Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Remaja Diajak Atasi Anemia untuk Cegah Stunting

Kompas.com, 11 Agustus 2023, 20:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy di Hotel Balairung Jakarta, Kamis (10/8/2023), dikutip dari keterangan tertulisnya.

Muhadjir menambahkan, kondisi kesehatan perempuan sejak dari remaja harus dijaga agar tidak mengalami anemia.

Baca juga: Bukan Hanya Ibu, Ayah Berperan Penting Cegah Stunting pada Anak

Menjaga kesehatan remaja perempuan, terutama menangani anemia, berpengaruh besar terhadap pencegahan terjadinya stunting terhadap anak yang dilahirkannya.

“Aisyiah sebagai lembaga besar harus bisa ikut ambil bagian dalam mencegah kelahiran bayi stunting melalui lembaga pendidikan dan dakwah yang dimiliki,” ujar Muhadjir saat menjadi narasumber dalam Rapat Kerja Nasional yang digelar oleh Majelis PAUD, Dasar, dan Menengah Pengurus Pusat Aisyiyah.

Muhadjir turut mendorong Aisyiyah untuk dapat berperan aktif dalam pembangunan SDM di daerahnya masing-masing.

Pembangunan SDM tersebut dapat dilakukan dengan berkolaborasi dengan pemerintah daerah yang memiliki anggaran untuk penanganan stunting.

Baca juga: Peduli Stunting, Ketua Bhayangkari Sulbar Fokus Pangan Olahan Kebutuhan Medis

“Harus bisa lebih terbuka dan aktif, harus bisa berkolaborasi dengan Pemda dengan program Aisyiyah di wilayahnya masing-masing,” ucap Muhadjir dalam acara bertajuk “Pelayanan Pendidikan Aisyiyah Berkemajuan di Abad Kedua Muhammadiyah dan Aisyiyah” tersebut.

“Itu upaya konkret, amal jariyahnya besar karena menentukan generasi hingga 20 hingga 30 tahun mendatang,” sambungnya.

Selain itu, upaya dalam membentuk taman kanak-kanak (TK) yang holistik juga tidak luput dari perhatian Muhadjir.

Menurutnya, TK berperan penting dan menjadi pondasi dasar membentuk kecerdasan dan perkembangan otak anak diusia dini.

Baca juga: Lampaui Nasional, Jaktim Targetkan Nol Stunting pada 2024

“Kita ingin membentuk anak usia emas dari semua sisi, kecerdasan otak, mental, dan spiritual harus dikerjakan bersama-sama,” imbuhnya.

Sebagai informasi, hingga saat ini Aisyiyah telah memiliki 33 Pimpinan Wilayah Aisyiyah setingkat provinsi.

Aisyiyah juga memiliki amal usaha yang bergerak di berbagai bidang, di antaranya pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, ekonomi ,dan pemberdayaan masyarakat.

Amal usaha Aisyiyah bidang pendidikan saat ini berjumlah 4.560 unit terdiri dari kelompok bermain, taman pengasuhan anak, TK, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), hingga pendidikan tinggi.

Melalui ekosistem yang telah terbentuk sejak dua abad lalu, Aisyiyah diminta menjadi pioneer dalam menciptakan generasi yang kuat untuk mempercepat transformasi serta inovasi bangsa guna menyongsong Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Pencegahan Stunting Penting Capai Visi Indonesia Emas 2045

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
6 Kukang Sumatera Dilepasliar di Lampung Tengah
6 Kukang Sumatera Dilepasliar di Lampung Tengah
Pemerintah
RI dan UE Gelar Kampanye Bersama Lawan Kekerasan Digital terhadap Perempuan dan Anak
RI dan UE Gelar Kampanye Bersama Lawan Kekerasan Digital terhadap Perempuan dan Anak
Pemerintah
UNCTAD Peringatkan Sistem Perdagangan Dunia Rentan Terhadap Risiko Iklim
UNCTAD Peringatkan Sistem Perdagangan Dunia Rentan Terhadap Risiko Iklim
Pemerintah
Tak Perbaiki Tata Kelola Sampah, 87 Kabupaten Kota Terancam Pidana
Tak Perbaiki Tata Kelola Sampah, 87 Kabupaten Kota Terancam Pidana
Pemerintah
Bencana di Sumatera, Menteri LH Akui Tak Bisa Rutin Pantau Jutaan Unit Usaha
Bencana di Sumatera, Menteri LH Akui Tak Bisa Rutin Pantau Jutaan Unit Usaha
Pemerintah
DP World: Rantai Pasok Wajib Berubah untuk Akhiri Krisis Limbah Makanan
DP World: Rantai Pasok Wajib Berubah untuk Akhiri Krisis Limbah Makanan
LSM/Figur
KLH Periksa 8 Perusahaan terkait Banjir Sumatera, Operasional 4 Perusahaan Dihentikan
KLH Periksa 8 Perusahaan terkait Banjir Sumatera, Operasional 4 Perusahaan Dihentikan
Pemerintah
TN Way Kambas Sambut Kelahiran Bayi Gajah Betina, Berat 64 Kilogram
TN Way Kambas Sambut Kelahiran Bayi Gajah Betina, Berat 64 Kilogram
LSM/Figur
Menteri LH Sebut Kayu Banjir Bukan dari Hulu Batang Toru
Menteri LH Sebut Kayu Banjir Bukan dari Hulu Batang Toru
Pemerintah
TPA Suwung Bali Ditutup 23 Desember 2025, Ini Alasannya
TPA Suwung Bali Ditutup 23 Desember 2025, Ini Alasannya
Pemerintah
COP30 Gagal Sepakati Penghentian Bahan Bakar Fosil, RI Diminta Perkuat Tata Kelola Iklim
COP30 Gagal Sepakati Penghentian Bahan Bakar Fosil, RI Diminta Perkuat Tata Kelola Iklim
Pemerintah
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
LSM/Figur
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
Swasta
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Pemerintah
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau