KOMPAS.com – Pada 2024, pemerintah menargetkan prevalensi stunting menyentuh 14 persen. Kini tersisa satu tahun lagi untuk mencapai target tersebut.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Indonesia pada 2022 tercatat 21,6 persen. Itu berarti, butuh penurunan 7,6 persen pada 2024.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, pemerintah menargetkan prevalensi stunting tahun ini dapat turun 3,8 persen.
Baca juga: Anak Stunting Tetap Perlu Distimulasi Agar Otaknya Berkembang
Dia menuturkan, Kemenko PMK telah melakukan monitoring terpadu di 14 provinsi prioritas stunting bersama kementerian dan lembaga terkait.
Berdasarkan data yang diperoleh, didapatkan beberapa catatan untuk upaya penurunan stunting di Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah peningkatan penggunaan dana alokasi khusus untuk penyediaan alat antropometri dan USG, pelatihan kader dalam penggunaan alat antropometri, mendorong pelaksanaan pemberian makanan tambahan (PMT) pangan lokal.
“Sejumlah catatan ini perlu diperhatikan bersama untuk lebih menekan prevalensi stunting di sisa kerja tahun depan,” kata Muhadjir dilansir dari situe web Kemenko PMK.
Baca juga: Hapuskan Stunting di Babel, Intervensi Gizi Balita Digencarkan
“Semua harus bergerak, cepat, dan terukur. Manfaatkan dengan maksimal semua sumber daya yang dimiliki,” sambungnya.
Muhadjir menambahkan, pemanfaatan anggaran desa dan kelurahan masih perlu dimaksimalkan untuk mendukung intervensi sensitif dan intervensi spesifik yang dilakukan.
Di satu sisi, beberapa daerah masih belum memaksimalkan fungsi Tim Percepatan Penurunan Stunting dan Tim Pendamping Keluarga untuk membantu menyelesaikan persoalan stunting.
Baca juga: Ibu Hamil yang Anemia Pengaruhi Kecerdasan Bayi Hingga Stunting
Sementara itu, Muhadjir turut menyoroti persoalan stunting di wilayah Papua yang memerlukan perhatian khusus.
Pemerintah pusat dirasa perlu melakukan secara langsung di Papua mengenai jumlah tenaga kesehatan, pemetaan kondisi kesehatan, serta intervensi penyediaan air minum dan sanitasi yang layak.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta seluruh jajaran terkait untuk tidak berpuas diri dengan penurunan angka stunting pada 2022.
Dia menegaskan, target prevalensi stunting sebesar 14 persen pada 2024 harus dikejar.
Baca juga: 6 Kabupaten di Sulawesi Tenggara Jadi Fokus Upaya Penurunan Stunting
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya