Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabung Disinfektan Bekas Covid-19 Jadi Sarana Penanggulangan Karhutla di Babel

Kompas.com - 24/09/2023, 09:58 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Hampir setiap hari terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kepulauan Bangka Belitung yang masih dilanda musim kemarau.

Petugas mulai memaksimalkan berbagai peralatan yang ada untuk upaya pemadaman lahan.

Salah satunya dengan memberdayakan alat semprot tabung disinvektan Covid-19 yang sudah tidak terpakai lagi.

"Kami pergunakan sarpras yang ada," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Belitung Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Sabtu (23/9/2023).

Baca juga: Waspadai Puncak Kerawanan Karhutla September Ini

Mikron mengungkapkan, penggunaan tabung semprot yang dioperasikan secara per orangan lebih fleksibel dalam penanggulangan karhutla.

Petugas bisa langsung bergerak menuju sumber api untuk melakukan pemadaman maupun pendinginan.

Sekitar selusin tabung bekas disinvektan kini telah menjadi bagian peralatan penanggulangan karhutla.

Tabung yang disandang di bagian punggung itu menggunakan tongkat semprot yang dikendalikan menggunakan tangan kanan penggunanya.

"Api yang sudah padam, tapi masih ada baranya pada ranting dan daun, ini efektif kita gunakan tabung bekas disinvektan Covid," ujar Mikron.

Upaya pemadaman menggunakan tabung bekas Covid juga dilakukan tadi siang saat terjadi karhutla di belakang kantor Bank Indonesia (BI) Bangka Belitung.

Baca juga: Karhutla di Kalbar Meluas, Ini Upaya Mitigasi Kementerian LHK

Lahan seluas setengah hektar itu terbakar karena kondisi panas dan kering, berhasil dipadamkan menjelang sore.

Total hingga Sabtu (23/9/2023) pukul 16.00 WIB, luasan lahan yang terbakar mencapai 1.218 hektar dengan penambahan satu hari tadi seluas 13,6 hektar.

Karhutla terluas terjadi di Bangka Tengah (8,5 hektar) dan Kota Pangkalpinang (1,5 hektar).

"Kami ingatkan warga untuk jangan membakar apa pun di lahan karena rentan terjadi karhutla apalagi dengan kondisi cuaca saat ini," pesan Mikron.

Diperkirakan musim kemarau akan berlangsung hingga pekan ketiga November 2023. Sementara fenomena elnino diprediksi terjadi sampai Maret 2024.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Pemerintah
Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Pemerintah
Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Swasta
Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Pemerintah
Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

BUMN
Alison Chan Dorong Strategi Investasi Berkelanjutan hingga Raih Penghargaan PBB

Alison Chan Dorong Strategi Investasi Berkelanjutan hingga Raih Penghargaan PBB

Pemerintah
Tingkatkan Populasi, Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Tingkatkan Populasi, Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Swasta
Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah
Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Pemerintah
Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Swasta
Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

LSM/Figur
Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

LSM/Figur
Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

LSM/Figur
Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

LSM/Figur
Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau