Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raup Pendanaan Seri A Rp 202,4 Miliar, JALA Perkuat Budidaya Udang Berkelanjutan

Kompas.com - 30/11/2023, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - JALA, penggerak digital industri udang, raup pendanaan seri A senilai 13,1 juta dollar AS atau ekuivalen Rp 202,4 miliar.

Pendanaan ini diperoleh dari Intudo Ventures dengan partisipasi Sinarmas Digital Ventures (SMDV) serta investor terdahulu yaitu Mirova dan Meloy Fund (Deliberate Capital).

Co-founder dan CEO JALA Liris Maduningtyas menuturkan, membuka jalan menuju industri udang Indonesia yang berkelanjutan pada masa depan merupakan inti dari misi organisasi.

Dengan dukungan dari Intudo dan SMDV, JALA semakin bersemangat untuk memperkuat upaya memajukan industri udang Indonesia.

Baca juga: Dukung Ekonomi Sirkular, Kemenkeu Resmikan Program Pengelolaan Sampah

"Pendanaan ini memungkinkan kami untuk menghadirkan solusi ke daerah-daerah terpencil di Indonesia dan membekali petambak setempat dengan dukungan teknologi dan pendanaan yang mereka butuhkan untuk memajukan produksi udang Indonesia,” tutur Liris dalam rilis pers, Rabu (29/11/2023).

Didirikan tahun 2017, JALA adalah penggerak ekosistem digital di rantai industri udang yang menyediakan solusi end-to-end untuk menyederhanakan proses budidaya udang, meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan.

Perusahaan menyediakan rangkaian layanan teknologi berbasis aplikasi bagi petambak, termasuk analisis budidaya berdasarkan data real time dan alat yang terintegrasi, serta pendampingan tambak, pendanaan, saprodi berkualitas, dan akses jual untuk mendistribusikan hasil panen ke pasar.

JALA App ini memungkinkan penggunanya untuk mencatat, memantau, dan menganalisis setiap aspek budidaya udang secara real time, langsung dari perangkat mobile mereka.

Baca juga: Hutama Karya Sinergi BUMN Dukung Pendidikan dan Pemberdayaan Ekonomi

Fungsi tersebut menyajikan data yang lengkap dan pelacakan progres, membantu petambak mengambil keputusan tepat dengan cepat.

Melalui layanan credit scoring, petambak juga dapat membuktikan kredibilitas mereka dan memperoleh akses pilihan pendanaan yang terjangkau.

Bagi petambak di segala skala, Perusahaan menyediakan layanan akses panen untuk membantu mendistribusikan produk mereka ke pasar.

Petambak dapat terlibat dalam sistem yang mudah tersebut untuk membawa hasil panen mereka ke pasar, lengkap dengan opsi pembayaran yang cepat dan aman.

Layanan ini memberikan akses yang mudah ke pasar, memastikan bahwa petambak menerima pembayaran yang adil dan cepat untuk hasil panen mereka.

JALA juga menyediakan pendampingan tambak berupa bimbingan dan dukungan langsung dalam mengatasi tantangan sehari-hari di tambak.

Baca juga: Penarikan Cukai Plastik Dianggap Hambat Pertumbuhan Ekonomi

Didasarkan pada aspek pemantauan, tim Perusahaan menyusun solusi lengkap bagi petambak udang yang tidak hanya meningkatkan aspek ekonomi budidaya udang itu sendiri melainkan juga berkontribusi bagi keberlanjutan lingkungan.

Dipercaya oleh lebih dari 20.000 pengguna, Perusahaan telah membuat dampak signifikan di industri udang. Melalui aplikasi yang dikembangkannya, udang di lebih dari 35.300 kolam terpantau sekaligus membantu petambak memanennya dalam jumlah yang besar.

Ke depannya, aplikasi ini akan dilengkapi dengan prediksi performa budidaya, kualitas air, dan penyakit udang yang lebih mendalam serta automasi input data seperti data berat udang dan pakan.

JALA juga bekerja sama dengan Conservation International untuk membangun Climate Smart Shrimp pertama, upaya intensifikasi gabungan dengan restorasi mangrove untuk tambak udang tradisional.

Dengan putaran pendanaan ini, Perusahaan berencana memperluas operasionalnya di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Sumatera, Sulawesi, dan Nusa Tenggara, tiga wilayah yang memiliki potensi unik bagi pertumbuhan industri budidaya udang.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Pedoman Penurunan Emisi Cakupan 3 Baru untuk Industri Kimia Dirilis

Pedoman Penurunan Emisi Cakupan 3 Baru untuk Industri Kimia Dirilis

Swasta
Resmi, Utang Indonesia ke AS Rp 573 Miliar Ditukar untuk Konservasi Terumbu Karang

Resmi, Utang Indonesia ke AS Rp 573 Miliar Ditukar untuk Konservasi Terumbu Karang

LSM/Figur
Rektor IPB: Masih Ada Kesenjangan Pembiayaan SDGs, Perlu Inovasi

Rektor IPB: Masih Ada Kesenjangan Pembiayaan SDGs, Perlu Inovasi

LSM/Figur
Karbon Indonesia Dijual ke Luar Negeri, Pengamat: Pembeli Cari yang Berkualitas

Karbon Indonesia Dijual ke Luar Negeri, Pengamat: Pembeli Cari yang Berkualitas

LSM/Figur
Produksi Listrik dari PLTU China Naik, Ekspektasi Puncak Emisi Jadi Lemah

Produksi Listrik dari PLTU China Naik, Ekspektasi Puncak Emisi Jadi Lemah

Pemerintah
Tak Cukup 5 Tahun, Indonesia Perlu Rencana 25 Tahun untuk Capai NZE

Tak Cukup 5 Tahun, Indonesia Perlu Rencana 25 Tahun untuk Capai NZE

LSM/Figur
Tantowi Yahya Sebut Indonesia Diposisikan Pimpin Masa Depan Berkelanjutan

Tantowi Yahya Sebut Indonesia Diposisikan Pimpin Masa Depan Berkelanjutan

LSM/Figur
Berdampak Buruk ke Lingkungan, Pagar Laut Tangerang Harus Segera Dibongkar

Berdampak Buruk ke Lingkungan, Pagar Laut Tangerang Harus Segera Dibongkar

LSM/Figur
Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek 'Biochar' di India

Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek "Biochar" di India

Swasta
Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau