Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maju Tani Raup Komitmen Pendanaan Rp 15,7 Triliun dari 3 Perusahaan Korea

Kompas.com - 11/10/2023, 09:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Maju Tani Nusantara terus berupaya menjawab tantangan ketahanan pangan global dengan menghadirkan perubahan besar dalam sektor pertanian di Indonesia.

Terobosan yang dilakukan Maju Tani Nusantara antara lain melalui kerja sama dengan tiga perusahaan Korea Selatan. Tiga perusahaan tersebut adalah Huang Hai New Energy, Reelcause R&D dan Boseong Powertech Co, Ltd.

Kesepakatan kerja sama antara Maju Tani Nusantara dengan tiga perusahaan Korea Selatan tersebut dilakukan akhir pekan lalu, dihadiri oleh President United Nation-World Distribution Federation (WDF) Kim Sung Hak.

Pembina Maju Tani Nusantara Moeldoko mengungkapkan, kerja sama ini adalah tonggak penting dalam perjalanan Maju Tani melakukan terobosan pertanian digital lebih yang efisien dan berkelanjutan.

Baca juga: Bawa Konsep Modern, Gerakan Maju Tani Incar 10 Juta Petani Baru

Tiga perusahaan dari Korea Selatan itu akan membantu pembiayaan sebesar 1 miliar dolar AS atau ekuivalen Rp 15,7 triliun dan juga teknologi pertanian canggih yang diharapkan bisa memberikan perubahan besar dalam dunia pertanian di Indonesia.

Menurut Moeldoko, Korea Selatan yang dalam berbagai kesempatan selalu berterima kasih kepada Indonesia karena bantuan yang diberikan saat masih menjadi negara miskin, kini hendak berbalas budi.

"Korea Selatan yakin Indonesia akan menjadi negara ke-4 terbesar secara ekonomi pada 2040 dan Korea Selatan hendak berkontribusi dengan membangun 326 net zero energy smart city dengan komitmen bantuan tahap pertama sebesar 1 milliar dollar AS,” kata Moeldoko dalam keterangan tertulis, Selasa (10/10/2023).

Kata Moeldoko, salah satu hal paling penting dari kerjasama ini adalah konsep Zero Energy Smart City dan Smart Farming.

Baca juga: Irjen Kementan: 20 Persen Dana Desa untuk Sektor Pangan

Dengan bantuan inovasi teknologi terbaru yang akan diperkenalkan 3 perusahaan Korea Selatan ini, dapat meningkatkan hasil pertanian lebih dari 80 kali lipat dibandingkan dengan metode tradisional.

“Ini akan membawa revolusi dalam produksi pangan Indonesia, memastikan ketersediaan makanan yang mencukupi, dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Moeldoko.

Founder Maju Tani Nusantara Sofia Koswara mengaku senang dengan kerja sama yang dijalin dengan Korea Selatan ini.

Investasi besar dari kedua mitra strategis kami yaitu Qatar dan Korea Selatan, baik berupa dana maupun teknologi canggih ke pertanian Indonesia akan membantu mencapai ketahanan pangan dan kesejahteraan pelaku pertanian,

"Ini adalah langkah besar menuju masa depan pertanian Indonesia yang lebih baik dalam waktu yang sangat cepat,” ucap Sofia.

Maju Tani Nusantara adalah sebuah inisiatif yang digagas untuk mempromosikan pertanian modern dan ketahanan pangan di Indonesia. Gerakan ini telah berhasil menjalin kemitraan strategis dengan beberapa negara.

Setelah beberapa waktu lalu berhasil menjalin kerja sama dengan Qatar, kali ini Korea Selatan yang tertarik untuk bekerja sama dengan membawa pembiayaan dan teknologi pertanian paling canggih di dunia saat ini.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Janji Transisi Energi Didesak Diwujudkan

Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Janji Transisi Energi Didesak Diwujudkan

LSM/Figur
Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Pemerintah
BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BUMN
Pengiriman Kendang Jimbe Blitar ke China Tandai Ekspor Perdana UKM Jatim di Tahun 2025

Pengiriman Kendang Jimbe Blitar ke China Tandai Ekspor Perdana UKM Jatim di Tahun 2025

Swasta
Inggris Siapkan Dana Rp 359 Miliar untuk Konservasi Laut Indonesia

Inggris Siapkan Dana Rp 359 Miliar untuk Konservasi Laut Indonesia

Pemerintah
Dua Pertiga Bisnis Dunia Tingkatkan Anggaran Keberlanjutan pada 2025

Dua Pertiga Bisnis Dunia Tingkatkan Anggaran Keberlanjutan pada 2025

Swasta
'Bahan Kimia Abadi' PFAS Mengancam Kita, Eropa Berencana Melarangnya

"Bahan Kimia Abadi" PFAS Mengancam Kita, Eropa Berencana Melarangnya

Pemerintah
Mahasiswa Desa Lingkar Tambang Raih Beasiswa MHU: Menuju Masa Depan Cerah dan Berkelanjutan

Mahasiswa Desa Lingkar Tambang Raih Beasiswa MHU: Menuju Masa Depan Cerah dan Berkelanjutan

Swasta
Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Perlawanan Perubahan Iklim Hadapi Pukulan Besar

Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Perlawanan Perubahan Iklim Hadapi Pukulan Besar

Pemerintah
Menilik Inovasi Dekarbonasi Generasi Muda di Toyota Eco Youth Ke-13

Menilik Inovasi Dekarbonasi Generasi Muda di Toyota Eco Youth Ke-13

BrandzView
China Luncurkan Kereta Komuter Serat Karbon, Kecepatannya 140 Km/Jam

China Luncurkan Kereta Komuter Serat Karbon, Kecepatannya 140 Km/Jam

Pemerintah
Kembangkan Rumput Laut, Start Up Banyu Raih pendanaan dari Intudo Ventures

Kembangkan Rumput Laut, Start Up Banyu Raih pendanaan dari Intudo Ventures

Swasta
100 Hari Prabowo-Gibran, Ini Pejabat Energi dan Lingkungan dengan Skor Tertinggi hingga Terendah

100 Hari Prabowo-Gibran, Ini Pejabat Energi dan Lingkungan dengan Skor Tertinggi hingga Terendah

LSM/Figur
Menag Dorong Integrasi Isu Lingkungan dengan Pendidikan Agama

Menag Dorong Integrasi Isu Lingkungan dengan Pendidikan Agama

Pemerintah
Pengamat Ekonomi Energi Desak Perguruan Tinggi Tolak Konsesi Tambang

Pengamat Ekonomi Energi Desak Perguruan Tinggi Tolak Konsesi Tambang

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau