Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Sunda Terancam Punah, Berikut Upaya yang Bisa Kita Lakukan

Kompas.com, 6 November 2023, 20:00 WIB
Agis Maulana,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Harimau Sunda atau yang dikenal juga dengan nama phantera tigris sondaica adalah satu dari dua subspesies harimau yang paling langka dan terancam punah.

Dilansir dari wwf.id, harimau di dunia dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, harimau kontinental yang tersebar di daratan Asia, mulai dari Rusia, Tiongkok, India, Timur Tengah, Indochina, hingga Semenanjung Malaya. Kedua, harimau Sunda yang terdiri dari harimau Jawa, harimau Bali, dan harimau Sumatera.

Dari ketiga jenis harimau Sunda tersebut, hanya harimau Sumatera yang masih tersisa keberadaannya di Indonesia. Diperkirakan, ada kurang dari 400 ekor harimau Sumatera yang tersisa di alam liar.

Kelangkaan harimau Sunda ini disebabkan oleh beberapa alasan. Pertama, habitat yang menyusut. Habitat alami harimau tersebut adalah hutan hujan tropis.

Baca juga: Cuaca Panas Ekstrem Dapat Pengaruhi Kelangsungan Hidup Satwa

Sayangnya, maraknya deforestasi dan konversi hutan menjadi permukiman mengancam ketersediaan tempat tinggal dan nyawa mereka.

Kedua, konflik antara manusia dan harimau. Ketika habitat harimau semakin menyusut, harimau akan masuk ke permukiman warga untuk mencari tempat tinggal.

Akibat hal tersebut, manusia malah menyakiti dengan jebakan atau membunuh harimau tersebut karena merasa terancam oleh keberadaannya.

Ketiga, perburuan dan perdagangan ilegal. Harimau Sunda sering menjadi target perburuan dan penjualan ilegal. Pasalnya, bagian tubuh dan kulit harimau Sunda bernilai tinggi ketika dijual.

Akhirnya, populasi harimau Sunda terus berkurang setiap tahunnya.

Dengan kondisi tersebut, dibutuhkan aksi nyata untuk mencegah kepunahan harimau Sunda. Sebagai masyarakat, Anda dapat berkontribusi membantu pelestarian harimau Sunda melalui empat kegiatan berikut.

1. Membagikan informasi mengenai harimau Sunda

Dengan adanya media sosial, Anda dapat membantu menyebarkan informasi mengenai kondisi kelangkaan subspesies harimau Sunda kepada keluarga, teman, atau kerabat.

Baca juga: WWF Indonesia Tegaskan Satwa Liar Bukanlah Hewan Peliharaan

Upaya Anda menyebarkan informasi tersebut bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian harimau Sunda.

2. Dukungan keuangan

Anda dapat memberikan sumbangan dana kepada lembaga atau organisasi yang berfokus pada pelestarian harimau Sunda. Dengan begitu, lembaga dan organisasi tersebut dapat mengoptimalkan konservasi hewan tersebut.

3. Membeli produk berkelanjutan

Pastikan produk-produk yang Anda pakai berasal dari sumber berkelanjutan yang tidak merusak habitat harimau Sunda. Anda dapat mengurangi penggunaan produk berbahan dasar kayu.

Jika sudah terlanjur memakai produk tersebut, Anda dapat mengganti produk tersebut ke bahan yang ramah lingkungan, seperti produk daur ulang.

4. Terlibat aktif mengikuti kegiatan organisasi konservasi satwa

Organisasi atau lembaga konservasi hewan sering mengadakan kampanye atau kegiatan lain yang dapat diikuti masyarakat umum.

Anda dapat mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut sebagai sukarelawan atau volunteer. Contoh organisasi atau lembaga perlindungan satwa di Indonesia adalah ProFauna Indonesia dan Yayasan IAR Indonesia.

Pelestarian harimau Sunda adalah upaya kolektif yang membutuhkan bantuan semua pihak. Oleh sebab itu, mari ikut berkontribusi melestarikan harimau Sunda agar tidak menjadi hewan punah di masa depan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau