Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2023, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) perlu secara konkret dan strategis memaparkan aksi mitigasi iklim yang ambisius.

Ketiga pasangan capres dan cawapres juga perlu memaparkan strategi pengembangan energi terbarukan yang masif sehingga Indonesia bisa memimpin energi terbarukan di ASEAN.

Desakan tersebut disampaikan oleh Indonesia Clean Energy Forum (ICEF), forum multi-aktor yang beranggotakan 25 orang individu prominen di sektor energi yang berasal dari pemerintah Indonesia, CEO bisnis energi, professional, dan akademisi.

Baca juga: Jambi Punya Potensi Surya Melimpah, Target Energi Terbarukan Bisa Digenjot

ICEF sebelumnya sudah merumuskan delapan poin rekomendasi untuk mempercepat transisi energi terutama di sektor ketenagalistrikan.

Delapan poin rekomendasi tersebut dirumuskan dari acara tahunan ICEF, Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD), yang digelar pada 18-20 September 2023.

ICEF bersama Bimasena telah menyelenggarakan pertemuan terbatas dengan mengundang ketiga pasangan calon capres-cawapres Indonesia secara terpisah untuk bertukar pikiran mengenai isu dan strategi transisi energi Indonesia.

Ketua ICEF Bambang Brodjonegoro mengatakan, pihaknya aktif mendiskusikan isu energi dan mengeluarkan gagasan inovatif untuk mendorong transisi energi Indonesia.

Baca juga: Dukung Green Economy BPK Tingkatkan Audit SDGs Sektor Energi

“Pada pertemuan terpisah dengan masing-masing kandidat (capres-cawapres), gagasan ini telah kami sampaikan kepada masing-masing calon dan dilanjutkan dengan pertukaran pikiran untuk isu-isu spesifik,” ujar Bambang dalam keterangan tertulis.

Dia menambahkan, gagasan tersebut merupakan kontribusi ICEF dalam merealisasikan transisi energi yang dapat mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan di Indonesia.

Menurutnya, transisi energi bukan sekadar beralih ke energi ramah lingkungan, melainkan juga peralihan ke ekonomi yang hijau.

Direktur Eksekutif ICEF Fabby Tumiwa menuturkan, kepemimpinan Indonesia dalam lima tahun kedepan sangat menentukan transisi energi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, apakah berjalan atau malah terputus.

Baca juga: Portugal Sukses Gunakan 100 Persen Energi Terbarukan 6 Hari Berturut-turut

“Harapan kami agar masukan yang disampaikan dapat jadi pertimbangan semua kandidat capres-cawapres dalam menyusun strategi dan program sektor energi, sehingga siapapun yang terpilih nanti dapat memastikan keberlangsungan transisi energi,” jelas Fabby yang juga merupakan Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR).

ICEF bersama Bimasena menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam memastikan akses energi bersih merata di seluruh penjuru negeri, terutama di daerah terpencil.

Untuk itu, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk mencapai target energi bersih secara bersama-sama.

Wakil Ketua Bimasena Michael Sumarjanto menyampaikan, konsensus dan kemauan politik yang kuat untuk mendukung energi terbarukan merupakan keharusan dalam kepemimpinan Indonesia.

ICEF mengajak semua kandidat untuk terlibat secara aktif dengan pemangku kepentingan, termasuk organisasi masyarakat sipil, bisnis, dan akademisi, dalam merancang dan menyusun program-program energi bersih yang efektif dan inklusif.

Baca juga: Bukan Hanya Pemerintah, Generasi Muda Perlu Dilibatkan dalam Transisi Energi

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Bagaimana Cara Penuhi Energi Secara Berkelanjutan untuk Akal Imitasi?

Bagaimana Cara Penuhi Energi Secara Berkelanjutan untuk Akal Imitasi?

LSM/Figur
Komitmen Selamatkan Ekosistem Pesisir, Bulog Tanam 570 Mangrove di Bali

Komitmen Selamatkan Ekosistem Pesisir, Bulog Tanam 570 Mangrove di Bali

Pemerintah
PT GNI Wujudkan Komitmen Keberlanjutan Lingkungan dengan Penanaman Mangrove

PT GNI Wujudkan Komitmen Keberlanjutan Lingkungan dengan Penanaman Mangrove

Swasta
BRIN Kembangkan 'Smart Greenhouse' untuk Pertanian Berkelanjutan di Kalteng

BRIN Kembangkan "Smart Greenhouse" untuk Pertanian Berkelanjutan di Kalteng

Pemerintah
500 Juta Orang Tinggal di Daerah Penggurunan, Kehidupan Terancam

500 Juta Orang Tinggal di Daerah Penggurunan, Kehidupan Terancam

Pemerintah
Investasi Eksplorasi SDA Harusnya Dapat Persetujuan Masyarakat Adat Lebih Dulu

Investasi Eksplorasi SDA Harusnya Dapat Persetujuan Masyarakat Adat Lebih Dulu

LSM/Figur
Menurut Psikolog, Retribusi Bisa Dorong Budaya Pilah Sampah

Menurut Psikolog, Retribusi Bisa Dorong Budaya Pilah Sampah

LSM/Figur
COP29 Resmi Berakhir, Ini 6 Rangkumannya

COP29 Resmi Berakhir, Ini 6 Rangkumannya

Pemerintah
COP29 Berakhir, Negara Miskin dan Berkembang Kecewa 

COP29 Berakhir, Negara Miskin dan Berkembang Kecewa 

Pemerintah
Inggris Larang Lisensi Penambangan Batu Bara Baru

Inggris Larang Lisensi Penambangan Batu Bara Baru

Pemerintah
COP29: Aksi iklim yang Fokus pada Kesehatan Harus Segera Dilakukan

COP29: Aksi iklim yang Fokus pada Kesehatan Harus Segera Dilakukan

Pemerintah
Menuju Sanitasi Layak, ATI dan Paseo Gencarkan Edukasi di Sekolah lewat Gerakan Etika Bertoilet

Menuju Sanitasi Layak, ATI dan Paseo Gencarkan Edukasi di Sekolah lewat Gerakan Etika Bertoilet

Swasta
Perkuat Komitmen ESG, Pupuk Kaltim Raih Platinum ASSRAT 7 Tahun Berturut-turut

Perkuat Komitmen ESG, Pupuk Kaltim Raih Platinum ASSRAT 7 Tahun Berturut-turut

BUMN
Formula 1 Ubah Jadwal Grand Prix Kanada untuk Kurangi Emisi

Formula 1 Ubah Jadwal Grand Prix Kanada untuk Kurangi Emisi

Pemerintah
5 Perusahaan Minyak Dituding Hasilkan Plastik 1.000 Kali Lebih Banyak, Benarkah?

5 Perusahaan Minyak Dituding Hasilkan Plastik 1.000 Kali Lebih Banyak, Benarkah?

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau