara dari transformasi digital yang berlangsung lebih cepat dari perkiraan karena adanya pandemi Covid-19.

Di Binus, ketiga program akan berada di bawah koordinasi Binus Graduate Program yang menyediakan program magister atau S2. Mahasiswa akan memperoleh double degree yang dapat memberi lebih banyak peluang karir setelah lulus. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Di Balik Larangan Ekspor Pasir Laut
Di Balik Larangan Ekspor Pasir Laut
Pemerintah
4 Perusahaan Terancam Pidana karena Tambang Ilegal di Gunung Karang
4 Perusahaan Terancam Pidana karena Tambang Ilegal di Gunung Karang
Pemerintah
Dari Ambisi ke Realita, Industri Daging Australia Stop Rencana Netral Karbon 2030
Dari Ambisi ke Realita, Industri Daging Australia Stop Rencana Netral Karbon 2030
Pemerintah
Pemakaian AI Melesat, Pertanian Asia Pasifik Bakal Lebih Adaptif Iklim
Pemakaian AI Melesat, Pertanian Asia Pasifik Bakal Lebih Adaptif Iklim
LSM/Figur
Tambang Kapur Ubah Wajah Gunung Karang Bogor, Rusak 50 Hektare Lahan
Tambang Kapur Ubah Wajah Gunung Karang Bogor, Rusak 50 Hektare Lahan
Pemerintah
Kemenhut Segel Lahan Tambang Kapur Ilegal di Gunung Karang Bogor
Kemenhut Segel Lahan Tambang Kapur Ilegal di Gunung Karang Bogor
Pemerintah
Suarakan Darurat Lingkungan, Sederet Musisi Indonesia Ikuti Lokakarya IKLIM
Suarakan Darurat Lingkungan, Sederet Musisi Indonesia Ikuti Lokakarya IKLIM
LSM/Figur
Produksi Beras Berkelanjutan, Jatim-Eropa Jalin Kerjasama
Produksi Beras Berkelanjutan, Jatim-Eropa Jalin Kerjasama
Pemerintah
Waste4Change Ungkap Tiga Langkah Kunci Atasi Krisis Sampah
Waste4Change Ungkap Tiga Langkah Kunci Atasi Krisis Sampah
LSM/Figur
Tekan Emisi, Sejumlah Negara akan Kenakan Pajak untuk Penerbangan Mewah
Tekan Emisi, Sejumlah Negara akan Kenakan Pajak untuk Penerbangan Mewah
Pemerintah
KKP Gandeng Multi-Pihak Susun Strategi Perlindungan Penyu dan Cetacea
KKP Gandeng Multi-Pihak Susun Strategi Perlindungan Penyu dan Cetacea
Pemerintah
Melihat Desa Wisata Samtama, Warga Kelola Sampah hingga Tanam Pohon di Gang Sempit
Melihat Desa Wisata Samtama, Warga Kelola Sampah hingga Tanam Pohon di Gang Sempit
LSM/Figur
Bagaimana Pembuat Kebijakan Atasi Kesenjangan Pendanaan Transisi Hijau?
Bagaimana Pembuat Kebijakan Atasi Kesenjangan Pendanaan Transisi Hijau?
Pemerintah
IESR Ungkap Strategi Penuhi 100 Persen Kebutuhan Energi dari Sumber Terbarukan
IESR Ungkap Strategi Penuhi 100 Persen Kebutuhan Energi dari Sumber Terbarukan
LSM/Figur
Sulawesi, Timor, dan Sumbawa Bisa Hidup 100 Persen dari Energi Terbarukan
Sulawesi, Timor, dan Sumbawa Bisa Hidup 100 Persen dari Energi Terbarukan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau