SERANG, KOMPAS.com - Kesehatan merupakan salah satu modal utama untuk memastikan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Karena itu cukup memprihatinkan di Indonesia masih terdapat banyak daerah yang mengalami kesulitan dalam mengakses air bersih, fasilitas sanitasi layak, layanan kesehatan yang baik, serta kurang memahami Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Adalah 250 kepala keluarga (KK) yang masih hidup dalam kondisi miskin pra-sejahtera. Mereka adalah bagian dari warga Desa Sampir yang memiliki beberapa kampung.
Dua di antaranya Kampung Jambu yang memiliki 224 KK atau 896 jiwa, dan Kampung Buah Limus sebanyak 72 KK atau 288 jiwa.
Sebagian besar bekerja sebagai petani palawija dan juga buruh bangunan. Yang memprihatinkan, sebanyak 70 persen di antaranya masih melakukan aktivitas buang air besar sembarangan (BABS) di kebun dan sawah.
Baca juga: Enam Remaja Beraksi, Bangun Akses Air Bersih dan Sanitasi Warga
Hal ini berdampak pada kualitas dan keamanan hasil kebun yang ada di sekitar lokasi BABS tersebut. Kegiatan MCK juga selama ini dilakukan di titik mata air yang terdapat di area kampung sehingga sangat rentan membahayakan kesehatan penduduknya.
Mereka mengambil air dari sumur gali umum maupun titik mata air dengan debit air yang tidak terlalu besar.
Sumur gali umum yang dimiliki juga seringkali mengalami kekeringan ketika kemarau, sehingga masyarakat menggunakan air sungai untuk melakukan aktivitas MCK.
Berbagai kondisi di atas diharapkan dapat diatasi dengan program MahaDasha Group CSR Program “Water, Sanitation & Hygiene (WASH) 2023 Employee Volunteerism".
Program ini bertujuan menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi berkelanjutan, menyediakan fasilitas sanitasi yang layak bagi masyarakat pra sejahtera, dan terwujudnya desa Open Defecation Free (ODF).
Kemudian membentuk kader sanitasi yang akan mengelola fasilitas sanitasi dan pola hidup bersih desa secara mandiri serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat, melalui peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan dan PHBS.
WASH merupakan bagian dari program CSR perusahaan, sebagai anak usaha dari Grup Tiara Marga Trakindo (TMT). Fokus kegiatan CSR ini ada pada Pilar Kesehatan dari empat pilar utama yang telah ditetapkan oleh TMT, yakni Pendidikan, Lingkungan, Kesehatan, dan Bantuan Kemanusiaan (compassionate relief).
Baca juga: Embung, dan Biopori Bisa Jaga Keseimbangan Air Tanah
Direktur MahaDasha Saidinur Anwar mengatakan, kegiatan employee volunteerism merupakan bagian dari rangkaian program CSR 2023 Grup MahaDasha.
"Kami tidak hanya membangun fasilitas Sarana Air Bersih (SAB) dan MCK bagi warga yang membutuhkan, namun MahaDasha juga turut membangun dan menumbuhkan awareness warga mengenai PHBS," ujar Saidinur, di sela-sela acara WASH 2023 di Kampung Buah Limus & Kampung Jambu, Desa Sampir, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Rabu (29/11/2023).
Dalam kegiatan ini para karyawan dan juga business leader berpartisipasi sebagai relawan selama 2 hari pada tanggal 29 November dan 6 Desember 2023.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya