Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2023, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Teten menambahkan, perlu ada HPP khusus di produk tekstil. Berkaca dari China, mereka menerapkan model barang masuk tidak boleh di bawah HPP. Bila diterapkan, hal tersebut dapat melindungi industri dalam negeri.

Baca juga: Kredit Pintar Gelar Pelatihan Gratis Bijak Kelola Hutang bagi UMKM Serang

Penurunan produksi dan PHK

Ketua Umum API Jemmy Kartiwa Sastraatmaja mengatakan, saat ini perdagangan global memang sedang tidak baik-baik saja.

China, produsen atau manufaktur besar dunia, banyak barangnya yang tak terserap di negara-negara besar seperti di Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa. Sehingga mereka berusaha mencari pasar baru yang aturan perdagangan yang lemah.

Jemmy meminta agar jangan sampai Indonesia hanya dijadikan pasar karena populasinya yang sangat besar, nomor empat terbanyak dunia.

Di sisi lain, produk domestik bruto (PDB) Indonesia masih lebih baik dan inflasi Indonesia cukup terkontrol dibanding negara lain.

Baca juga: Perbankan Nasional Berdayakan UMKM lewat Pembiayaan Inovatif

“Tak heran Indonesia dibidik menjadi salah satu pangsa pasar. Jika tidak pintar-pintar memasang trade barrier (aturan perdagangan), ekosistem ini akan hancur berimbas ke hulu,” ucap Jemmy.

Ketua Umum IPKB Nandi Herdiaman berujar, adanya serangan impor dengan harga barang di bawah pasar membuat permintaan produk dalam negeri jadi rendah, termasuk yang terjadi di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

“Imbasnya terjadi penurunan produksi bukan cuma satu atau dua pabrik, bahkan ribuan. Ditambah dampak pengangguran bahkan hingga jutaan,” ucapnya Nandi.

Pemilik PT Santosa Kurnia Jaya Dudi Gumilar berujar, UMKM tekstil sudah memproduk sesuai dengan permintaan pasar. Akan tetapi, akhir-akhir ini impor produk tekstil melonjak hingga membuat bahan baku menumpuk di gudang.

“Kami kesulitan menjual hampir 1,5 juta meter bahan menumpuk di pabrik sementara produksi masih berjalan. Kami juga tidak tahu sampai kapan masih bisa produksi, mohon bantuan untuk perlindungan pasar kami,” kata Dudi.

Baca juga: Tingkatkan Skala UMKM Peternak, Amartha Salurkan Permodalan Rp 100 Miliar

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau