JAKARTA, KOMPAS.com - Konsulat Jenderal RI Sydney terus berkomitmen memperkenalkan budaya Indonesia di Australia melalui program "Indonesian Day".
Selasa (12/9/2023), Konjen RI Vedi Kurnia Buana beserta rombongan KJRI Sydney menyambangi St Mary Star of the Sea College merealisasikan kegiatan Indonesia Goes to School (IGtS).
Kegiatan IGtS kali ini didukung oleh Australia Indonesia Association (AIA) New South Wales, Balai Bahasa dan Budaya Indonesia (BBBI) NSW, Sanggar Tari Bali Saraswati, Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) New South Wales, Perguruan Pencak Silat Aman Sehat Ampuh Damai (PPS ASAD) Australia serta Dharma Wanita Persatuan (DWP) KJRI Sydney.
Acara dimulai dengan presentasi video mengenai perjalanan kegiatan pemelajaran bahasa Indonesia yang berawal sejak tahun 2009.
Baca juga: PPI Jepang dan KJRI Osaka Dorong Kepemimpinan Perempuan
Di hadapan para siswi yang mengikuti kegiatan, Konjen RI Sydney kembali menekankan pentingnya mempelajari bahasa Indonesia.
"Sebagai negara tetangga yang sangat dekat, tentunya penting untuk dapat saling mengenal lebih dekat khususnya bahasa dan budaya," ujar Vedi.
Menurutnya, siswi St Mary Star of the Sea College adalah bagian dari masa depan hubungan Indonesia dan Australia.
"Dengan dekatnya hubungan bilateral Indonesia dan Australia saat ini serta adanya kesepakatan kedua negara tentunya akan membuka peluang yang sangat luas," imbuhnya.
Konjen RI juga menyampaikan terima kasih dan penghargaannya kepada sekolah dan guru yang telah menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran pilihan serta aktif turut mempromosikan bahasa Indonesia.
Baca juga: Harmonature, Cara KBRI Sofia Tingkatkan Ekonomi Kreatif dan Kunjungan Turis Mancanegara
Kepala Sekolah Saint Mary Star of the Sea College Tony Fitzgerald mengingatkan para siswi bahwa mereka bukan hanya sebagai warga negara Australia, melainkan warga global.
"Tidak ada lagi yang membatasi kita dalam globalisasi saat ini. Sehingga memahami bahasa dan budaya berbagai negara sesuatu yang sangat penting dalam turut membangun komunitas global," ujar Fitzgerald.
Tony juga memotivasi para siswi untuk terus giat belajar dan dapat mengikuti keputusan yang telah diambil pendahulu mereka yang terbukti dengan penguasaan bahasa Indonesia, berhasil menapaki karir dan masa dengan baik.
Sementara itu, Lisa Cooper, guru bahasa Indonesia di sekolah tersebut mengatakan, hari ini adalah perayaan segala hal tentang Indonesia, benar-benar mencoba untuk memberikan pengalaman yang nyata bagi para murid.
Bagi Lisa, Indonesia merupakan tetangga dekat Australia, sehingga mereka ingin mempromosikan pembelajaran bahasa dan budaya.
"Murid kami adalah generasi penerus kami, dan sangatlah penting bagi kami untuk terus mengadopsi pendidikan dan kekayaan lainnya di Indonesia,” cetus Lisa.
Baca juga: WNI Sambut Antusias Layanan Warung Konsuler KJRI Sydney di Brisbane
Para murid yang terlibat dengan antusias secara bergantian mengikuti empat kegiatan seni dan budaya yang dikemas menarik agar murid merasakan langsung pengalaman dan semangat seni dan budaya Indonesia.
Aktivitas yang dilakukan mencakup bermain angklung, menorehkan canting batik di atas kain, memperagakan gerakan pencak silat, menirukan gerakan tari bali, dan mendengarkan cerita sejarah hubungan Australia-Indonesia melalui story telling.
Sekolah yang berlokasi di North Wollongong, New South Wales, Australia, tersebut merupakan sebuah sekolah khusus anak perempuan dengan jumlah siswi lebih dari 1.000 orang . Sebanyak 65 orang di antaranya memilih bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran pilihan.
Program IGtS oleh KJRI Sydney secara rutin dilakukan di sekolah Australia yang mengajarkan bahasa Indonesia. Salah satu tujuan IGtS ini adalah mengenalkan seni dan budaya Indonesia.
Memberikan muatan-muatan budaya Indonesia di dalam pemelajaran bahasa Indonesia diharapkan dapat membantu penutur asing dalam mengaktualisasikan diri secara tepat di dalam bahasa Indonesia dan sesuai dengan kultur orang Indonesia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya