KOMPAS.com - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang dijadwlkan berlangsung pada 14 Februari tahun depan tinggal beberapa pekan lagi.
Ketiga pasang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) saling beradu visi, misi, dan wacana untuk merebut suara rakyat dan menjadi pemimpin negeri ini.
Dua isu penting yang perlu dibahas dan diusung oleh ketiga pasangan capres dan cawapres adalah mengenai perubahan iklim dan transisi energi.
Pasalnya, kedua isu tersebut penting sebagai upaya perlawanan krisis iklim yang mengancam kehidupan manusia, tak terkecuali rakyat Indonesia.
Baca juga: Siapa Capres-Cawapres yang Fokus Bahas Perubahan Iklim dan Transisi Energi?
Masa kepemimpinan presiden dan wakil presiden Indonesia yang baru dalam lima tahun mendatang akan sangat penting sekaligus menjadi warisan bagi pemimpin setelahnya.
Yayasan Indonesia Cerah dan Markdata merilis studi terbaru mengenai pembahasan dan visi misi mengenai perubahan iklim dan transisi energi
Studi berjudul "Analisis Big Data Rekam Jejak Capres-Cawapres 2024 dalam Isu Iklim dan Transisi Energi" tersebut diliris pada 20 Desember 2023.
Penelitian tersebut menganalisis konten yang membandingkan informasi dari setiap pernyataan yang dikemukakan para capres dan cawapres dalam pemberitaan media online, visi-misi, dan unggahan media sosial Instagram mengenai isu krisis iklim dan transisi energi.
Rentang periode penarikan data dalam penelitian tersebut berlangsung selama satu tahun, dimulai dari 25 Oktober 2022 sampai 25 Oktober 2023.
Lantas, apa saja yang dikatakan ketiga pasangan capres dan cawapres mengenai perubahan iklim dan transisi energi? berikut ulasannya.
Baca juga: Berharap Capres-Cawapres 2024 Jadi Advokator Sungai
Perubahan iklim adalah topik yang termasuk banyak disebut baik dalam pemberitaan maupun dalam dokumen visi misi pasangan nomor urut 1.
Dalam pemberitaan, ada lima topik yang kerap disebut dalam konteks perubahan iklim dan transisi energi.
Kelima topik tersebut adalah kendaraan listrik 108 kali, polusi udara 92 kali, kualitas udara 91 kali, perubahan iklim 55 kali, dan ramah lingkungan 47 kali.
Sedangkan dalam dokumen visi misi, lima topik yang kerap disebut dalam konteks perubahan iklim dan transisi energi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya