Kelimanya adalah perubahan iklim delapan kali, panas bumi enam kali, krisis iklim lima kali, elektifikasi empat kali, dan ekonomi hijau tiga kali.
Baca juga: Belum Ada Capres Paparkan Pemulihan Korban Karhutla
Menurut studi tersebut, tidak ada konsistensi topik yang banyak disebut antara pemberitaan dan dokumen visi misi dari pasangan nomor urut 2.
Dalam pemberitaan, ada empat topik yang kerap disebut dalam konteks perubahan iklim dan transisi energi.
Keempat topik itu adalah kendaraan listrik 37 kali, PLTS 23 kali, panel surya delapan kali, dan ramah lingkungan tiga kali.
Sedangkan dalam dokumen visi misi, ada tiga topik yang kerap disebut dalam konteks perubahan iklim dan transisi energi yaitu ekonomi hijau lima kali, perubahan iklim empat kali, dan energi hijau tiga kali.
Baca juga: Membedah Pandangan Capres-Cawapres 2024 terhadap Isu Disabilitas
Topik ekonomi hijau termasuk dalam topik yang terbanyak disebut baik dalam pemberitaan maupun dokumen visi misi pasangan nomor urut 3.
Dalam pemberitaan, ada lima topik yang kerap disebut dalam konteks perubahan iklim dan transisi energi.
Kelima topik itu adalah PLTS 16 kali, ekonomi hijau 12 kali, energi alternatif
11 kali, kendaraan listrik tujuh kali, dan ramah lingkungan tujuh kali.
Sedangkan dalam dokumen visi misi, ada tiga topik yang kerap disebut dalam konteks perubahan iklim dan transisi energi ekonomi hijau tujuh kali, krisis iklim empat kali, dan transisi energi tiga kali.
Baca juga: Capres-Cawapres Harus Paparkan Strategi Energi Terbarukan Secara Masif
Berdasarkan hasil penelitian, ketiga pasangan capres dan cawapres secara umum sudah membicarakan isu mengenai iklim dan transisi energi.
Hal tersebut terpantau melalui pemberitaan di media maupun dalam dokumen visi dan misi masing-masing kandidat.
Akan tetapi, isu iklim dan transisi energi belum menjadi perhatian utama dari ketiga pasangan capres dan cawapres.
"Hal ini terlihat dari inkonsistensi seluruh pasangan dalam isu yang diangkat," tulis tim penyusun dalam studi tersebut.
"Terdapat gap (perbedaan) antara yang banyak disebut dalam pemberitaan dengan yang
tercantum dalam dokumen Visi dan Misi," sambung tim penyusun.
Selain itu, tidak ada pasangan yang paling banyak membicarakan topik-topik energi dan iklim termutakhir, baik dalam pemberitaan maupun dalam dokumen visi dan misi.
Kurangnya bahasan tersebut memperlihatkan kurangnya artikulasi dan pendekatan yang solutif oleh masing-masing pasangan terkait isu iklim dan transisi energi.
Baca juga: Nol Agenda Urbanisasi Capres-Cawapres 2024
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya