JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Kejuruan Teknik Kewilayahan dan Perkotaan (BKTKP) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan Pengurus Daerah Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (IAP) DKI Jakarta menyelenggarakan Sekolah Semanggi Perencanaan Kota dan Wilayah.
Sekolah ini dimulai pada Rabu, 8 November 2023 atau bertepatan dengan World Town Planning Day, mengusung tema “Towards a Competitive Planner for a Sustainable City Planning,”.
Penyelenggaraan Sekolah Semanggi ini dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi informasi digital telah banyak menuntut lulusan sarjana baru untuk bisa langsung praktik sesuai dengan kebutuhan zaman.
Saat ini terdapat 102 sekolah Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) yang tersebar di seluruh Indonesia, dan menghasilkan ratusan sarjana baru setiap tahunnya.
Selain itu adanya miss match keterampilan yang diajarkan di dalam kampus dan kebutuhan pasar tenaga kerja mendorong IAP DKI Jakarta dan BKTKP PII untuk menghadirkan jembatan keterampilan pada keduanya.
Baca juga: 6.877 Anak Tidak Sekolah di Sorong Selatan, Butuh Perhatian Pemerintah
Terlebih saat ini semakin banyak penerima kerja yang lebih mementingkan skill dibandingkan latar belakang kampus.
Sekolah Semanggi Perencana Kota dan Wilayah hadir sebagai sarana pembelajaran singkat (short course) bagi lulusan sarjana baru untuk memahami skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja pada bidang perencanaan kota dan wilayah. Sekolah ini terbuka juga untuk mahasiswa PWK tingkat akhir dan umum.
“Sekolah Semanggi ini terinspirasi pada saat kami IAP DKI Jakarta melakukan kunjungan ke Korea Selatan. Pada saat itu kami tersadarkan betul bahwa demand job yang ada saat ini mencari pekerja yang penuh dengan keterampilan (skill oriented),” jelas Ketua IAP DKI Jakarta Adhamaski Pangeran, di Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Adham melanjutkan, jika dahulu pada tahun 1990-an sampai awal 2000-an dunia usaha mencari tenaga kerja profesional yang bisa berbahasa asing atau mahir komputer, saat ini tuntutan profesional di pasar tenaga kerja harus memiliki skill pada berbagai perangkat.
Utamanya di dunia spatial planning, pasar tenaga kerja saat ini tidak hanya melihat dari mana asal kampusnya, tetapi juga melihat apakah profesional tersebut kompeten menggunakan Geographic Information System (GIS), mampu memanfaatkan drone, dan bahkan memahami big data.
Baca juga: BLUD SMK Diluncurkan di Kepri, Pengembangan Sekolah Bisa Lebih Cepat
Adham menuturkan, guna memahami perubahan zaman dan tuntutan keterampilan tersebut, IAP dan PII berharap Sekolah Semanggi Perencana Kota dan Wilayah ini dapat membantu para siswa/pembelajar untuk memahami berbagai keahlian yang dibutuhkan di dunia kerja saat ini.
"Dengan hati dan keinginan yang tulus, kami berharap akan dapat membantu adik-adik dan rekan-rekan semua untuk memudahkan jalan dalam mencari kerja dan menjadi profesional yang kompeten,” ucap Adham.
Pada kesempatan yang sama, Ketua BKTKP PII Soelaeman Soemawinata mengatakan, BKTKP PII melalui Sekolah Semanggi Perencana Kota dan Wilayah bermaksud mengembalikan semangat keinsinyuran pada urban and regional planning sehingga para peserta bisa memahami keterampilan teknis yang dibutuhkan saat ini.
“Saya berharap program ini dijadikan sebuah yang permanen. Kita terus menggali potensi dari bangsa kita bagaimana sarjana-sarjana yang masih muda ini bisa punya kualitas yang lebih baik sesuai tantangan di lapangan,” katanya.
Ketua Umum REI periode 2016-2019 ini juga menyoroti paradigma dari planning process yang saat ini secara substansi sudah berubah dibandingkan tahun 1980-an.
Selanjutnya, cara-cara penggunaan dan proses data sudah jauh berubah dengan kemajuan teknologi dan perubahannya saat ini sudah sangat berbeda dibandingkan puluhan tahun lalu, seperti secara keakuratan, kecepatan dan efisensi yang saat ini sudah jauh lebih baik.
Baca juga: Sebanyak 24,77 Persen Korban Kecelakaan Lalin di Kepri Anak Usia Sekolah
Sementara itu, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raja Juli Antoni dalam Keynote Speech yang dibacakan Direktur Pembinaan Tata Ruang Daerah Wilayah I Kementerian ATR/BPN Pelopor mengatakan, Kementerian ATR/BPN menyadari bahwa peran tenaga profesional perencana tata ruang dalam percepatan target pemerintah.
Kementerian ATR/BPN telah menerbitkan Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 15 Tahun 2022 Tentang Prosedur dan Tata Cara Pemberian Lisensi Terhadap Profefisonal Perencana Tata Ruang diharapkan dengan lisensi ini akan memberikan jaminan mutu atau kualitas atas hasil kerja perencana tata ruang.
Dukungan dari Kementerian ATR/BPN tersebut diharapkan dapat berkontribusi dalam menghasilkan ahli di bidang tata ruang yang berkualitas dan kompeten.
Terkait penyelenggaraan Sekolah Semanggi, Wamen ATR/BPN Raja Juli berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan Indonesia.
Baca juga: Angka Putus Sekolah Terus Meningkat, Ini Cara Penanganannya
Dia mengapresiasi kegiatan Sekolah Semanggi Perencana Wilayah dan Kota kepada seluruh pemateri dan peserta.
"Saya berharap kegiatan ini dapat berkontribusi dalam pembangunan Indonesia pada umumnya dan dalam pemenuhan sumber daya manusia di bidang tata ruang yang berkualitas pada khususnya,” ucapnya.
Penyelenggaraan Sekolah Semanggi dilakukan secara online yang diikuti sebanyak 387 peserta yang terdiri dari 261 mahasiswa dan fresh graduate serta 106 dari kalangan masyarakat umum.
Sementara pengajar Sekolah Semanggi juga memiliki latar belakang mumpuni, seperti dari kalangan profesional, senior planner dan praktisi planner. Kemudian keterampilan yang diajarkan meliputi GIS, Visualisasi, Drone, Artificial Intelligence, Big data dan Urban design.
Penyelenggaraan Sekolah Semanggi dimulai pada Rabu, 8 November 2023, kemudian berjalan secara rutin setiap akhir pekan pada tanggal 11,12, 17, 18, 19 dan 25 November 2023.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya