Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2023, 14:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sumber Euronews

Perusahaan Inggris tersebut mengatakan, empat ban mobil mengeluarkan 1 triliun partikel ultrahalus per kilometer perjalanan.

Partikel-partikel ini sangat kecil sehingga dapat melewati jaringan paru-paru ke dalam aliran darah dan melewati sawar darah-otak, dengan berbagai implikasi kesehatan yang mengkhawatirkan.

Polusi debu ban bahkan dalam beberapa kasus menyaingi emisi dari pipa knalpot. Sebuah studi menunjukkan bahwa emisi PM 2.5 dan PM 10 dari ban dan rem jauh melebihi massa emisi dari pipa knalpot, seperti yang terjadi di California.

Solusi polusi debu ban mobil

Mengatasi polusi ban debu memerlukan kombinasi penelitian dan kemauan dalam bidang regulasi. Di sisi inovasi lingkungan, para peneliti telah melakukan uji coba penggunaan tanaman dandelion yang menghasilkan sejenis karet, dan minyak kedelai untuk meningkatkan komponen ‘karet alam’ pada ban.

Salah satu perusahaan Jerman, Continental Tire Company, mendorong solusi ini dengan membuat ban sepeda dari akar dandelion.

Menurut pengujian yang dilakukan oleh Emissions Analytics, bahan-bahan tersebut mengeluarkan senyawa karsinogenik 25 persen lebih sedikit, namun masih memerlukan bahan tambahan yang bermasalah.

Di Inggris, perusahaan rintisan teknologi ramah lingkungan The Tire Collective telah memelopori perangkat yang dipasang pada setiap ban.

Baca juga: Ini Kelompok Paling Rentan Terpapar Polusi Udara, Diintai Penyakit Kronis

Mereka menggunakan elektrostatika dan aliran udara dari roda pemintal untuk mengumpulkan debu ban saat diproduksi.

Setelah partikel terkumpul, partikel tersebut dapat didaur ulang menjadi jenis karet lain dengan berbagai aplikasi, termasuk ban baru.

Namun kita tidak bisa menemukan jalan keluar dari polusi debu ban, sehingga diperlukan peraturan yang lebih ketat.

Di Eropa, peraturan baru ‘Euro 7’ mulai tahun 2025 akan menjadi standar emisi pertama di dunia yang menetapkan batasan emisi partikulat dari rem dan emisi mikroplastik dari ban.

Standar ini juga berlaku untuk kendaraan listrik, yang cenderung menghasilkan lebih banyak emisi ban karena bobotnya yang lebih berat.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau