Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/10/2023, 10:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manggala Agni Daops Sumatera XVII/Ogan Komering Ilir (OKI) terus berupaya keras melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di dua desa, yaitu di Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan dan Desa Pulau Geronggang, Kecamatan Padamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Kegiatan tersebut dilakukan dengan terjun langsung ke lokasi karhutla sejak awal titik api terpantau pada 1 September 2023 hingga saat ini yang sebagian berhasil dipadamkan.

Menurut Kepala Manggala Agni Daops Sumatera XVII/OKI Edi Satriawan, telah dikerahkan 100 personil, yang dilengkapi dengan 13 unit pompa portable bertekanan tinggi dan 12 unit mobil untuk mobilitas personil maupun melakukan patroli di kedua desa tersebut.

Namun, karena lokasi karhutla cukup sulit dipadamkan dan tidak adanya akses jalan ke lokasi, maka Manggala Agni mengajak korporasi untuk turut bersama tanggulangi karhutla.

"Meskipun tim Manggala Agni telah all out melakukan pemadaman, namun karena lokasi karhutla sulit diakses untuk mencapai titik api guna melakukan pemadaman, Manggala Agni mengajak PT Kelantan Sakti selaku korporasi yang memiliki kelengkapan pemadaman dan alat berat untuk bisa turut membantu upaya pemadaman," ujar Edi.

Baca juga: Luas Karhutla Capai 262.000 Hektare Januari-Agustus 2023

Menurutnya, dengan adanya alat berat maka lokasi-lokasi titik api yang tidak terjangkau karena tidak adanya akses jalan dapat ditembus. Selain itu alat berat juga di butuhkan untuk membuat sekat bakar agar kebakaran tidak semakin meluas.

Edi mengatakan, kberhasilan pencegahan dan penanggulangan karhutla merupakan tanggung jawab bersama, oleh karena itu perlu keterlibatan stakeholder baik itu dari instansi terkait maupun dari korporasi.

"Kami juga mengimbau korporasi, walau lahannya tidak terbakar, dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan dan pemadaman karhutla. Hal ini juga merupakan upaya untuk mencegah terjadinya karhutla di areal perusahaan itu sendiri,” ujar Edi.

Group Manager PT Kelantan Sakti Juniansyah Sinaga menambahkan, bantuan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian perusahaan dalam rangka mencegah perluasan karhutla dan kabut asap.

Sebagai perusahaan yang beroperasional di Kabupaten Ogan Komering Ilir, PT Kelantan Sakti merasa turut bersimpati dengan turut serta membantu melakukan pemadaman karhutla yang terjadi, khususnya di dua desa yang terdampak karhutla yang keberadaannya dekat dengan perusahaan.

Dalam hal ini, PT Kelantan Sakti menurunkan 176 orang personil karhutla perusahaan, 22 unit mesin pompa, mobil untuk mobiler personil dan patroli 8 unit, 2 unit drone untuk patroli api serta menurunkan 30 unit escavator untuk membuka akses jalan ke titik api dan juga membuat sekat bakar. Sedikitnya 90 km sekat bakar sudah dibuat untuk mencegah perluasan karhutla.

Baca juga: Tabung Disinfektan Bekas Covid-19 Jadi Sarana Penanggulangan Karhutla di Babel

"Adapun teknis pemadaman dilakukan dengan terus berkoordinasi dan evaluasi dengan tim Manggala Agni, dengan demikian bantuan yang diberikan bisa memberikan manfaat maksimal untuk penanggulangan karhutla," ucap Juniansyah.

Menurut Juniansyah, sebagai perusahaan yang berkomitmen melakukan kegiatan operasional secara ramah lingkungan, maka bentuk bantuan ini juga merupakan wujud kepedulian PT Kelantan Sakti untuk kelestarian lingkungan.

Sebelumnya, Perusahaan juga telah membagikan masker gratis kepada warga setempat sebagai bentuk kepedulian kepada kesehatan masyarakat yang terkena dampak dari kabut asap.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

LSM/Figur
Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Pemerintah
Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

LSM/Figur
“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

Swasta
Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Pemerintah
Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

LSM/Figur
Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

LSM/Figur
Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

LSM/Figur
Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Pemerintah
79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

Pemerintah
 Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Pemerintah
Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

LSM/Figur
Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

LSM/Figur
Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Swasta
Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau