KOMPAS.com – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengembangkan jaringan listrik pintar yang diberi Smart Grid dan Flexible Generation untuk menggenjot kapasitas pembangkit dari energi terbarukan.
Hal tersebut disampaikan Vice President Development and Control of Various Debts PLN Faisol dalam webinar bertajuk “Urgensi Penggunaan Listrik dengan Transisi Energi dari Fosil ke Energi Baru Terbarukan” yang digelar oleh Chakra Giri Energi Indonesia, Selasa (31/10/2023).
Faisol menuturkan, Smart Grid dan Flexible Generation diaplikasikan untuk pembangkit listrik energi terbarukan yang intermittent seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca juga: Jaringan Listrik Lintas Pulau Solusi Interkoneksi Energi Terbarukan di Indonesia
PLTS dan PLTB memiliki kelemahan menghasilkan listrik secara stabil karena sangat tergantung dengan frekuensi sumbernya yakni matahari dan angin, sehingga berpotensi mengganggu keandalan sistem jaringan listrik.
Dengan adanya Smart Grid dan Flexible Generation, hambatan produksi listrik yang dihasilkan dari PLTS dan PLTB dapat diatasi dengan tetap menjaga keandalam sistem.
“Urgensi penerapan Smart Grid dan Flexible Generation agar penetrasinya lebih besar. Tanpanya, listrik dari pembangkit itu tertahan di sistem,” kata Faisol.
Dalam proyeksi PLN, implementasi Smart Grid dan Flexible Generation dapat meningkatkan kapasitas terpasang PLTS dan PLTB mencapai 28 gigawatt pada 2040.
Baca juga: Gunakan Energi Terbarukan, Kota Deltamas Diklaim Menuju Ramah Lingkungan
Faiso menyampaikan, tanpa adanya Smart Grid dan Flexible Generation, kapasitas terpasang PLTS dan PLTB hanya akan mencapai 5 GW pada 2040 karena adanya risiko terganggunya kestabilan dan keandalan sistem.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, penerapan Smart Grid diuji coba di Bangka, Kepulauan Bangka Belitung (Babel), pada Juli 2023.
Vice President Perencanaan PLN, Pugi Wasi Jatmika menuturkan, Bangka cocok mencjadi proyek percontohan penerapan Smart Grid.
“Dengan kondisi kelistrikan di Bangka yang komplit ini mulai dari hulu sampai hilir proses bisnis PLN di Bangka, cocok dijadikan pilot project (percontohan) dalam pengembangan Smart Grid," kata Pugi, 27 Juli 2023.
Baca juga: Ekosistem Energi Terbarukan Perlu Masuk RPJPN dan RPJMN
Penerapan Smart Grid tersebut menggabungkan teknologi informasi dan komunikasi digital dua arah pada proses ketenagalistrikan mulai dari pembangkitan, transmisi, hingga retail konsumen.
Proses digitalisasi sistem kelistrikan dalam Smart Grid memerhatikan keamanan siber untuk menjaga data-data tetap aman dan tidak disalahgunakan oleh pihak lain.
General Manager PLN Babel Mohammad Munief Budiman menuturkan, pihaknya mendukung program Smart Grid pada sistem kelistrikan di provinsi tersebut.
Dia mengungkapkan, pengembangan Smart Grid dilakukan untuk menjawab isu-isu terkait transisi energi, sekaligus mejawab tantangan penyediaan tenaga listrik di Indonesia.
Baca juga: PLTS Paling Tinggi Serap Pekerja di Bidang Energi Terbarukan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya