JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI untuk pertama kalinya memperoleh Sustainability-Linked Syndicated Term Loan Facility, dari sejumlah mitra perbankan nasional dan internasional termasuk Singapura, Jepang, Hong Kong, Taiwan dan Korea Selatan.
Fasilitas pinjaman senilai 700 juta dollar AS atau ekuivalen Rp 10,65 triliun, akan digunakan untuk refinancing pinjaman sindikasi senilai 700 juta dollar AS, yang diperoleh tahun 2020 dan telah jatuh tempo.
Transaksi ini didukung oleh beberapa Mandated Lead Arrangers & Bookrunners (MLABs) yaitu Bank of China (Hong Kong), CTBC Bank Co., Ltd., DBS Bank, Mizuho Bank, MUFG Bank Ltd, dan United Overseas Bank (UOB).
Selain bertindak sebagai koordinator MLABs, UOB juga bertindak sebagai Sustainability Coordinator untuk transaksi ini.
Baca juga: Forum Leadership Hulu Migas 2023, SKK Migas Tegaskan Komitmen Pertumbuhan Berkelanjutan
PT SMI juga menunjuk Environmental Resources Management (“ERM”) sebagai pemberi opini pihak kedua untuk memberikan kajian terhadap Key Performance Indicator (KPI) dan Sustainability Performance Target (SPT) atas transaksi tersebut.
Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad menjelaskan, Sustainability-Linked Syndicated Term Loan Facility ini merupakan contoh nyata penggalangan dana yang inovatif, yang menerapkan komitmen terhadap target keberlanjutan.
"Kami berharap ke depannya PT SMI dapat terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam kegiatan penggalangan dana selanjutnya," ujar Edwin, Rabu (13/9/2023).
Direktur Pelaksana sekaligus Kepala Sector Solutions Group dan Global Financial Institutions Group Lim Lay Wah menambahkan, komitmen sebagai Sole Coordinator dan Sole Sustainability Coordinator dalam transaksi ini terus ditingkatkan melalui sumbangan keahlian dan solusi dalam hal keuangan untuk mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.
Baca juga: Tahun 2030, Airbus Gunakan 100 Persen Bahan Bakar Berkelanjutan
"Hal ini merupakan bukti kuatnya kepercayaan pasar terhadap PT SMI sebagai katalis penting bagi pencapaian tujuan infrastruktur di Indonesia," cetus Lim Lay Wah.
Didukung likuiditas pasar yang kuat, PT SMI berhasil memperoleh komitmen pembiayaan sebesar 1,8 miliar dollar AS atau oversubscribe lebih dari 2,5 kali dari target pendanaan sebesar 700 juta dollar AS.
Pinjaman sindikasi ini ditujukan untuk membiayai proyek-proyek yang sedang berjalan, serta pembiayaan baru terutama untuk proyek-proyek infrastruktur berkelanjutan di Indonesia, yang akan semakin memperkuat manajemen aset dan liabilitas perusahaan.
Berbagai proyek yang difasilitasi PT SMI telah menciptakan multiplier effect yang besar hingga 27,62x modal disetor per Juni 2023.
Baca juga: Ini 6 Agenda Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Pinjaman terkait keberlanjutan ini memiliki target kinerja konkret yang sejalan dengan komitmen PT SMI terhadap Environmental Social Governance atau ESG.
Hal ini mencakup indikator kinerja utama yakni menumbuhkan portofolio pembiayaan berkelanjutan, dan meningkatkan jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan terkait ESG.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya