KOMPAS.com - Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) merilis draf dokumen perencanaan dan kebijakan investasi komprehensif atau Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) dalam skema pendanaan tersebut.
Draf CIPP setebal 304 halaman tersebut dirilis Sekretariat JETP pada Rabu (1/11/2023) dan dapat diakses melalui portal web jetp-id.org untuk mendapatkan masukan dari publik.
JETP merupakan skema pendanaan senilai 20 miliar dollar AS atau sekitar Rp 310 triliun untuk mendukung transisi energi berkeadilan di Indonesia.
Baca juga: Penyusunan Rencana Dokumen JETP Dianggap Kurang Transparan
JETP diluncurkan pada KTT G20 di Bali pada 2022 dan disepakati antara Indonesia dengan negara-negara maju yang tergabung dalam International Partners Group (IPG).
Dalam ringkasan eksekutifnya, draf CIPP menargetkan sektor energi di Indonesia dapat mencapai netralitas karbon atau net zero emission (NZE) pada 2050, lebih cepat daripada target pemerintah yakni pada 2060.
Target lainnya adalah dapat meningkatkan bauran pembangkit energi terbarukan sebesar 44 persen pada 2030.
Angka ini lebih tinggi daripada pemodelan penyediaan kapasitas pembangkit listrik
dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) di mana pembangkit energi terbarukan sebesar 36,6 persen.
Baca juga: Dana JETP Jauh dari Cukup untuk Transisi Energi Indonesia
Selain itu, draf CIPP menargetkan emisi dari sektor ketenagalistrikan on-grid bisa mencapai puncaknya pada 2030 dan tidak lebih dari 250 megaton karbondioksida.
"Juga disepakati bahwa Sekretariat JETP akan melakukan studi dan peta jalan yang lebih rinci mengenai dekarbonisasi sistem pembangkit listrik off-grid di Indonesia," tulis ringkasan eksekutif draf CIPP.
Di sektor ketenagalistrikan on-grid, investasi JETP difokuskan terhadap lima area.
Kelima area tersebut adalah jalur transmisi dan penyebaran jaringan, pesiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara, percepatan energi terbarukan yang dapat di-dispatch, akselerasi energi terbarukan yang intermittent, dan peningkatan rantai pasokan energi terbarukan.
Baca juga: Bijak Mengelola Pendanaan JETP untuk Transisi Energi Berkeadilan
Menurut proyeksi, butuh sekitar 1.000 proyek dalam lima fokus area tersebut dengan perkiraan total investasi sebesar 95,9 miliar dollar AS antara 2023-2030 dan 580,3 miliar dollar AS antara 2023-2050.
Dari 1.000 proyek yang diproyeksikan, ada lebih dari 400 proyek yang diidentifikasi sebagai proyek prioritas JETP dengan investasi minimal sebesar 67,4 miliar dollar AS.
Lebih mengerucut lagi, dari 400 proyek prioritas, Sekretariat JETP mengidentifikasi ada hampir 50 proyek prioritas utama berdasarkan nilai strategisnya terhadap jalur sektor ketenagalistrikan JETP dan transisi energi di Indonesia.
Dalam draf CIPP, Sekretariat JETP juga menyebutkan bahwa untuk mencapai target-target yang direncanakan, dibutuhkan dukungan berbagai kebijakan yang mendukung.
Baca juga: Dokumen CIPP JETP Diundur, Begini Tanggapan IESR
Menurut Sekretariat JETP, ada delapan rekomendasi kebijakan yang perlu diambil untuk mewujudkan ambisi transisi energi Indonesia.
Delapan rekomendasi tersebut adalah:
Baca juga: Berkaca dari Afrika Selatan, Progres JETP di Indonesia Perlu Libatkan Publik
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya