Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia-ASEAN Berpeluang Tingkatkan Kerja Sama Energi, dari Batu Bara hingga Nuklir

Kompas.com - 04/11/2023, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.comRusia berpotensi meningkatkan kerja sama bidang energi dengan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Hal tersebut kata Duta Besar Rusia untuk ASEAN Evgeny Zagaynov setelah pembukaan pameran “5 tahun Kemitraan Strategis ASEAN-Rusia” di Jakarta, Jumat (3/11/2023).

“Ada potensi besar untuk kerja sama dalam proyek-proyek energi, mengingat meningkatnya permintaan energi di Asia Tenggara,” kata Zagaynov kepada wartawan, sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Dari Mana Saja Sumber Energi Listrik di IKN Mendatang?

Zagaynov mengatakan, permintaan energi di Asia Tenggara akan meningkat 50 persen pada 2050, sehingga kerja sama pada bidang ini menjadi sangat penting.

Kerja sama ini dapat mencakup berbagai proyek, seperti produksi minyak dan gas (migas), teknologi batu bara, tenaga listrik, energi nuklir, dan sumber-sumber energi alternatif.

Rusia menjadi mitra dialog ASEAN sejak 1996. Pada November 2018, kedua pihak sepakat meningkatkan hubungan menjadi kemitraan strategis.

Pada Juli 2023, para menteri luar negeri ASEAN dan Rusia mengadopsi pernyataan bersama dalam rangka peringatan 5 tahun kemitraan strategis ASEAN-Rusia.

Baca juga: Draf Rencana Investasi JETP Dirilis, Pembangkit Energi Terbarukan Ditarget 44 Persen

Pernyataan tersebut menyoroti area kerja sama prioritas antara kedua belah pihak dalam tahun-tahun mendatang.

Area kerja sama prioritas tersebut mencakup ketahanan pangan, penanggulangan bencana, lingkungan hidup, perubahan iklim dan keanekaragaman hayati, serta keamanan dan energi berkelanjutan.

Zagaynov menuturkan, Rusia siap meningkatkan pasokan migas, termasuk LNG, ke ASEAN, yang diharapkan bisa turut memastikan keamanan energi kawasan ini.

Badan Energi Rusia juga terlibat aktif dengan Pusat Energi ASEAN. Saat ini, kedua entitas itu sedang mengerjakan beberapa proyek bersama dalam bidang statistik gas alam dan energi, kata dia.

Baca juga: Potensi Energi Air Melimpah, Transmisi Lintas Pulau Jadi Solusi

Menurut Badan Energi Internasional (IEA), Rusia adalah salah satu penghasil energi fosil terbesar di dunia serta produsen minyak mentah terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Arab Saudi.

Rusia juga merupakan produsen gas alam terbesar kedua serkaligus eksportir gas terbesar di dunia.

Migas sendiri merupakan sumber pendapatan yang sangat penting bagi Rusia. Pada 2021, penjualan migas menyumbang sekitar 45 persen dari total pendapatan negara Rusia.

Menurut IEA, pada 2021, Rusia mengekspor minyak mentah ke berbagai negara sebanyak 4,7 juta barel per hari.

China dan Eropa menjadi importir terbesar minyak mentah Rusia, masing-masing 1,6 juta dan 2,4 juta barel per hari.

Baca juga: Lipatgandakan Energi Terbarukan, Jaringan Pintar Dikembangkan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek 'Biochar' di India

Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek "Biochar" di India

Swasta
Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

LSM/Figur
Mencairnya Es Antarktika Bisa 'Bangunkan' 100 Gunung Berapi Bawah Laut

Mencairnya Es Antarktika Bisa "Bangunkan" 100 Gunung Berapi Bawah Laut

LSM/Figur
Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Swasta
Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Pemerintah
Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Pemerintah
Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah 'Aset Hijau' Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah "Aset Hijau" Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Pemerintah
Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Pemerintah
2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau