Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangkostrad dan Dirut Pupuk Kaltim Tanam 63.672 Pohon Program Community Forest

Kompas.com - 18/07/2023, 07:34 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Panglima Kostrad (Pangkostrad) Letjen TNI Maruli Simanjuntak bersama Direktur Utama PT Pupuk Kaltim (PKT) Rahmad Pribadi menanam 63.672 pohon program Community Forest, di Daerah Latihan (Rahlat) Kostrad Cibenda Sukabumi, Jawa Barat, Senin (17/7/2023).

Dalam sambutannya, Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan, penanaman pohon keras produktif (tanaman buah) ini, merupakan pemanfaatan lahan satuan Kostrad sebagai lahan penghijauan dalam rangka mengurangi peningkatan emisi gas karbon.

Program ini juga bertujuan untuk mendukung pemerintah terkait ketahanan pangan serta memberikan perlindungan keanekaragaman hayati dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Sejumlah 12.000 Pohon Jati Emas Kembali Ditanam di Batam

Selain itu, program ini juga bertujuan memberi nilai tambah ekonomi pada lahan yang kurang produktif untuk ditanami berbagai jenis komoditas.

Menurut Maruli, Community Forest sejalan dengan pencapaian tugas pokok Kostrad khususnya pada fungsi teritorial, di antaranya adalah sebagai penguatan pembinaan teritorial (Binter) Kostrad.

"Pemanfaatan lahan juga untuk keperluan logistik wilayah, membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan sosial di bidang ketahanan pangan dan membangun, memelihara, meningkatkan serta memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat,” tutur Maruli.

Adapun luas lahan yang akan dimanfaatkan sekitar 200 hektar yang akan ditanami berbagai jenis pohon keras produktif sejumlah 63.672 pohon, seperti mangga, nangka, sirsak, petai, jengkol dan tanaman keras lainnya.

Baca juga: 167.104 Hektar Lahan Kritis di Babel, Pohon Kayu Putih Jadi Pilihan Reklamasi

Untuk diketahui, tahapan awal, Kostrad dan PKT sudah melakukan penanaman sekitar 3.000 pohon di lahan Latihan Kostrad Cibenda, Sukabumi seluas 10 hektar pada tahun 2022. Jenis pohon buah yang ditanam, antara lain  nangka, mangga, durian, alpukat dan sirsak.

Pada kesempatan ini juga secara simbolis Pangkostrad melepaskan 100 ekor burung, yang terdiri dari burung merpati, kutilang dan perkutut, bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan populasi burung-burung di habitat alaminya sehingga terhindar dari ancaman kepunahan.

Sementara itu, Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi berterima kasih atas dukungan yang diberikan Pangkostrad dan jajaran terhadap program Community Forest.

"Kami menyambut baik respon positif dari Pangkostrad beserta jajarannya yang berkomitmen bersama PKT untuk mendukung terlaksananya program Community Forest. Semoga sinergi baik ini bisa berkontribusi langsung untuk mengurangi emisi karbon yang sudah menjadi target PKT," ujar Rahmad.

Baca juga: Dukung Konservasi Lingkungan, Krakatau Tirta Industri Serahkan 3.000 Bibit Pohon

Lebih lanjut Rahmad menjelaskan, program Community Forest ini adalah bentuk inovasi berkelanjutan demi mencapai target pengurangan emisi karbon (dekarbonisasi) yang sebelumnya sudah dicanangkan PKT.

Harapannya, Community Forest sebagai bagian dari prinsip environment, social and governance (ESG) bisa berkontribusi terhadap potensi penyerapan emisi karbon sebesar 600.000 ton CO2 per tahun.

"Penerapan ESG PKT juga diakui banyak pihak lewat raihan penghargaan dan pengakuan positif. Salah satunya PKT meraih posisi nomor satu di dunia untuk penilaian ESG Risk Rating untuk sektor agrokimia dari Sustainalytics," ungkap Rahmat.

Kegiatan diakhiri penyerahan secara simbolis CSR paket irigasi dan sarana produksi pertanian (Saprodi), satu unit traktor roda empat Dirut PKT kepada Pangkostrad dan penyerahan cinderamata dari Pangkostrad kepada Dirut PKT dilanjutkan pelaksanaan peninjauan lokasi yang digunakan sebagai lahan tanam.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2024 Diproyeksikan Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah

2024 Diproyeksikan Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah

LSM/Figur
Gelombang Panas dan Kekeringan Sebabkan Kerugian Miliaran Dollar AS dalam Setahun

Gelombang Panas dan Kekeringan Sebabkan Kerugian Miliaran Dollar AS dalam Setahun

Pemerintah
Nusa Penida Menuju Pulau 100 Persen Energi Terbarukan pada 2030

Nusa Penida Menuju Pulau 100 Persen Energi Terbarukan pada 2030

Swasta
Pembangunan Berkelanjutan Harus Menyentuh Desa Terdepan Indonesia

Pembangunan Berkelanjutan Harus Menyentuh Desa Terdepan Indonesia

LSM/Figur
Jadi Penyumbang Emisi GRK Besar, Penerbangan Bakal Diatur Lebih Ketat

Jadi Penyumbang Emisi GRK Besar, Penerbangan Bakal Diatur Lebih Ketat

Pemerintah
Skema 'Power Wheeling' Dinilai Naikkan Tarif Dasar Listrik

Skema "Power Wheeling" Dinilai Naikkan Tarif Dasar Listrik

LSM/Figur
Belahan Bumi Utara Alami Musim Panas Terpanas Sepanjang Sejarah

Belahan Bumi Utara Alami Musim Panas Terpanas Sepanjang Sejarah

LSM/Figur
Perubahan Iklim Sebabkan 400 Juta Siswa Terdampak Penutupan Sekolah

Perubahan Iklim Sebabkan 400 Juta Siswa Terdampak Penutupan Sekolah

Pemerintah
RPP Kebijakan Energi Nasional Disepakati Menteri ESDM dan DPR RI, Tunggu Pengesahan

RPP Kebijakan Energi Nasional Disepakati Menteri ESDM dan DPR RI, Tunggu Pengesahan

Pemerintah
Pemerintah Atur Cadangan Penyangga Energi, Dipakai saat Krisis dan Darurat

Pemerintah Atur Cadangan Penyangga Energi, Dipakai saat Krisis dan Darurat

Pemerintah
Lewat Hidrogen Hijau, Indonesia Bisa Hasilkan Energi Terbarukan 3.687 GW

Lewat Hidrogen Hijau, Indonesia Bisa Hasilkan Energi Terbarukan 3.687 GW

Pemerintah
Selain Pemerintah, Keterlibatan Swasta Penting Capai NZE

Selain Pemerintah, Keterlibatan Swasta Penting Capai NZE

Pemerintah
Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss

Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss

LSM/Figur
Kemenko Marves dan IGCN Kolaborasi Pusat Unggulan Rumput Laut

Kemenko Marves dan IGCN Kolaborasi Pusat Unggulan Rumput Laut

Pemerintah
Studi: Industri Peternakan Sapi Dapat Kurangi Emisi Hingga 30 Persen

Studi: Industri Peternakan Sapi Dapat Kurangi Emisi Hingga 30 Persen

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau