Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KIM Hyeong Ryeol
Administrator of the National Agency for Administrative City Construction (NAACC)

Administrator of the National Agency for Administrative City Construction (NAACC)

Bumi Mendidih, Bagaimana Kota Akan Bertahan? (II)

Kompas.com - 02/12/2023, 16:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MINAT masyarakat terhadap lingkungan yang menyenangkan dan kesehatan semakin meningkat setelah iklim yang tidak normal dalam beberapa tahun terakhir dan pandemi Covid-19 yang melanda dunia.

Misalnya, orang Korea menaruh perhatian khusus pada taman sebagai salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini.

Taman ini bertugas sebagai ‘penjaga lingkungan’ dengan meredakan efek pulau panas perkotaan dan menyerap CO2, yang merupakan penyebab utama perubahan iklim.

Badan Meteorologi Korea juga mengumumkan bahwa suhu di taman kota dengan pohon yang rimbun dapat lebih dari empat derajat lebih rendah dibandingkan daerah perumahan yang diaspal dengan aspal pada puncak panas hari musim panas ini, ketika gelombang panas yang memecahkan rekor sedang berkecamuk.

Baca juga: Bumi Mendidih, Bagaimana Kota Akan Bertahan? (I)

Fungsi positif taman tidak berhenti sampai disitu saja. Taman dengan pepohonan, hutan, dan sungai juga berfungsi sebagai ruang ‘istirahat’ di mana masyarakat dapat memulihkan tubuh dan pikiran dengan berkomunikasi dengan alam dalam kehidupan sehari-hari.

Melihat statistik transaksi aktual dan tren harga rumah, kini tempat yang dekat dengan taman lebih populer sebagai kawasan pemukiman dibandingkan tempat yang nyaman untuk transportasi.

Bahkan, ketika kota-kota baru dibangun, terdapat pergeseran dari pembangunan seragam yang berpusat pada struktur beton yang ada menjadi melestarikan lingkungan alam dan ruang hijau serta menciptakan taman di seluruh kota.

Kalau begitu, di manakah kota taman yang terbaik di Korea? Sebagai kepala National Agency for Administrative City Construction (NAACC), saya dengan bangga menyebut Sejong sebagai 'kota bahagia.'

Kota Bahagia adalah salah satu kota paling ramah alam di Korea, karena 52,6 persen dari total luasnya, atau sekitar 38,4 juta meter persegi, terdiri dari taman, ruang hijau, dan ruang ramah air.

Jalur utama bunga sakura di Sejong, Korea Selatan.SITUS PEMERINTAH KOTA SEJONG Jalur utama bunga sakura di Sejong, Korea Selatan.
Dari tahap perencanaan kota, tujuannya adalah menjadi ‘kota di dalam taman’ dan bukan ‘taman di kota’. Sebanyak 266 tempat direncanakan, termasuk landmark taman danau dan taman pusat, serta taman anak-anak, taman tepi sungai, dan taman olah raga, dan di antaranya 195 taman besar dan kecil telah selesai dibangun.

Yang istimewa dari Kota Bahagia adalah Anda dapat menemukan taman atau jalan setapak di mana saja di tempat kerja, di rumah, atau dalam perjalanan ke tempat kerja, tanpa harus meluangkan waktu untuk meninggalkan pusat kota.

Area di sekitar aliran sungai yang melintasi kota terdiri dari ruang-ruang bertema seperti tanaman tepi sungai, pembelajaran ekologi alam, dan alun-alun acara.

Di taman danau di tengah kota dan pegunungan di belakangnya, telah dibuat jalan setapak ramah lingkungan dengan 20 jalur sepanjang 208,4 kilometer, menghubungkan taman, alun-alun, dan ruang hijau di setiap ruang hidup (unit administrasi dasar Kota Bahagia dengan populasi 20.000 hingga 25.000 orang).

Baca juga: Basuki Beberkan Penerapan ESG dalam Proyek Infrastruktur IKN

Adakah kota yang lebih cocok dengan ungkapan ‘berjalan-jalan di sekitar rumah yang berbeda setiap hari’ selain Kota Bahagia?

‘Taman Danau Sejong’ yang terletak di tengah kota memiliki jalur jalan setapak tematik seperti jalur pohon pinus, jalur pohon ceri, dan jalur pohon fringe.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau