Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 64 Tahun Menanti, Kini Pulau Buluh Terang 24 jam

Kompas.com - 26/12/2023, 11:02 WIB
Hadi Maulana,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Pembangunan Saluran Kabel Laut Tegangan Menengah 20 kV (kiloVolt) di Pulau Buluh, Batam, Kepulauan Riau, selesai dikerjakan.

Saluran kabel laut tegangan menengah 20 kV ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemprov Kepulauan Riau (Kepri) dengan PT PLN (Persero) dalam upaya menyukseskan program Kepri Terang untuk pulau-pulau terdepan.

Secara fisik, program ini dibangun oleh PT PLN dengan menggelar kabel laut dari Sagulung Pulau Batam ke Pulau Buluh, Kelurahan Pulau Buluh Kecamatan Bulang, yang daya listriknya bersumber dari PT PLN Batam.

Ketua RT 04 Pulau Buluh Muhammad mewakili warganya mengatakan, berterimakasih kepada semua yang sudah terlibat dalam upaya peresmian kabel bawah laut di Pulau Buluh. Sehingga kini Pulau Buluh bisa teraliri listrik 24 jam.

“Setelah 64 tahun kami menanti, baru ini kami merasakan listrik 24 jam di Pulau Buluh,” kata Muhammad, Selasa (26/12/2023).

Baca juga: Berapa Lama Usia Baterai Mobil Listrik?

Muhammad berharap listrik nyala 24 jam ini menjadi berkah dan bermanfaat bagi masyarakat Buluh.

Sementara itu Gubernur Kepri Ansar Ahmang mengatakan, sebelum terhubung kabel laut ini, listrik di Pulau Buluh hanya menyala 14 jam menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kondisi kritis.

“Ke depan listrik di sini Insya Allah akan menyala 24 jam. Pelan-pelan semua pulau di Kepri kami terangi dengan listrik PLN. Ini juga bagian dari upaya mencerdaskan masyarakat dan mendongkrak perekonomian masyarakat pulau,” kata Ansar.

Dengan tersambungnya kabel laut ini, daya terpasang sebesar 360 kiloWatt dengan daya mampu 220 kW dan beban puncak 204 kW.

Adapun jumlah pelanggan rumah tangga saat ini sebanyak 646 kepala keluarga (kk) dan 100 persen telah terlistriki.

Ansar menuturkan, program PT PLN (Persero) dan PT PLN Batam ini sejalan dengan program Kepri Terang berupa Program Bantuan Pemasangan Baru Listrik (BPBL).

Penerima manfaat untuk penduduk kurang mampu pada tahun 2023 sebanyak 2.748 rumah tangga. Sehingga total BPBL dari Tahun 2021 sampai dengan Tahun 2023 yang sudah terealisasi sebanyak 9.507 rumah tangga.

Sementara, pengadaan dan pemasangan genset serta jaringan listrik di daerah 3T, Tertinggal, Terdepan dan Terluar di enam Pulau dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 496 rumah tangga.

Baca juga: Albert Soerjonoto, Sempat Magang di Tesla, Kini Presdir Produsen Baterai Motor Listrik

Kemudian pengadaan dan pemasangan Solar Home System (SHS) di empat Pulau dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 64 rumah tangga, Revitalisasi JTM dan JTR di Kawasan cagar budaya (Heritage) dan Kota Tua serta Penerangan Jalan Umum (PJU).

Ansar pun berterima kasih kepada PLN pusat dan PLN Batam atas kerjasamanya dalam rangka mensukseskan program Kepri Terang sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat dan tercapainya target Rasio Elektrifikasi (RE) di tahun 2023 Kepri sebesar 97,5 persen.

“Melalui program ini semoga dapat meningkatkan Usaha Kecil Menengah dalam rumah tangga, meningkatkan aktivitas belajar bagi anak-anak di malam hari dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat,” imbuh Ansar.

GM PT PLN (Persero) UID Riau dan Kepri Agung Murdifi mengatakan, mewujudkan layanan listrik 24 jam di Pulau Buluh ini bukan hal yang mudah, apalagi melalui kabel bawah laut.

Oleh sebab itu, setelah peresmian ini, Agung meminta masyarakat Pulau Buluh untuk bersama-sama menjaga semua aset PLN yang ada.

“Kami bersyukur karena sekarang Pulau Buluh sudah teraliri listrik 24 jam. Kami sukseskan program Kepri Terang Pemprov Kepri. Dan saya minta kita jaga semua aset PLN yang ada di sini, agar layanan listrik 24 jam ini tanpa ada kendala kedepannya,” pungkas Agung.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau