JAKARTA, KOMPAS.com - Danone-Aqua mengajak generasi muda lebih peduli dan mengenal pentingnya konsumsi yang bertanggung jawab serta dampak dari produk yang mereka pilih atau konsumsi bagi lingkungan dan masyarakat.
Perwakilan mahasiswa Universitas Indonesia pun diajak untuk melihat secara langsung dan mengenal lebih dekat proses produksi air minuman dalam kemasan (AMDK) dan bagaimana upaya yang telah dilakukan Perusahaan melalui salah satu pabriknya di daerah Ciherang, Jawa Barat.
Corporate Communications Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan, selama lebih dari 50 tahun, Perusahaan telah menghadirkan lebih dari sekadar produk AMDK, tapi juga tanggung jawab yang datang bersamaan dengan komitmen perusahaan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Baca juga: Energi Ramah Lingkungan Pengaruhi Keberlanjutan Bisnis Jangka Panjang
"Kami menghadirkan produk air mineral berkualitas dan memproses produk dengan seksama melalui sistem terintegrasi menyeluruh tanpa tersentuh tangan," ujar Arif, Kamis (27/7/2023).
Selain itu, lanjut Arif, Perusahaan juga ingin terlibat lebih banyak dalam membangun generasi muda yang lebih positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Pabrik Ciherang merupakan salah satu dari 21 Pabrik Danone-Aqua di Indonesia yang berdiri sejak tahun 2012 di atas area seluas 8,9 hektar.
Sebagai implementasi dari komitmen dalam operasional perusahaan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, Perusahaan menerapkan prinsip Blue Operations yang berfokus pada lima area.
Yaitu #BijakBerplastik, Efisiensi Air, Efisiensi Energi, Blue In (edukasi keberlanjutan pada karyawan), dan Blue Out (edukasi keberlanjutan pada masyarakat sekitar).
Baca juga: Isu Lingkungan dari Aktivitas Perusahaan Diminati dan Dirasakan Pembaca
Selain itu, sejak 2017, Pabrik Ciherang juga telah menggunakan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap sebagai sumber listrik dengan mengoptimalkan atap pabrik. Inisiatif ini mampu menghasilkan energi sebesar 770 kWp atau setara dengan 885.000 kWh dalam satu tahun.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pabrik Ciherang Joko Prasojo menegaskan, Perusahaan berkomitmen untuk dapat menghadirkan produk air mineral berkualitas dengan melakukan serangkaian upaya untuk melindungi kealamian ekosistem di sekitar sumber airnya.
Kemudian, memastikan proses produksi secara higienis dan terjaga, dan memproses produk dengan seksama melalui sistem terintegrasi menyeluruh tanpa tersentuh tangan.
Perusahaan memastikan kualitas dan kemurnian setiap produk AMDK telah melewati proses pengecekan 400 parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi. Setiap sumber air AMDK juga telah melalui 9 kriteria pemilihan, 5 tahapan, serta minimal 1 tahun penelitian.
Baca juga: 5 Cara Memulai Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Head of Climate and Stewardship Danone Indonesia Ratih Anggraeni menambahkan, Perusahaan telah mengembangkan konservasi air di seluruh wilayah operasional dengan pendekatan sumber daya air terpadu dari hulu ke hilir, sehingga kelestarian air dan lingkungan tetap terjaga.
Pabrik Ciherang juga sudah mengembangkan berbagai program konservasi air yang secara konsisten dilakukan untuk menjaga keberlanjutan air di sub-Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane Hulu.
Di wilayah hulu atau daerah tangkapan air, beberapa program dikembangkan untuk meresapkan lebih banyak air ke dalam tanah, diantaranya dengan menanam hingga lebih dari 45.000 pohon, kolam air (water pond), membangun 68 unit sumur resapan, membuat 9.000 lubang biopori sebagai tempat resapan air, dan 784 rorak.
"Selain itu, di area fasilitas produksi, kami juga membangun instalasi Panen Air Hujan (PAH) skala besar," cetus Ratih.
Baca juga: Isu Lingkungan Perusahaan atau Merek Jadi Program SDGs Paling Diminati Pembaca
Pemberdayaan di wilayah hulu dilanjutkan ke wilayah tengah agar masyarakat yang tinggal disekitarnya dapat melakukan pengelolaan lingkungan melalui kegiatan pengelolaan sampah dan pengembangan ekowisata river tubing.
Kemudian, pemberdayaan ini dilanjutkan di wilayah hilir, yaitu dengan pengembangan Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) seluas 3,8 hektar yang berisi 158 jenis flora, 3101 pohon dan memiliki indeks Kehati sebesar 4.57.
Pabrik Ciherang juga memberikan pendidikan lingkungan melalui pembangunan Kawasan Edukasi Konservasi berbasis masyarakat dan memastikan agar masyarakat disekitar pabrik mengalami peningkatan kesejahteraan melalui program-program pemberdayaan masyarakat berfokus ke kegiatan ekonomi.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya