“Kami sebagai musisi berkontribusi terhadap negara karena tujuan negara memang harus membersihkan emisi Indonesia sesuai target 2060,” ungkap Robi.
Salah satu contoh dalam albu ini adalah lagu “Plastic Tree” miliki Endah N Rhesa yang menggambarkan dunia tanpa pohon dan digantikan oleh replika plastik. Lagu ini menjadi pengingat yang kuat tentang dampak lingkungan dari tindakan manusia.
Contoh lain, lagu “House on Fire” kepunyaan Navicula menyuarakan pemanasan global dan spirit kolaborasi.
Baca juga: Diplomasi Iklim dan Energi ASEAN Belum Sentuh Masyarakat
“Navicula berdiri sejak 1996 dan kami sejak awal membicarakan isu lingkungan. Tetapi meskipun sepertinya sudah gencar mengangkat isu ini, rasanya tidak ada perubahan,” ujar Robi.
“Kami menyadari rasanya harus lebih banyak kolaborasi. Jadi spirit lagu “House on Fire” ini adalah kolaboratif. Bahwa alangkah besarnya gaung ini jika semua industri kreatif membicarakan isu ini,” sambungnya.
Album “sonic/panic” akan diluncurkan secara serentak di seluruh platform streaming digital pada tanggal 4 November mendatang.
Dalam rangka peluncuran album, akan diadakan IKLIM Fest di area parkir Monkey Forest Ubud, Bali, pada tanggal yang sama.
Hampir seluruh musisi yang terlibat di album “sonic/panic” akan hadir di IKLIM Fest untuk bersama-sama menyuarakan kepeduliannya terhadap bumi dan lingkungan.
Baca juga: Ancaman Perubahan Iklim Makin Nyata, Green Building Perlu Diprioritaskan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya