JAKARTA, KOMPAS.com – Untuk mengakselerasi pengembangan pertanian berkelanjutan dan kesejahteraan petani, Otorita IKN menyiapkan IKN sebagai model pertanian terbaik dalam pemenuhan pangan berkualitas bagi masyarakat dengan tetap menjaga keseimbangan ekologi (smart farming).
Salah satu upaya untuk mengembangkan pertanian berkelanjutan, OIKN menggelar rembuk tani yang diikuti 25 petani di Hunian Pekerja Konstruksi IKN, Sabtu (11/11/2023).
Kegiatan rembuk tani ini merupakan inisiasi dari petani dan diselenggarakan oleh Direktorat Ketahanan Pangan, Kedeputian Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN.
Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN Setia P Lenggono menyampaikan acara ini merupakan bentuk komitmen IKN terhadap sektor pertanian dan menjamin kelangsungan petani ibu kota.
Baca juga: 13 Badan PBB Dukung Pembangunan IKN, Ini Daftarnya
“Pertanian Ibu Kota Nusantara harus menjadi model pertanian yang terbaik dalam pemenuhan pangan berkualitas bagi masyarakat dengan tetap menjaga keseimbangan ekologi,” sambungnya.
Selama proses rembuk petani, terlihat para peserta sangat antusias dan aktif dalam menyampaikan harapan-harapan maupun gagasan terkait kelembagaan petani ibu kota kedepan dan model pertanian yang harus dikembangkan yakni urban farming dan pertanian regeneratif.
Ardiansyah, perwakilan petani dari Kecamatan Samboja mengatakan, acara ini sangat penting karena menjadi penghubung terjalinnya silaturahmi, komunikasi dan kesepakatan bersama para petani untuk membentuk wadah petani ibu kota kedepan.
Sedangkan Qurrotin dari perwakilan pertani perempuan juga mengharapkan kehidupan petani bisa lebih baik dan sejahtera dan dunia pertanian tetap ada di ibu kota.
Baca juga: IKN Punya Potensi Bangun PLTMH dari Sungai di Kalimantan
Pada kesempatan rembuk petani ini juga diundang para Penyuluh Pertanian dari kecamatan yang masuk dalam deliniasi kawasan Ibu Kota Nusantara.
Kelak para penyuluh diharapkan dapat terus berkontribusi dan aktif mendampingi wadah petani ibu kota yang akan dibentuk.
Pada akhir sesi Rembuk Petani Ibu Kota ini, dilakukan pembahasan yang menghasilkan kesepakatan untuk menyusun kelompok kerja petani ibu kota yang akan bertugas merumuskan kelembagaan petani ibu kota, menyusun AD/ART dan program kerja usaha tani yang selaras dengan alam.
Selain merekomendasikan dilakukannya pendataan secara partisipatif keberadaan petani di IKN, direkomendasikan juga terkait lahan dan potensi produksi pertaniannya dengan lebih akurat sebagai basis pengembangan kemandirian pangan yang lebih baik ke depannya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya