Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Pelajar dan Mahasiswa Jepang Belajar Industri dan Konservasi APP Sinar Mas Riau

Kompas.com - 06/08/2023, 12:18 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com – Unit usaha Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas di Riau (PT Arara Abadi dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk) menerima kunjungan puluhan pelajar Jepang, terdiri dari siswa sekolah menengah atas dan mahasiswa jurusan forestry management dan agrikultur (3/8/2023).

Kunjungan bertujuan menjadi wadah kolaborasi untuk memberikan pemahaman lebih komprehensif tentang industri kehutanan dan pulp and paper kepada generasi muda Jepang.

Selama kunjungan, pelajar diberi kesempatan melihat langsung berbagai area operasional, mulai dari plantation, fire management, program pemberdayaan masyarakat, proses produksi di pabrik, R&D dan Nursery sampai dengan upaya restorasi.

Yu Yamazaki, Manager of Sustainability and Corporate Communications APP region Jepang, mengungkapkan, "Kedepan, pelajar ini adalah pemimpin di masa yang akan datang. Saya percaya mereka dapat memberikan dampak positif terhadap bisnis antara Jepang dan Indonesia."

"Faktanya, beberapa di antara mereka telah menunjukkan ketertarikan yang mendalam terhadap Indonesia, bahkan ada yang fasih berbahasa Indonesia," tambahnya.

Baca juga: Jaga Warisan Alam Sanur, Danamon Gelar Konservasi Terumbu Karang

Upaya konservasi dan CSR

Salah satu tenaga pendidik, Yoshikazu Tatemoto, menambahkan, "kunjungan ini penting untuk menambah pengalaman dan pengetahuan pelajar tentang bagaimana kertas diproduksi dan upaya konservasi yang diterapkan perusahaan."

Unit usaha Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas di Riau menerima kunjungan pelajar dan mahasiswa Jepang (3/8/2023).DOK. APP SINAR MAS Unit usaha Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas di Riau menerima kunjungan pelajar dan mahasiswa Jepang (3/8/2023).

 

"Mahasiswa kami memilih untuk datang kesini karena sesuai dengan jurusan mereka, salah satunya forestry. Sementara para siswa sekolah menengah atas ingin mengetahui bagaimana kertas itu dibuat," jelasnya.

Salah satunya Moka Haruki menyampaikan, kegiatan ini menjadi sebuah kesempatan berharga karena selama ini dirinya tidak tahu bagaimana kertas dibuat. "Dengan kunjungan ini, saya dapat melihat langsung bagaimana kertas yang saya gunakan sehari-hari diproduksi," ungkapnya.

Eri Furihata, mahasiswa Jepang juga mengungkapkan hal senada. "Dengan mengetahui bagaimana kertas yang biasa saya gunakan di Jepang diproduksi, saya merasa bahwa ini adalah kertas terbaik," ujarnya.

"Bukan hanya proses pembuatannya, saya juga dapat belajar tentang berbagai aktivitas konservasi dan tanggung jawab sosial perusahaan," tambahnya.

Baca juga: AS Janjikan Rp 749 Miliar Dukung Upaya Iklim dan Konservasi Indonesia

Kunjungan diakhiri dengan penanaman spesies pohon lokal di kawasan Tahura Sultan Syarif Hasyim, Riau, yang dalam dua tahun terakhir menjadi lokasi restorasi hutan kerja sama antara Dinas Kehutanan Provinsi Riau dengan Yayasan Belantara dan APP Sinar Mas.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kementerian ESDM Kebut Penyediaan Listrik Bersih di Indonesia Timur
Kementerian ESDM Kebut Penyediaan Listrik Bersih di Indonesia Timur
Pemerintah
Pertamina Gandeng Arab Saudi untuk Kembangkan Teknologi Energi Bersih
Pertamina Gandeng Arab Saudi untuk Kembangkan Teknologi Energi Bersih
BUMN
4 Perusahaan Kena Denda hingga Rp 721 Miliar karena Rusak Lingkungan
4 Perusahaan Kena Denda hingga Rp 721 Miliar karena Rusak Lingkungan
Pemerintah
Ikan Mati Massal Lagi di Kali Surabaya, Tak Kunjung Usai Sejak 1975
Ikan Mati Massal Lagi di Kali Surabaya, Tak Kunjung Usai Sejak 1975
LSM/Figur
Janji Besar, Komitmen Industri Mode pada Keberlanjutan Masih Kecil
Janji Besar, Komitmen Industri Mode pada Keberlanjutan Masih Kecil
Swasta
'Genera-Z Berbakti', Inisiatif BCA Menggandeng Gen Z Jadi Agen Perubahan Lingkungan dan Sosial
"Genera-Z Berbakti", Inisiatif BCA Menggandeng Gen Z Jadi Agen Perubahan Lingkungan dan Sosial
Swasta
Pertanian Hijau Terbukti Tingkatkan Biodiversitas dan Panen, Tapi Butuh Subsidi
Pertanian Hijau Terbukti Tingkatkan Biodiversitas dan Panen, Tapi Butuh Subsidi
LSM/Figur
2 Orang Ditangkap karena Bawa Ratusan Burung, Termasuk 112 Ekor yang Dilindungi
2 Orang Ditangkap karena Bawa Ratusan Burung, Termasuk 112 Ekor yang Dilindungi
Pemerintah
PMI Dorong Inovasi Inklusif Tembakau Bebas Asap, Libatkan UMKM hingga Hotel
PMI Dorong Inovasi Inklusif Tembakau Bebas Asap, Libatkan UMKM hingga Hotel
Swasta
Ahli Ungkap Potensi Bakteri Jadi Pengganti Pupuk dan Pestisida
Ahli Ungkap Potensi Bakteri Jadi Pengganti Pupuk dan Pestisida
Swasta
Stunting Gunungkidul Tinggi, Kelor dan Ikan Tawar Bisa Jadi Solusi
Stunting Gunungkidul Tinggi, Kelor dan Ikan Tawar Bisa Jadi Solusi
LSM/Figur
Elang Jawa Tinggal 511 Pasang, Butuh Aksi Nyata Konservasi Habitat
Elang Jawa Tinggal 511 Pasang, Butuh Aksi Nyata Konservasi Habitat
LSM/Figur
Penyangkal Perubahan Iklim Terus Merongrong
Penyangkal Perubahan Iklim Terus Merongrong
Pemerintah
300 Hektare Kebun Sawit Ilegal di TN Tesso Nilo Rata dengan Tanah
300 Hektare Kebun Sawit Ilegal di TN Tesso Nilo Rata dengan Tanah
Pemerintah
Pasar Teluk Gong Sulap Limbah Jadi Kompos hingga Jual Kemasan Bekas
Pasar Teluk Gong Sulap Limbah Jadi Kompos hingga Jual Kemasan Bekas
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau