Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/11/2023, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Profesor riset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eniya Listiani Dewi mengatakan, Indonesia membutuhkan keseriusan untuk menumbuhkan ekosistem hidrogen melalui kolaborasi antara pemerintah dengan berbagai organisasi terkait.

"Indonesia harus banyak melakukan kolaborasi antara pemerintah dan organisasi-organisasi, terlebih dari kepemudaan, karena diperlukan pada saat di masa transisi ini," kata Eniya di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu (8/11/2023).

Menurut dia, banyak negara saat ini telah menyusun berbagai strategi untuk menciptakan hidrogen terbaik yang nantinya akan dijual.

Baca juga: BRIN Bidik Indonesia Jadi Pemasok Hidrogen Hijau di Pasar Global

Sementara itu, Indonesia tidak kekurangan sumber daya alam. Nusantara memiliki potensi energi terbarukan melimpah yang bisa membangkitkan listrik untuk menghasilkan hidrogen.

Indonesia mempunyai potensi besar untuk memproduksi listrik dari energi terbarukan dengan kapasitas 3.000 gigawatt (GW). Sementara itu, pemanfaatannya baru sekitar 12,5 GW.

"Sehingga ini yang harus kita waspadai, karena Indonesia belum ada titiknya," ucap Eniya, sebagaimana dilansir Antara.

"Padahal kita punya potensi yang luar biasa dibandingkan dengan negara lain. bahkan Afrika, menyatakan diri mau ekspor," sambung Eniya.

Negara tetangga Indonesia, Australia, juga disebut sudah mempersiapkan diri dengan sangat matang dan mengeklaim akan menjadi pemain utama hidrogen dunia.

Baca juga: Pulau Semau NTT Jadi Lokasi Proyek Percontohan Pembangkit Listrik Tenaga Hidrogen

"Australia gerakannya bersiap diri, dia sudah membuat roadmap (peta jalan), dan melakukan semuanya sesuai dengan roadmap-nya. Sehingga banyak investor yang datang," papar Eniya

Australia, menurut Eniya, sudah sangat detail memetakan proyeksi masa depan untuk industri hidrogen cair. Hal tersebut harus diwaspadai oleh Indonesia.

"Jangan sampai market kita sudah tidak ada, gara-gara sudah diserap atau diambil oleh mereka," ujarnya.

Oleh karena itu, dengan potensi sumber daya alam yang begitu subur, Indonesia harus bisa memanfaatkan potensi yang dimiliki sehingga bisa menjadi pemain utama hidrogen.

"Potensi Indonesia sangat besar, bahkan IKN (Ibu Kota Nusantara) nantinya menyatakan akan menggunakan 20 persen hidrogen yang akan digunakan untuk kebutuhan pendukung energinya," tuturnya.

Baca juga: Kejar Netralitas Karbon, Pemerintah Berencana Kembangkan Hidrogen hingga Nuklir

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
RI Butuh Dana Rp 3.000 T untuk Bangun EBT, PLN Dorong Investasi Swasta
RI Butuh Dana Rp 3.000 T untuk Bangun EBT, PLN Dorong Investasi Swasta
BUMN
Hutan Miskin Pendanaan, Butuh Rp 3500 T per Tahun agar Tetap Kaya Manfaat
Hutan Miskin Pendanaan, Butuh Rp 3500 T per Tahun agar Tetap Kaya Manfaat
LSM/Figur
CEO Connect Digelar, Pertemukan Pemerintah-Swasta untuk Wujudkan Kemandirian Energi
CEO Connect Digelar, Pertemukan Pemerintah-Swasta untuk Wujudkan Kemandirian Energi
Swasta
Wujudkan Hak Dasar Anak, GNI dan Puskesmas Hadirkan Program Cek Kesehatan Gratis di SD Kelapa Gading
Wujudkan Hak Dasar Anak, GNI dan Puskesmas Hadirkan Program Cek Kesehatan Gratis di SD Kelapa Gading
LSM/Figur
Respon Purbaya, Pertamina Percepat Transformasi Perusahaan
Respon Purbaya, Pertamina Percepat Transformasi Perusahaan
Swasta
Konsentrasi CO2 Naik Tertinggi Sejak 1957, Krisis Iklim Kian Serius
Konsentrasi CO2 Naik Tertinggi Sejak 1957, Krisis Iklim Kian Serius
Pemerintah
Aturan Baru Korsel, Pesawat yang Lepas Landas dari Wilayahnya Harus Pakai Avtur Berkelanjutan
Aturan Baru Korsel, Pesawat yang Lepas Landas dari Wilayahnya Harus Pakai Avtur Berkelanjutan
Pemerintah
Indonesia Eximbank Bawa 14 Eksportir Binaan yang Berorientasi Keberlanjutan ke TEI 2025
Indonesia Eximbank Bawa 14 Eksportir Binaan yang Berorientasi Keberlanjutan ke TEI 2025
Pemerintah
B40 untuk Energi Bersih Pecahkan Rekor Dunia, Pertamina: Negara Hemat Rp 675 T
B40 untuk Energi Bersih Pecahkan Rekor Dunia, Pertamina: Negara Hemat Rp 675 T
BUMN
LEGO Group Hentikan Penggunaan Gas Alam untuk Pangkas Emisi GRK
LEGO Group Hentikan Penggunaan Gas Alam untuk Pangkas Emisi GRK
Swasta
Studi Ungkap Orang yang Pernah Kebanjiran Cenderung Sadar Krisis Iklim
Studi Ungkap Orang yang Pernah Kebanjiran Cenderung Sadar Krisis Iklim
Pemerintah
Kisah di Balik Cokelatin Signature, Berawal dari Hobi yang Jadi Ladang Cuan
Kisah di Balik Cokelatin Signature, Berawal dari Hobi yang Jadi Ladang Cuan
LSM/Figur
Dua Tahun Berjalan, Pasar Karbon Indonesia Belum Menunjukkan Geliat
Dua Tahun Berjalan, Pasar Karbon Indonesia Belum Menunjukkan Geliat
LSM/Figur
Belantara Foundation Ajak Anak Muda Cermati Biodiversitas Sekitar
Belantara Foundation Ajak Anak Muda Cermati Biodiversitas Sekitar
LSM/Figur
DBS Foundation Gelontorkan Rp 96 M untuk Perempuan dan Anak Muda Rentan
DBS Foundation Gelontorkan Rp 96 M untuk Perempuan dan Anak Muda Rentan
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau