Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/12/2023, 09:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

PT IMIP mengeklaim, di wilayah Bahodopi telah tumbuh sekitar 160.000 usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebagai multiplier effect dari kawasan keberadaan IMIP.

Di samping itu juga, pertumbuhan rumah-rumah kos pun ikut meningkat akibat dari jumlah tenaga kerja yang setiap tahun terus meningkat.

Duet Indonesia-China

Kelahiran IMIP sejatinya dibidani oleh Bintang Delapan Group dari Indonesia dengan Tsingshan Steel Group dari China.

Jika mengurai cerita lebih jauh ke masa lalu, 10 atau 15 tahun sebelum masa sekarang, keberadaan IMIP tak lepas dari kehadiran PT BintangDelapan Mineral (BDM).

Perusahaan inilah yang menjadi cikal bakal dari munculnya investasi di wilayah Bahodopi pada 2006 dan nikel menjadi magnet utamanya.

Baca juga: Pidato Jokowi tentang Hilirisasi Nikel, Walhi: Tak Peduli Krisis Iklim

PT BDM melakukan penambangan nikel di wilayah Bahodopi hingga 2010. Pada tahun itu juga, mereka mulai mengekspor nikel dengan Tsingshan Steel Group sebagai partnernya.

Wacana penghentian ekspor raw matterial (ore nikel) mulai tercium. Peluang itu cepat ditangkap oleh PT BDM. Mereka kemudian mengajak Tsingshan Steel Group untuk mendirikan pabrik di Bahodopi.

Gayung bersambut, langkah ini pun disetujui oleh pihak Tsingshan. Pada Juli 2013, tiang pancang pembangunan pabrik pemurnian nikel di Morowali mulai dibenamkan.

Hanya dalam waktu 14 bulan, pabrik itu bersama satu unit PLTU berkapasitas 65x2 megawatt mulai beroperasi. PT Sulawesi Mining Invesment (SMI) ditunjuk sebagai pengelolanya.

Hasil dari joint venture antara BintangDelapan Group dan Tsingshan Group berbuah peresmian oleh Presiden Joko Widodo pada 2015.

Siapa Tsingshan Group?

Sebelum membangun industri berbasis nikel di Morowali, Tsingshan Group memiliki 3 unit produksi nikel pig iron (npi) dengan kapasitas 2 juta ton dan 3,4 juta ton Stainless Steel.

Tsingshan Group merupakan perusahaan terbesar di dunia di bidang pengolahan nikel dan sudah menguasai teknologi pengolahan yang lengkap dengan teknologi maju dan modern.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau