KOMPAS.com - Jatinegara Kaum merupakan salah satu wilayah binaan unggulan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sejak tahun 2022. Salah satu program unggulan dicanangkan adalah pengembangan dan peningkatan kualitas lingkungan.
Terkait hal itu, Dosen Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik UNJ (Prodi PKK FT UNJ) yakni Elmanora, Maya Oktaviani, dan Hurriyyatun Kabbaro menggelar kegiatan pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran berbasis karakter cinta lingkungan untuk guru PAUD di Kelurahan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur.
Kegiatan ini merupakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dan merupakan aksi mitigasi serta edukasi yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan.
Guru adalah pihak strategis yang berpotensi memperluas kebermanfaatan program melalui penanaman nilai karakter cinta lingkungan bagi peserta didik. Anak usia dini merupakan generasi masa depan yang akan memegang peranan penting bagi bangsa Indonesia, termasuk lingkungan sekitar.
Kegiatan ini dihadiri guru-guru PAUD di Kelurahan Jatinegara Kaum, yaitu dari BKB PAUD Melati Ceria, BKB PAUD Mutiara RW 05, BKB PAUD Cempaka, BKB PAUD Mawar Mandiri, BKB PAUD Teladan Bangsaku, BKB PAUD Cahaya Permata, dan BKB PAUD Dahlia.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada 29-30 Agustus 2023 di RPTRA Jaka Berseri yang difasilitasi lurah dan juga staf di Kelurahan Jatinegara Kaum.
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Elmanora selaku Koordinator Prodi PKK FT UNJ sekaligus Ketua Pelaksana Kegiatan PkM. Selanjutnya, pelaksanaan pre-test dipimpin Maya Oktaviani untuk mengukur pengetahuan awal peserta terkait program dan lingkungan.
Elmanora membawakan materi penanaman karakter cinta lingkungan, langkah dalam pemilihan sampah, dan aspek-aspek perkembangan yang penting untuk distimulasi kepada anak usia dini.
Kemudian, Hurriyyatun Kabbaro memandu peserta menyusun Rencana Pembelajaran Harian (RPH) bertema lingkungan.
Baca juga: Pentingnya Inovasi Ramah Lingkungan dalam Produk Rumah Tangga
Menurut Elmanora, RPH yang disusun menekankan penanaman nilai karakter dengan berfokus memberi penguatan kepada peserta didik terkait empat komponen karakter, yakni pengetahuan, perasaan, alasan, dan tindakan berperilaku cinta lingkungan.
Tim memberikan rekomendasi pada guru untuk merancang RPH dengan memilih kegiatan yang mendorong keterlibatan anak dalam pembelajaran.
"Selain itu, kegiatan dalam satu RPH dipastikan dapat menstimulasi lima aspek perkembangan anak, yaitu motorik, bahasa, kognitif, sosial-emosi, dan moral-karakter-agama," ungkap Elmanora.
Maya Oktaviani menambahkan, "pada hari kedua setiap kelompok BKB PAUD mempresentasikan dan melakukan microteaching terkait RPH yang telah dibuat sebelumnya."
"Para guru PAUD sangat kreatif dalam mengemas pembelajaran. Implementasi empat komponen karakter dan integrasi stimulasi perkembangan anak dalam satu kegiatan telah diterapkan oleh peserta kegiatan," ungkapnya.
Hasil analisis pre-test dan post-test yang telah dilakukan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru PAUD dalam menyusun perangkat pembelajaran berbasis karakter cinta lingkungan.
"Harapannya, guru-guru PAUD terus menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam menjalankan tugasnya di sekolah," ungkap Maya Oktaviani.
Baca juga: Lotte Chemical Bantu Sektor Pendidikan dan Lingkungan di Cilegon
Sementara itu Hurriyyatun Kabbaro berharap agar penanaman nilai karakter cinta lingkungan terus dapat ditumbuhkembangkan dan diperluas kepada sebanyak mungkin penerima manfaat.
"Dengan demikian, tumbuhlah masyarakat yang memiliki kesadaran, pengetahuan, dan perilaku yang baik dalam melestarikan lingkungan," tutup Hurriyyatun Kabbaro.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya