Sebelumnya, Biodiversity Warriors Yayasan Kehati bersama beberapa perwakilan santri melakukan pendataan satwa yang ada di sekitar pesantren.
Adapun satwa yang berhasil didata, yaitu Ular pucuk), Bunglon surai, Kongkang kolam, Ular tambang, katak pohon bergaris, Ular kadut belang, Bondol Jawa, Perkutut Jawa, Bondol Peking, Burung gereja erasia, Burung kutilang, Merubah cerukcuk, Cencorang, Kupu limau kecil, Laba jaring bola emas, Kupu coklat bercak, Laba taman kuning, dan Belalang kayu.
Baca juga: Kerja Sama dengan SDN Karet 01, QNET Tanam 70 Pohon
Hasil pendataan selanjutnya dituangkan ke dalam bentuk papan informasi sebagai media pembelajaran bagi santri, keluarga, dan masyarakat yang berkunjung ke pesantren.
Direktur Komunikasi dan Kemitraan Rika Anggraini menuturkan, sebagai lembaga pendidikan, pesantren memiliki potensi yang luar biasa untuk menciptakan agen perubahan lingkungan.
"Kami berharap Program Ekopesantren dapat meningkatkan kualitas pendidikan Islam dan mewujudkan komunitas pondok pesantren yang hijau, mandiri, dan peduli terhadap lingkungan,” ucap Rika.
Data Kementerian Agama pada tahun 2023 mencatat terdapat 36.600 pesantren di seluruh Indonesia dengan jumlah santri aktif sebanyak 3,4 juta orang.
Kegiatan ekopesantren ini merupakan upaya mendukung program sekolah peduli dan berbudaya lingkungan atau Sekolah Adiwiyata yang dijalankan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya