Banjir yang disebabkan oleh meluapnya sungai dapat menyebabkan 96 juta anak mengungsi dalam 30 tahun ke depan.
Sementara angin topan dapat menyebabkan 10,3 juta anak mengungsi dan badai dapat menyebabkan 7,2 juta orang mengungsi.
Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell menyampaikan, dampak yang dirasakan para korban sangatlah besar. Mereka tentu khawatir apakah dapat kembali ke rumah, melanjutkan sekolah, atau malah terpaksa pindah lagi.
Baca juga: 40,7 Persen Spesies Amfibi Terancam Punah karena Perubahan Iklim
“Pengungsian mungkin menyelamatkan nyawa mereka, tapi juga sangat mengganggu,” kata Russell.
“Seiring dengan meningkatnya dampak perubahan iklim, maka gerakan yang didorong oleh iklim juga akan meningkat. Kita memiliki alat dan pengetahuan untuk merespons tantangan yang semakin meningkat bagi anak-anak ini, namun kita bertindak terlalu lambat,” sambungnya.
UNICEF meminta para pemimpin dunia untuk mengangkat masalah ini pada KTT iklim PBB COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada November hingga Desember tahun ini.
Baca juga: Penanggulangan Perubahan Iklim Perlu Fokus ke Desa Pesisir dan Pulau
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya