Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerapan Dana Menu Stunting di NTT Baru 38 Persen

Kompas.com - 14/11/2023, 10:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Penyerapan dana menu stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2023 baru mencapai 38 persen.

Sekretaris Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) NTT Mikhael Yance Galmin mengungkapkan hal itu saat membuka kegiatan pemberdayaan kelompok masyarakat kampung Keluarga Berencana dalam rangka percepatan penurunan stunting di wilayah NTT, di Kupang, Senin (13/11/2023).

"Capaian kita sampai sekarang dalam aplikasi morena, untuk menu stunting baru 38 persen," kata Mikhael.

Padahal, anggaran untuk menu stunting di NTT tahun ini naik 100 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca juga: Percepat Penurunan Stunting di NTT, Warga Kampung KB Diberdayakan

Pada tahun 2022, anggaran menu stunting Rp 36 miliar. Angka itu naik pada tahun 2023 yakni Rp 66 miliar.

Dia menjelaskan, syarat penganggaran dan dukungan penganggaran melalui dana alokasi khusus fisik maupun non fisik di semua Kabupaten dan Kota, sudah dialokasikan menu-menu makanan bagi anak-anak stunting.

Dengan penyerapan anggaran yang belum mencapai 50 persen, Mikhael meminta para peserta kegiatan yang hadir dari semua kabupaten dan kota, terutama tim penggerak PKK, agar bisa segera menggunakan anggaran untuk menyediakan menu bagi anak stunting.

Karena, tahun anggaran 2023 hanya tersisa beberapa bulan saja.

Baca juga: Cegah Stunting dari Hulu, Masa Remaja Perlu Terapkan Pola Hidup Sehat

BKKBN NTT juga telah bersurat ke para Bupati dan Walikota, melalui Penjabat Gubernur NTT, untuk mengawal anggaran menu stunting ini.

"Pimpinan kami di Jakarta selalu mengingatkan di perwakilan NTT, karena lagi tiga bulan menuju 2024,jadi evaluasi harus dilakukan tiap minggu. Artinya harus diperoleh informasi dan data sudah sejauh mana pengelolaan anggaran menu stunting," ujar dia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kemarau tetapi Hujan, BMKG Minta Petani Cerdas Kelola Air
Kemarau tetapi Hujan, BMKG Minta Petani Cerdas Kelola Air
Pemerintah
Dekarbonisasi Buka Peluang Indonesia Pimpin Industri Semen Hijau
Dekarbonisasi Buka Peluang Indonesia Pimpin Industri Semen Hijau
LSM/Figur
Kisah Perempuan Dayak Melawan Dampak Tambang dengan Cabai
Kisah Perempuan Dayak Melawan Dampak Tambang dengan Cabai
Pemerintah
Ulang Tahun Jakarta, Harapan Anak Muda untuk Kota Ramah Kaki, Hati, dan Paru
Ulang Tahun Jakarta, Harapan Anak Muda untuk Kota Ramah Kaki, Hati, dan Paru
LSM/Figur
KLH Tindak TPA Ilegal, Tersangka Divonis 5 Tahun dan Denda Rp 3 Miliar
KLH Tindak TPA Ilegal, Tersangka Divonis 5 Tahun dan Denda Rp 3 Miliar
Pemerintah
Tambah Usia, Tambah Hijau: Jakarta Bisa Adopsi Hutan Vertikal dan Pajak Karbon Warga
Tambah Usia, Tambah Hijau: Jakarta Bisa Adopsi Hutan Vertikal dan Pajak Karbon Warga
LSM/Figur
Tingkatkan Akses Air Bersih, Germany Brilliant Renovasi Fasilitas Sanitary Masjid Atta’awun
Tingkatkan Akses Air Bersih, Germany Brilliant Renovasi Fasilitas Sanitary Masjid Atta’awun
Swasta
Perubahan Iklim Pangkas Panen Global Meski Petani Sudah Beradaptasi
Perubahan Iklim Pangkas Panen Global Meski Petani Sudah Beradaptasi
LSM/Figur
Cuma 4 dari 30 Perusahaan Tuna Laporkan Tangkapan, Bahayakan Keberlanjutan
Cuma 4 dari 30 Perusahaan Tuna Laporkan Tangkapan, Bahayakan Keberlanjutan
LSM/Figur
Isu Emisi Karbon Tenggelam
Isu Emisi Karbon Tenggelam
Pemerintah
Lahan Bekas Tambang Solusi Pembiayaan Pembangunan PLTS
Lahan Bekas Tambang Solusi Pembiayaan Pembangunan PLTS
LSM/Figur
Viral Busa Muncul di Kanal Banjir Timur Jakut, DLH DKI Cek Sampel Air
Viral Busa Muncul di Kanal Banjir Timur Jakut, DLH DKI Cek Sampel Air
Pemerintah
Bioteknologi Kurangi Emisi Pertanian, Selamatkan 231 Juta Hektar Lahan
Bioteknologi Kurangi Emisi Pertanian, Selamatkan 231 Juta Hektar Lahan
LSM/Figur
Terancam Punah, Kakatua Jambul Kuning Pulau Moyo Dipantau dengan Camera Trap
Terancam Punah, Kakatua Jambul Kuning Pulau Moyo Dipantau dengan Camera Trap
Pemerintah
Mengurai Jejak Pohon, Begini Kiprah 2 Perempuan Peneliti di Garis Depan Forensik Kayu Indonesia
Mengurai Jejak Pohon, Begini Kiprah 2 Perempuan Peneliti di Garis Depan Forensik Kayu Indonesia
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau