Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/08/2023, 09:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polusi udara belakangan ini semakin menjadi masalah yang serius, khususnya untuk masyarakat yang beraktivitas dan juga tinggal di daerah Jabodetabek.

Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, aktivitas industri, dan faktor lainnya telah menimbulkan kualitas udara yang semakin memburuk dan berdampak negatif bagi kesehatan.

Beberapa dampak langsung dirasakan oleh masyarakat mulai dari gangguan kulit di daerah wajah sampai gangguan iritasi mata dan sakit pernapasan.

Tentunya hal ini sangat merugikan. Oleh sebab itu, pemerintah berencana memberlakukan sistem work from home (WFH) supaya masyarakat terhindar dari paparan polusi secara langsung.

Baca juga: Ini Kelompok Paling Rentan Terpapar Polusi Udara, Diintai Penyakit Kronis

Namun, apakah imbauan ini cukup untuk menjaga diri kita dan keluarga dari buruknya kualitas udara saat ini?

Sebaiknya, kita juga turut berupaya untuk melindungi diri dan keluarga di rumah dari dampak negatif polusi udara, terutama yang bermukim di hunian yang berdekatan dengan kawasan industri atau jalan raya padat.

Gravel menawarkan beberapa tips yang dapat diterapkan untuk menjaga kualitas udara pada hunian Anda.

1. Atur Waktu Buka Tutup Pintu dan Jendela

Hindari membuka pintu dan jendela secara berlebihan, hal ini dapat menyebabkan udara dari luar masuk ke dalam.

Memang, sirkulasi udara dalam ruang itu penting, tapi kita harus pilih waktu ketika polusi udara sedang tidak tinggi.

Bagi yang tinggal di gedung bertingkat di kawasan sibuk, pastikan Anda tidak membuka jendela pada jam-jam padat.

Baca juga: Kurangi Polusi di Jakarta, Gobel Group Tanam Mangrove

Perhatikan waktu ketika keramaian lalu lintas dan aktivitas industri sedang mereda, agar sirkulasi udara tetap bersih dan sehat.

2. Memasang Exhaust

Udara dalam ruangan bisa menjadi terlalu jenuh jika sering tertutup. Agar udara pengap bisa dikeluarkan, gunakan exhaust yang dapat membawa udara lembab dan panas ke luar rumah.

Exhaust dapat membantu sirkulasi udara tetap berjalan dan mengurangi akumulasi polutan dalam ruangan.

3. Gunakan Seal Kedap Udara pada Celah Pintu dan Jendela

Seal karet pada celah pintu dan jendela dapat membantu menghalangi udara luar yang kotor agar tidak masuk ke dalam rumah.

4. Menanam Tanaman Penyaring Udara

Tanaman pembersih udara seperti bambu dan tanaman lidah mertua yang rapat di sekitar rumah bisa membantu mengurangi jumlah polutan yang masuk ke area sekitar rumah.

Baca juga: Membangun Kesadaran Bahaya Polusi Udara

Lokasi penanaman juga berpengaruh, usahakan tanam di area seperti tepi jalan, atau dekat bukaan yang cukup besar.

5. Gunakan AC dengan Sistem Recirculate

Sebagian besar AC memiliki sistem ini, cuma jarang digunakan. Saat-saat seperti inilah, sebaiknya kita menggunakan fitur ini.

Sistem recirculate AC akan mengolah udara di dalam rumah untuk disaring dan didinginkan dan kemudian masuk kembali ke dalam rumah, tanpa mengambil udara dari luar sama sekali.

Selain lima tips di atas, penggunaan air purifier juga dapat membantu menyaring udara yang masuk ke dalam rumah, tempatkan di daerah seperti jendela dan juga di ruang keluarga.

Baca juga: Waspada, Ini 4 Dampak Buruk akibat Polusi Udara selain ISPA

Olahraga dan makan-makanan bergizi juga diperlukan, supaya tubuh memiliki daya tahan yang kuat sehingga tidak mudah terpapar sakit.

Jangan lupa juga rutin membersihkan rumah untuk mengurangi akumulasi debu dan partikel-partikel lain yang dapat mempengaruhi kualitas udara.

Dengan tips-tips tadi Anda mengurangi risiko terhadap polusi udara di dalam rumah.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com