JAMBI, KOMPAS.com - Sebanyak 11.920 pohon dan semak ditanam untuk menghijaukan Kawacan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Rabu (23/8/2023).
Penghijauan ini dilakukan oleh 200 orang mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Provinsi Jambi dan tergabung dalam gerakan Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling) oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF).
Namun, mengingat penghijauan dilakukan di kawasan cagar budaya dengan konstruksi situs yang cukup tua, ada kriteria khusus tanaman yang ditanam agar akar tanaman tidak merambat dan menembus bangunan candi.
"Jenis pohonnya ada berbagai macam, ada pacar cina, pohon-pohon peneduh," jelas Program Director BLDF F.X. Supanji menjawab Kompas.com.
Selain dari pihak BLDF, seleksi pohon dan semak yang ditanam di KCBN Muaro Jambi tersebut juga dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikburistek).
Baca juga: Akhir 2024, Pelesir ke Candi Muara Takus Bisa Lewat Tol Lingkar Pekanbaru
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah V Provinsi Jambi dan Bangka Belitung Agus Widiatmoko mengatakan pihaknya memiliki andil dalam seleksi pohon dan semak yang ditanam di situs sejarah tersebut, yaitu memastikan tanamannya adalah endemik dan wangi.
"Tanaman wangi itu seperti kemunir, melati, cempaka. Itu penting supaya enggak hanya menciptakan keteduhan oksigen, jadi ketika orang masuk ke kawasan candi bisa recharge," ucap Agus menjawab Kompas.com.
Dirinya juga menjelaskan bahwa kawasan candi membutuhkan iklim mikro yang bisa diciptakan lewat penghijauan.
"Bata-bata candi juga butuh iklim itu, jadi di mana nanti tanaman semaknya juga ditanam di beberapa titik supaya bangunan candi tidak terus menerus terpapar oleh sinar matahari," tambah Agus.
Penanaman pohon dan semak dilaksanakan di empat candi dalam KCBN Candi Muaro Jambi, yakni Candi Kedaton, Candi Gumpung, Candi Tinggi I, serta Candi Tinggi II.
Baca juga: Djarum Foundation Hijaukan Candi Muaro Jambi, Libatkan 200 Mahasiswa
Adapun gerakan Siap Darling yang sudah dimulai sejak tahun 2019 tersebut bisa menjadi langkah untuk menciptakan ekosistem lingkungan berkelanjutan, khususnya di kawasan cagar budaya.
Hingga Juli 2023, BLDF telah mendukung upaya pelestarian di 9 kawasan dan 23 candi di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan melibatkan 952 generasi muda yang tergabung dalam gerakan Siap Darling.
Dengan terlaksananya penanaman pohon dan semak di situs sejarah Indonesia, maka hal ini dapat juga mendorong pengembangan destinasi wisata.
Sementara dilansir dari laman resmi Direktorat Pelindungan Kebudayaan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan, Kemdikbudristek, KCBN Muaro Cambi merupakan kawasan percandian agama Buddha yang telah tumbuh dan berkembang pada abad ke 8-14 Masehi.
Kawasan ini telah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya peringkat nasional melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 259/M/2013 tentang Penetapan Satuan Ruang Geografis Muarajambi Sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional.
Baca juga: Kurangi Emisi Karbon, Danamon Tanam 4.500 Pohon di Jambi
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya